After This[1]

10.8K 712 89
                                    

Yogyakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yogyakarta.

Alfa memutuskan melanjutkan pendidikan S2-nya di daerah istimewa ini. Tanpa ada teman dan juga keluarga, Alfa seolah mengucilkan diri.

Sudah dua hari ia menginjakkan kaki di daerah istimewa ini. Dengan sebuah kamera yang ia pegang, dirinya mulai menjelajahi daerah istimewa tersebut untuk diabadikan di dalam kamera. Dirinya memfoto banyak pemandangan. Mulai dari pelajan kaki, pedagang asongan dan langit Yogya.

Ia memutuskan untuk menepi sejenak. Membuka ponselnya yang langsung memperlihatkan seseorang yang sangat ia cintai sampai sekarang.

Alfa memandang sendu foto tersebut. Memandang sang pujaan hati yang selalu menetap di jiwanya. Alfa sendiri tidak yakin akan menikah atau tidak jika tidak ada Lea.

Setelah selesai memandangi wajah cantik sang pujaan, Alfa memutuskan kembali melangkahkan kakinya. Tujuannya kali ini adalah sebuah kedai kopi yang cukup terkenal di Yogya. Kedai tersebut selalu ramai pengunjung karena rasa kopinya yang khas.

Dirinya mulai membuka pintu kedai tersebut. Bunyi lonceng seolah menjadi ciri khas kedai itu jika ada pelanggan yang masuk. Setelahnya Alfa berjalan menuju meja barthender yang sedang tidak ada orangnya. Mungkin pelayan tersebut sedang istirahat.

Hingga tidak lama kemudian, seorang wanita datang menghampirinya. Wanita yang sukses membuat Alfa menjadi kaku seolah tidak memiliki raga.

"Selamat datang di Starla Coffee Shop! Mau pesan apa, Mas?" tanya sang barthender dengan nada ramah.

Barthender itu sangat cantik dengan rambut hitam panjang yang dikuncir satu. Jangan lupakan senyuman manis yang membuat siapa saja tertarik dengan gadis itu.

"Mas?" tanya barthender itu lagi saat Alfa tidak menjawab pertanyaannya.

Alfa tetap diam. Dirinya masih sibuk mengamati wajah barthender cantik tersebut, sehingga yang dia tatap merasa tidak nyaman.

"Mas?" panggil barthender itu, "Mas mau pesan apa?" lanjutnya.

Alfa tidak menjawab. Pria itu memilih untuk pergi meninggalkan kedai. Menyisahkan seorang gadis yang menatap bingung ke arahnya.

"Apa yang salah dari gue?" gumam gadis itu kemudian pergi kembali untuk melakukan pekerjaannya yang lain.

Sementara di sisi lain, Alfa mengusap rambutnya frustasi. Ia tidak mungkin salah lihat. Bisa dijamin wajah gadis itu seratus persen mirip dengan wahah Lea. Bedanya rambut gadis ini panjang dan hitam, tidak seperti Lea yang memiliki rambut pirang.

Sebenarnya siapa gadis itu? Apakah dia Lea yang ternyata belum meninggal atau hanya gadis yang kebetulan mirip? Atau mungkin dia adalah kembaran Lea yang terpisah? Semua pertanyaan itu bersarang di otak Alfa tanpa ia tau jawaban yang benar yang mana.

After This [Sequel of Bad Girl]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang