1.2 Pertemuan Departemen

124 22 1
                                    

Rangkaian ospek fakultas hari ini diselingi dengan kegiatan Pertemuan Departemen. Di kegiatan ini, setiap jurusan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik akan mengenal A-Z segala macam hal tentang jurusan masing-masing. Saat Sonia memasuki ruangan untuk jurusan Hubungan Internasional, ketiga sobatnya sudah duduk di kelompok masing-masing. Sementara itu, Sonia bingung di mana letak tempat duduk kelompoknya

"Kelompok berapa kamu?" tanya salah seorang senior.

"Lima, kak"

Senior itu menunjuk tempat duduk yang kosong di barisan depan, bagian kanan

"Sebelah sana ya" katanya sambil mengarahkan Sonia

Sonia mengangguk, dan berjalan ke arah tempat duduk yang kosong itu. Hingga dia menyadari seseorang yang duduk di sebelahnya,

Johnny. Sepertinya.

"Halo" sapa Sonia, mencoba ramah, siapa tahu ternyata Johnny tidak sedingin di chat semalam. Sapaan itu hanya dibalas dengan anggukan, dan mata yang kembali fokus ke layar ponsel.

"Kamu... Johnny ya?" tanya Sonia, tidak menyerah. Sonia yakin calon teman barunya ini dingin hanya karena tak kenal maka tak sayang.

"Iya"

"Aku Sonia" "Yang tadi malam chat"

"Oh.. Iya"

Justru antusiasme datang dari seseorang di sebelah Johnny, yang dari tadi Sonia lihat berbincang dengan kanan-kiri, dan sekarang bergantian menyapa Sonia "Halo! Theo. Salam kenal ya" katanya sambil menyalurkan tangan,

Sonia tentu membalas sapaan tersebut, "Hai, aku Sonia"

"Asli Surabaya?" tanya Theo

Sonia mengangguk, "Seratus persen".

"Kami berdua dari Jakarta" jelas Theo sambil mengarahkan tangannya ke dirinya dan Johnny. "Ya kan, John?"

"Iya"

"Wait a minute...." tiba-tiba mata Theo mengisyaratkan dia telah menemukan sebuah ide. "Nama kalian berdua kalo digabungin jadi lucu!" katanya sambil tertawa

"Johnson! Hahahahaha"

Sonia bingung, sementara Johnny terlihat malu dengan kelakuan temannya,

"Kalian berdua kalo punya anak ga usah bingung pilih merek perlengkapan bayi"

"Berisik Theo" sepertinya ucapan Theo semakin membuat Johnny malu. Sementara Sonia mengalihkan perhatiannya dengan p̶u̶r̶a̶-̶p̶u̶r̶a̶ membalas chat dari grup kemlu.

Tawa Theo yang menggoda temannya mulai berhenti ketika deretan dosen-dosen masuk dan duduk di kursi yang disiapkan panitia ospek.

***

Pertemuan departemen tidak sama sekali membosankan bagi para mahasiswa baru HI. Perkenalan kakak-kakak HIMA, mini games, saling berkenalan dengan rekan-rekan sekelompok, dan yang paling seru: mengenal para pengajar alias dosen. 

Dosen-dosen departemen HI adalah orang-orang hebat di bidangnya masing-masing. Sonia masih berbinar mengetahui fakta bahwa kini seorang yang tulisannya sering ia baca di laman Opini Jawa Pos adalah dosennya. Apalagi, salah seorang dosen muda benar-benar menarik perhatian Sonia, ah tidak, semua mahasiswa. Dosen ini dikenalkan sebagai dosen yang menerima beasiswa di Inggris segera setelah lulus sarjana di kampus ini. Kampusnya di Inggris pun tidak main-main, yang mana merupakan salah satu sekolah Hubungan Internasional terbaik di dunia. 

"Siapa yang mau jadi diplomat?" tanya pak, eh, mas, Brian. Beliau tidak mau dipanggil 'pak' karena menurutnya, usianya masih muda. 

3/4 mahasiswa di ruangan mengangkat tangannya. Tentu saja geng kemlu semuanya mengangkat tangan, Theo tidak mengangkat tangannya. Johnny mengangkat tangannya tinggi-tinggi. 

"Wah banyak ya? Hahaha. Padahal kuota di Kementerian Luar Negeri benar-benar sedikit" penjelasan mas Brian membuat satu ruangan hening. Atmosfir refleksi. Terdengar mahasiswa di belakang sedang berbisik "iya juga ya.."

"But no worries, kalian jatuh di tangan yang benar" mas Brian berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke tengah ruangan. "Lulus dari sini, you will become a strategist. Terdengar keren, kan?" kata mas Brian menenangkan mahasiswa yang mulai gundah gulana, lalu menjelaskan

"Sepuluh tahun ke depan, akan banyak dinamika yang terjadi di dunia ini. Perkembangan teknologi, pergeseran produksi, hingga tantangan-tantangan lintas batas yang bermunculan." 

Johnny terlihat sangat serius mendengarkan tuturan mas Brian. 

"HI bukan lagi tentang romansa politik dan peperangan. We are more than that. Ekonomi, hukum, sosial, kebudayaan, gender, kelingkungan, HI adalah multidisipliner. Kalian akan belajar banyak di sini,  dan keluar sebagai seorang strategis: seseorang yang mampu beradaptasi di tengah dinamika dunia kapan pun dan di mana pun" mas Brian tersenyum, dan mulai menuturkan kalimat penutupnya

"So, welcome on board, future strategist"

  ***

⋆ ˚。⋆୨୧˚ Mas Brian ˚୨୧⋆。˚ ⋆- Primadona para mahasiswa & mahasiswi (yes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ Mas Brian ˚୨୧⋆。˚ ⋆
- Primadona para mahasiswa & mahasiswi (yes..everyone have a crush on him..) 
- Kalau ngajar bawa laptop yang bisa dilipet jadi tab alias sangat Neo Culture Technology
- PPT-nya gambar semua alias mahasiswa jadi terpaksa harus nulis catetan
- Dulu kuliah S1 HI di Universitas ini, kemudian kuliah S2 di Inggris, dan kembali mengabdi kepada almamater sebagai dosen 


"Apa yang kalian lihat dari gambar ini?" *sambil bawa pointer ppt*
"Karena saya malas mengoreksi...Sepertinya saya lebih oke kalau ujiannya lisan saja.."

Westphalia | JohnnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang