"Udah dong, ayo pulang. Kalian gak capek apa? Nyerocos mulu, kek ada air". Ucap Yuju jengah. Tadi Rose sekarang Yuju, itu mulut apa surga? Kok sekali ngomong terkabul.
"Ju, minummu tadi masih ada gak? Aus nih". Tanya Rose sembari memegang tenggorakan nya. June yang merasakan hal sama, berniat menjahili Rose.
"Habis". Rose berdecak kecewa," yaudah Lo sama gue tuker Saliva aja". Ucap June, Rose yang tak mengerti maksut June hanya menampilkan wajah tak mengerti.
"Ha? Gak ngerti gue". Ujar Rose, gagal misi June menggoda Rose. OZY tertawa terbahak-bahak kecuali Rose yang masih berpikir.
"AWWW". jerit June, Mina mencubit lengan June dengan keras, tak heran jika suara june yang besar mengaduh kesakitan. "Dia masih polos! Awas Lo nodai! Urusan lu ma kita". Ancaman Mina membuat June bergidik ngeri.
Setelah mengatakannya, Mina tertawa di detik berikutnya, 'psikopat emang'.batin June.
"Yaudah yuk pulang". Ujar Mina sebelum pergi bersama Mingyu dan diikuti yang lain. "Ho, tuker Saliva tu kek gimana sih?". Tanya Rose, Jiho yang mendengar pertanyaan Rose tak ingin menjawab, jika dijawab yang ada Rose tambah penasaran.
"Udah sampek parkiran sana pulang sama muka kuda". Ucap Jiho mengusir Rose dengan niat mengganti topik, Rose mendesis tepat diwajah Jiho.
"Heh! Kuda ayok pulang, mau Lo nginep disekolah setan?!". Perintah Rose, Dokyeom yang tak ingin berdebat hanya mengatakan'iya²' dengan nada sebal.
"Kalian Nanti dijalan jangan berantem. Kalau gak mau yang dulu keulang Rose, kamu biarin Dokyeom fokus ya?". Ucap Mina. Rose terdiam dan mengangguk patuh, bahkan sesudah Mina pergi Rose diam, Dokyeom merasa aneh dengan Rose.
"Yuk naik". Ujar Dokyeom, Rose tetap diam bahkan ketika Dokyeom bermain dengan motornya, Rose tetap mencoba diam. Itu benar benar membuat BOZU penasaran melihatnya
"Lo bilang apa ke singa?". Tanya mingyu tiba tiba, Mina yang mendengar Rose dibilang singa tak terima. "Singa singa, namanya cantik Lo bilang singa.". Ujar Mina, Mingyu memilih tak meladeninya.
"Nih,. Pakek, jangan Sampek tuh paha glowing diliat orang". Perkataan Mingyu asal ceplos dan tak berfikir, Mina dibuat malu setengah mati.
"Udahlah, ayo pulang". Mina Segera naik ke motor Mingyu, bahkan sebelum Mingyu naik, untung saja dipegang Mingyu. "Gila lo belum juga di suruh naik". Ucap Mingyu terkejut. "Lelet lo". Mingyu tak peduli dengan komentar Mina,yang ia harapkan segera lepas dari bidadari macam ini.
Eunha dan Lisa masih sibuk mengobrol, bahkan pengantar mereka yang tak lain June dan Dokyeom jengah melihat mama muda bergosip.
"Cewek kalo gosip lama ya?". Ucap June memulai curhat, Dokyeom mengangguk kepala.
Memang guys, cewek kalo udah gosip, ghibah, mau gerak dikit tuh gak mau karena udah PW, bukan nyaman nya kalian duduk,berdiri. Tapi karena nyaman ghibah.
"Eh, tinggal aja yuk, lagian udah mau jam 3, lainya udah pulang lagih, lama lama disini kesanya Horor". Ucap Dokyeom, jujur saja June juga merasakan hal yang sama. Menatap gedung sekolah nya, ada lampu yang menyala dan ada jendela yang terbuka.
"Gila Lo, yang ada gue ditampar Ama tu bocil". June tak setuju, jika ia setuju yang ada wajahnya sudah berbentuk badut bukan pangeran tampan. "Lah elu betah apa? Diliatin dari atas Ama setan?". Ada benarnya juga sih kata Dokyeom, tapi June tetap memilih tidak.
"Sa, tu laki homoya? Kok mau aja pelukan?". Tanya Eunha, Lisa mengarah kan pandangannya kepada dua laki laki yang berpelukan diantara motornya. "Hi jijik". Ucap Lisa.
"Samperin yuk". Lisa dan Eunha hampir saja ditinggal. Baru aja dipertengahan jalan menuju kedua lelaki tersebut, June dan Dokyeom sudah menyentuh motor mereka. Sontak Eunha berteriak sampai Lisa menutup kupingnya.
"HEH! MAU PADA KEMANA?! SIAPA YAG NYURUHHH KITA DITINGGAL? HEH?! MENGHINDAR GAK LU DARI MOTOR? MINGGIR GAK?!". Teriak Eunha.
June dan Dokyeom ketakutan, saking takutnya, mereka berlari meninggalkan kunci dan Motor.
Eunha masih heran, kenapa mereka lari, bukankah Eunha hanya teriak saja?, Lisa yang disampingnya tertawa, melihat sahabatnya menjadi dongo.
"Lah, elunya ha tereak kek kunti tauk. Takut mereka", ujar Lisa menyadarkan Eunha. Eunha mendesis pelan, "tapi sa, kok motornya ditinggal, kita naik apa nanti pas pulang?". Damn!, Perkataan Eunha ada benarnya.
Mana jam sudah subuh, nanti masuk sekolah, tidak ada waktu tidur untuk mereka. Eunha sudah geram, mau tak mau harus mengendarai nya.
Lisa dan Eunha mengendarainya, tak peduli pemiliknya siapa, yang terpenting mereka harus pulang.
"Sa, nanti kalo ketemu dijalan yauda pulang bareng, kalo gak bawa aja motornya berangakat pakek ni motor, ok?". Saran Eunha, Lisa dengan polosnya hanya mengangguk angguk.
"Kerennn". Ucap Lisa memuji motor ninja Dokyeom. Eunha mencolos meninggalkan Lisa yang masih mengagumi motor Dokyeom, "eh Una, kok ditinggal sih". Lisa segera pergi, sangat menyerang jika terus ditempat.
SEKOLAH.
KRINGGGG KRINGGG...
Bunyi bel berdering, suaranya yang cukup menganggu menjadi tanda pelajaran akan dimulai, dari jam 08.00 sampai 05.00.
Seperti biasa BOZU datang terlambat, dan bukan Biasa OZY terlambat. Kedua geng ini terpaksa dihukum tepat ditengah tengah lapangan, sangat mudah siswa dan siswi lain menonton nya.
"Eh BOZU Ama OZY dihukum". Kompor siswa lain.
"Ahh yaampun June tambah ganas bat".
"Woi Jungkook woi"
"Anjay, Mingyu awas jadi item hahahaha".
"JAEHYUN JANGAN TAMBAH GANSSS,". teriak siswi satu ini dengan nada ngegas.
"Eh, primadona sekolah kita ikutan woii, anjerr,".
Sorakan demi sorakan dilontarkan dari siswa . Cukup malu, tapi bisa apa?.
"Anjer, yang namanya Jahe mana?". Tanya Lisa, BOZU saling lirik, menurut nya tidak ada yang namanya Jahe, tapi siapa?.
"Jahe?, Ngaco Lo". Timpal Bambam, Lisa masih heran, sebab yang terdengar hanya Jahe, 'apa kuping gue budek ya?'. Batin Lisa.
"Jaehyun lis". Jiho spontan menyebutkan nama Jaehyun, " ha? Jahe?". Eunha yang benar benar sudah muak dengan telinga Lisa, tanpa perasaan Eunha meneriakinya tepat pada lubang telinga.
"JAEHYUN". Teriak Eunha, Mina dkk tertawa tak henti henti. Bagaimana tidak?, Lisa dan Eunha jika bertengkar ibarat Kukang dan bebek, jika akur mereka akan seperti saudara kembar seotak.
"Btw, yang namanya Jaehyun mana?". Tanya Eunha, Jaehyun yang merasa kesebut menoleh. "Buset Gans bener,". Ujar Eunha secara blak-blakan.
"Anu, Lo pens nya banyak bat dah, bagi kek. Lo kalo gak bagi marukk". Ucap Eunha, Jungkook yang disebelahnya, menginjak kakinya dengan kaki Eunha yang kecil.
"ASUH".
Eunha spontan menutup mulutnya, teman temanya menoleh ke Eunha, dengan matanya yang melotot dan wajah mereka yang jelas dapat dilihat Eunha.
"Hehehe sorry,". Ujar Eunha, tapi tetap saja mengaduh pada kakinya. "Heh, maksut Lo apaan ha? Ngunjal kaki gue, Lo kira kaki Lo kaki semut?". Ujar Eunha tak terima, Jungkook tetap memasang wajah tanpa ekspresi nya.
Eunha yang kesal berpindah di ujung, tepat disamping Yuju, tapi sebelum itu Eunha melewati seseorang dan memberinya sesuatu.
"Nih". Ujar Eunha.
-bersambung.
#
Kira kira Eunha ngasih apaan?, Ada yang bisa nebak?.
Trus, Eunha ngasih ke siapa?.
#

KAMU SEDANG MEMBACA
97 or 79?
Fanfictionperkumpulan pemuda pemudi yang telah lahir dari tahun 1997. teman semasa SMA sampai Kuliah, tak tau apakah akan sampai ajal perkumpulan geng ini. sadarkah bahwa mereka belum mengenal kata 'bosan' dalam pertemanan tersebut, sampai pernah mencoba men...