sembilan or nine

168 12 0
                                    

"udah gua booking, cari yang lain".  sergah June menatap tajam Yugyeom yang kesal akan tingkah nya. Berbeda dengan Jungkook laki laki itu hanya duduk dan meletakkan kepalanya. Malas sekali ia berbicara dengan Eunwoo.

"Gak ada kursi kosong lagi". Ucap Eunwoo kemenangan. Jungkook yang tadinya nyenyak, tersenyum narsis. "Eh, balik kanan maju ada kosong, 2! Pas buat kelean!". Sialan, Eunwoo dan Yugyeom tak getir. Malah mereka berempat berdebat hanya masalah kursi.

Eunha dan Rose memandang bosan, diam diam mereka duduk samping Bambam dan Dokyeom yang depan belakang, persis dibangku sebelumnya.

Setelah itu mereka sama sama duduk dengan kepala ditundukkan.

"Baiklah anak anak, kita mulai pelajaran!". Ucap guru Jung. Mengejutkan Jungkook, June, Eunwoo dan Yugyeom yang asik berdebat.

"Itu 2 laki laki ngapain?". Tanya guru Jung. "Cari kursi buk". Bela Yugyeom, mereka berempat membuat tertawa satu kelas.

Bagaimana tidak? Padahal belakang june dan Jungkook terdapat 2 kursi kosong, yang ditinggal Eunha dan Rose.

"Heh! Tu belakang duo J kan ada bangku, mata Lo rabun apa begimane?". Perkataan Dokyeom sukses membuat kelas tertawa lagi, dan Jungkook June menatap belakang.

Benar saja, gadis yang tadi mereka perebutkan pergi kebangku June dan Jungkook.

"Eh! Ayo duduk! Pelajaran mau dimulai!". Perintah guru Jung, mau tak mau Eunwoo duduk dengan Jungkook, dan Yugyeom dengan June, sampai istirahat.

"Pelajaran saya akhri, jangan lupa kerjakan hal.125-267, sekian". Ucap guru Song. Murid murid pada menghela nafas berat, sudah biasa guru Song memberi tugas banyak.

"Ajib, banyak bangettt". Keluh Eunha gadis itu melemparkan kepalanya ke meja Jungkook, bahkan sempat Eunha ingin pindah dikursi itu. Nyaman...

DUKKK

"Ha". Panggil rose.

"Eunha"

"Haaa" Rose mulai merengek dan terus memanggil Eunha, sehingga Eunha mau tak mau mengangkat kepalanya dari meja tersebut.

"Apaan?". Dengan wajah kusut, Eunha memandang Rose yang asik menunjukkan sederet giginya, malas rasanya meladeni Rose da malah menunjukkan giginya.

"Au'ah". Sebal Eunha,

DUKK

"Apalagu sih Ros?!". Gertak Eunha, yang kini ditatapi satu kelas membuat dirinya malu dan merutuki Rose dalam hati.

"Gua bocor nih". Adu Rose, Eunha yang memang otaknya gimana gimana gitu, tak paham dengan ucapan Rose. "Apaan yang bocor?," Tanya Eunha sedikit keras.

Dokyeom tak sengaja menguping mereka berdua, bukan tidak sengaja lagi. Memang sengaja nguping.

"Ituloh, butuh pembalut, cewek kok gak ngerti". Cibir Dokyeom tanpa memandang mereka berdua, malah asik dengan tugas. Tumben.

PLAKK.

"Anjir, Sans dong,". Dokyeom kesal, pasalnya Eunha memukul lengannya dengan keras, padahal ia berniat memberitahu Eunha.

"Ga usah dikerasin bisa gak?!". Gertak diam Eunha dengan menyengit kan suaranya. Dokyeom sebentar agak malu juga kalo berbicara soal 'perempuan', tapi Eunha secara batin memaksanya.

"Iya iya, khilap". Ujar Dokyeom dan setelah itu melanjutkan dengan bukunya, Eunha dan Rose melenggang pergi. Melewati kursi June dan Yugyeom.

Yugyeom yang menyadari Rose pergi, merasa ada kesempatan mengajak Eunwoo keluar. Awalnya June curiga, 'kenapa duo tuyul seneng keluar ya?', pikirnya.

97 or 79?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang