03 × Unexpected guess

20 5 0
                                    

Hari yang sangat cerah namun sayang tak secerah hatinya, lelaki itu sedari tadi hanya cemberut kesal sejak dalam mobil hingga sekarang berada di ruang kepala sekolah.

"Abyan awas kamu kalo nakal! Mamih potong uang jajan kamu lima ribu!" Kata Diana mewanti-wanti anaknya.

"Iyaaaaaa."

Pria paruh baya itu tersenyum melihat tingkah laku ibu dan anak di depannya. "Yasudah Abyan kamu ikut bapak ya masuk ke kelas mu, mari."

Abyan hanya mengangguk patuh lalu mengikuti langkah pria paruh baya itu.

XI IPS 1

Abyan berdecak kesal saat tau dia masuk ke kelas IPS bukan IPA, tapi apalah daya seorang Abyan yang harus nurut saja akan apa yang dikatakan oleh Mamihnya.

Tok tok tok

Pintu terbuka sedikit sampai terlihat sosok guru muda yang sedang tersenyum ke arah Keduanya.

"Bu, ini ada murid baru."

Bu Risma mengangguk lalu membuka pintu kelas lebar-lebar.

"Anak-anak kalian kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan nama kamu." Ucap Bu Risma mempersilahkan Abyan berbicara.

"Ekhm..."

"Selamat pagi semuanya, kenalin nama gue Abyan Laksmana Samudra gue pindahan dari Bandung, salam kenal semuanya semoga bisa menjadi teman." Ujar Abyan dengan senyum sok gantengnya.

'Anjir ganteng banget!!'

'Gebetan gue gak mau tau!'

'Enak aja lo! Dia calon gue!'

'Brisik lo gak bisa diem ya?!'

'dih sirik aja lo!'

Kelas mulai tak teratur hanya karena senyuman manis seorang Abyan.

"Assalamualaikum, ini Bu bukunya." Semua murid menoleh serentak ke arah seorang gadis yang baru saja memasuki kelas dengan setumpuk buku di tangannya.

"Shalsa kan?" Gadis itu menoleh menatap kaget Abyan yang menatapnya lekat.

'Lah kok dia bisa sekelas sama gue?' batin Shalsa.

"Shalsa kamu kenal sama Abyan?" Tanya Bu Risma menatap keduanya.

"Dia pacar saya Bu." Jawab Abyan lantang tak lupa dengan senyumannya.

Semua orang yang berada di kelas ternganga tak percaya.

Sedangkan Shalsa hanya tersenyum paksa dengan mata tajam menatap Abyan.

***

Bel istirahat berbunyi sejak 5 menit yang lalu, namun Shalsa enggan untuk beranjak dari tempat duduknya. Bukan, bukan karena dia sedang diet atau puasa melainkan malas jika bertemu dengan cowok sialan itu yang entah mengapa bisa jadi pacarnya meski pura-pura.

"Nih minuman buat lo, baik kan gue?" Abyan memasuki kelas dengan botol air mineral di tangannya.

"Lo kenapa sih bikin malu gue?!" Tanya Shalsa gemas dengan raut wajah Abyan yang sangat tenang itu.

"Lho kita kan pacaran, bukan begitu Sany?"

Shalsa mengernyit bingung. "Sany? Nama gue Shalsa bukan Sany!"

"Shalsany iya kan? Gue pengen manggil lo dengan nama yang berbeda dari yang lain." Kata Abyan terkekeh pelan.

"Kenapa sii lo tuh aneh banget sumpah!!! Udh deh gk usah yang aneh-aneh". Shalsa yang terlihat sangat kesal.

"Kan lo itu pacar gue ya jadi wajar kalo gue panggil nama lo dengan nama yang berbeda".
Abyan yang masih kekeh.

"Please dong lo tuh dengerin gue sekali aja!!!" Sela Shalsa dengan raut wajah yang kesal.

"Gue panggil lo dengan sebutan yang berbeda biar orang lain tuh tau kalo gue tuh emang sayang sama lo." Kata Abyan Keukeh.

"Serah lo mau ngomong apa, yang penting lo jangan genit- genitan sama gue ya!" Ancam Shalsa yang pasrah menerima keadaan.

Abyan tersenyum lalu merangkul Shalsa dari belakang. "Sudah kamu tenang saja Sany."

"Ihh apaan sih lo! Kan baru aja gue bilang gak usah genit- genitan!" Kesal Shalsa lalu melepaskan rangkulannya.

"Ya udah jangan ngambek gitu dong Sany, ehh maksudnya Shalsa." Ujar Abyan terkekeh pelan.

"Tau ahh dasar lo nyebelin." Shalsa hanya memanyunkan bibirnya kesal dengan sikap Abyan.

"Kalo lo masih tetep gak senyum gue bakal cubit pipi lo." Ancam Abyan gemas melihat pipi tembam milik Shalsa.

"Abyannnnn!!! Please lo tuh ya kok nyebelin banget sii?!" Geram Shalsa.

"Gue janji deh kalo lo kasih senyum ke gue, gue gak akan ganggu lo lagi...Tapi gak selamanya ya." Ucap Abyan menatap Shalsa dengan puppy eyes nya.

"Gue gak mauuu!!!" Sahut Shalsa kesal lalu pindah duduk.

"Ehh lo mau kemana sih Shalsa?! ayo lahh please sekali aja!" Paksa Abyan yang semakin membuat Shalsa kesal tingkat dewa.

Shalsa menghela nafasnya sejenak lalu dengan berat hati ia berkata.
"Oke lo mau senyum gue kan? Gue akan senyum ke lo tapi lo janji abis ini lo jangan genit-genit lagi sama gue!"

Abyan hanya mengangguk setuju lalu tersenyum penuh kemenangan.

***
Shalsa dan Abyan mungkin akan menjadi pasangan yang cocok meski dengan jalan yang rumit dan tak pernah ada kepastian dari hati mereka, namun itu semua bukanlah penghalang baginya.

Tetap bersama meski belum bertujuan karena kita akan selalu menemukan jalan untuk bisa bertujuan dengan cara kebersamaan.

Sifat Abyan yang seperti anak kecil dan Shalsa yang cuek. Mereka akan menciptakan kisah baru yang mungkin bisa di kenang bukan hanya kisah cinta Romeo dan Juliet saja yang di kenang tetapi kisah cinta mereka berdua.

Cinta hadir untuk saling melengkapi. Pacaran bukan hanya tentang status tetapi juga komitmen, ada yang percaya komitmen? Ada yang tahu apa itu komitmen?

Meski di antara mereka belum memiliki cinta suatu saat nanti, mereka akan saling mencintai. Tanpa sadar mereka akan saling melengkapi dan mengerti satu sama lain. Tanpa di sengaja, semua datang tiba-tiba.

Siapa yang tau akan permainan rasa, mereka datang dan pergi tanpa disadari. Untuk memahaminya saja itu tak mudah. Apa yang sudah terjadi? Apa yang terjadi? Apa yang akan terjadi? Semua itu tak dapat ditebak.

Biarkan semuanya mengalir begitu saja, berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan skenario yang telah direncanakan. Perbedaan yang ada takkan menjadi batasan bagi dua manusia itu untuk bersatu.

Mereka akan menghadapinya bersama. Saling menguatkan di setiap langkahnya dan  saling meyakinkan untuk menentukan keputusan, adalah cara mereka untuk mempertahankan sebuah hubungan.


See you next part? Komen yang banyak dong :)

Salam manis dari anak Mars😁

Beware of falling in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang