Chapter 6

31 3 1
                                    

"Rin, gue laper."

"Yaudah makan sana," ujar Rina dengan cuek.

"Masakin dong, di meja makan gak ada apa-apa," pinta Mitha sambil mengeluarkan puppy eyes.

"Gak males, malem-malem gini."

"Ck, lo ah. Yaudah gue makan mie aja," pasrah Mitha sambil berjalan keluar kamar.

Mitha kembali ke kamar dengan semangkuk mie yang baru saja matang.

"Mitha, lo seminggu makan mie berapa kali?"

"Em... mungkin 3-4 kali sih," jawab Mitha cuek sambil mulai memakan mienya.

"Mitha, lo gila?!"

"Gue masih waras."

"LO MASIH BILANG WARAS?!"

"LO GAK TAU APA, MIE ITU GA BAIK! LO KENAPA MALAH MAKAN MIE KAYAK MAKAN NASI! LO GILA APA?! POKOKNYA GUE GAMAU TAU LAGI, LO MAKAN MIE SEMINGGU SATU KALI, NGERTI LO?! LO DENGERIN GUE GAK SIH MITH?!!!"

Mitha tak peduli dengan Rina yang mengomel tidak jelas. Ia tetap melahap mienya dengan khidmat tanpa merasa terganggu oleh kicauan Rina.

Karena kesal ia tidak didengarkan, Rina menjauhkan semangkuk mie dari hadapan Mitha.

"Lo apa-apan sih Rin? Lo gak lihat gue lagi makan apa?!" sarkas Mitha sambil berusaha menggapai semangkuk mienya.

Karena Rina yang terus menerus bergerak mundur untuk menghindari Mitha, ia tak sadar bahwa sudah diujung kasur. Sekali saja ia mundur maka...

Dukkk...

"Anjir panas bego," umpat Rina.

"Hahahahaha. Anjir lo Rin, mangkannya orang makan itu jangan diganggu," ucap Mitha sambil berusaha meredakan tawanya.

Kalian mau tahu bagaimana kondisi Rina saat ini? Badan yang terjengkang, dengan kaki di atas, tak lupa dengan semangkuk mie panas yang tumpah di atas badannya.

Mitha masih tertawa dengan keras, hal itu membuat Rina semakin kesal saja. Kalau tahu sahabatnya jatuh gini itu ditolongin, bukan malah duduk tenang sambil tertawa.

Rina segera bangkit dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan pakaiannya. Saat keluar dari kamar mandi, Rina masih melihat Mitha yang tertawa. Nih anak kenapa ya? Gila apa? batin Rina sambil bergidik.

"Woy Mith, udah kali ah. Seneng banget lo nistain gue."

"Lo tau ekspresi lo tadi gak?" tanya Mitha sambil sesekali tertawa.

"Gak, lo masih bayangin tadi ya?"

"Ah lo Rin tau aja. Hahahaha." Tawa Mitha kembali tersengar seisi kamar.

"Terserah lo dah Mith, gue mau tidur."

Melihat Rina yang telah mengarungi dunia mimpi, Mitha pun berbaring dan mencari posisi yang nyaman. Tak butuh waktu yang lama untuk Mitha menyusul Rina yang sudah terlebih dahulu mengarungi mimpi.

***

"Rin bangun," ucap Mitha sambil menggoyangkan badan Rina.

Karena merasa sia-sia, Mitha berpikir untuk mandi terlebih dahulu. Daripada mereka telat kan?

Mitha keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya. Ni anak masih ngebo juga ternyata, gue siram kali ya biar bangun, batin Mitha.

Mitha pun kembali kembali memasuki kamar mandi dan keluar dengan sebuah gayung yang penuh dengan air. Eh tapi nanti kasur gue basah dong, ah bodoamatlah penting gak telat.

Awalnya Mitha hanya memercikkan air itu, namun ternyata Rina tetap saja masih dengan acara ngebonya. Karena kesal Mitha langsung saja menyiramkan air itu ke wajah Rina.

"Eh anjir dingin," ucap Rina dengan spontan.

"Mithaaa! Lo apa-apaan sih, dingin woy, mana gue bangunnya gak elit banget lagi," kesal Rina.

"Ya habisnya lo gue bangunin baik-baik masih tetep ngebo, yaudahlah."

Rina segera mandi karena jika tidak, Mitha akan mengomelinya.
Mitha memilih menyiapkan sarapan sambil menunggu Rina selesai mandi dan bersiap.

"Udah selesai lo Rin? Sini sarapan."

Rina segera melangkah mendekati Mitha. Mereka menikmati sarapan dengan canda tawa yang sesekali 6.

***
Saat mereka ingin memasuki lingkungan sekolah, Rina merasa ada yang kurang. Namun, apa itu? Rina tak mengetahuinya.

Mengabaikan perasaannya, mereka segera menuju ke kelas.

"Eh Rin, lo udah ngerjain PR Kimia?"

"Udah, lo mau nyontek ya?" tanya Rina menyelidik.

"Enak aja, gue udah ngerjain ya."

"Yaudah, Mith ke kantin dulu ya haus nih gue."

Mereka pun berpindah haluan, yang awalnya ingin segera ke kelas, kini mereka akan singgah dulu di kantin.

Helloo. Gimaa ceritanya? Komen dong hehe

Kumau DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang