Byeongari 10 : A Whole

514 78 5
                                    

Maaf baru update temen-temen, wattpad ngajak gelud chapter ini yang udah aku tulis hilang tanpa jejak jadi harus nulis ulang dari awal 😭 ngeselin banget.
.
.
.
.
.
.

Hari mengetuk-ngetukkan jarinya di atas meja makan pelan dengan ritme 2 detik bergantian. Netranya menatap Byungchan yang duduk disebrangnya yang sibuk menyantap makan malam mereka hari itu.

Bagai laser kasat mata, Hari tidak mengalihkan pandangannya dari Byungchan selama 10 menit. Ditatap seperti itu Byungchan hanya melirik wanita itu dengan sesekali tersenyum bodoh.

Hari mendelik, lalu menghela nafas panjang seakan ia baru saja tertimpa beban berat yang menghatuskannya untuk mengatur nafas.

"Kenapa sih sayang?" Byungchan menyerah, ia menggeser piring kosong bekas makanannya, meminum air dan menumpukan kepalanya dengan tangan.

"Diem." Byungchan terkekeh, tidak habis pikir tentang penyebab istrinya semarah ini padanya, yang sebenarnya alasan yang sangat lucu.

"Gak usah ketawa gak ada yang lucu" ketus Hari masih melipat kedua tangannya di dada. Byungchan menatap Hari balik.

"Udahlah, masa gara-gara gue cat rambut jadi blonde lo semarah ini sih sayang? Udahan ngambeknya dong" Byungchan menoel-noel pipi Hari yang makin Hari makin berisi.

Hari menepis tangan Byungchan, wajahnya sangat menyebalkan serius kalau tidak ingat ini adalah Istrinya ingin rasanya Byungchan bergelud dengan Hari.

"Mukanya jangan gitu dong serem banget elah"

"Biarin lo ga bisa dibilangin sih"

"Ya maaf,"

Hari memutus kontak matanya dengan Byungchan, wanita itu berdiri hendak membawa piring kotor Byungchan ke washtafle untuk dicuci. Byungchan mengikuti Hari yang sedang mencuci piring lalu merangkul pundak istrinya yang lebih kecil darinya.

"Lepas gak."

"Galaknya istrikuuu, aduhhh! Sakit Riri!!" Hari mencubit pinggang Byungchan, lelaki itu meringis tak kekurangan akal ia langsung memeluk Hari dari belakang lalu menciumi pipi Hari beberapa kali, berharap wanita itu tidak ngambek lagi.

"APASIH! DASAR BADAK MASUK KAMAR SANA JANGAN GANGGU GUE."
.
.
.
.
Byungchan buru-buru melihat tanggal, dan ternyata Hari dapat dipastikan sedang PMS.
Byungchan melirik jam yang ada di pergelangan tangan kirinya menunjukkan pukul 8 malam. Kalau tidak diredakan marahnya bisa-bisa malam ini dia tidur di sofa.

Byungchan menyambar jaket dan kunci mobil, lalu menghilang setelah minta izin ke Hari untuk keluar sebentar.

Hari diam saja, sebenarnya ia sendiri tidak tau kenapa dirinya marah tidak jelas hanya karena Byungchan mengecat rambutnya menjadi blonde. Padahal Byungchan tetap terlihat tampan. Hari mendengus, jujur saja dia lebih suka Byungchan dengan rambut hitam alaminya, padahal Hari sendiri mengecat rambutnya menjadi coklat.

"Nanti kalau rambut uchan rusak gimana?"
"Nanti kalo rambutnya bercabang gimana? Emang dia kuat perawatan rambut sebanyak itu?"
"Kenapa blonde sih? Perawatannya lebih susah"

Mata Hari tidak sengaja menatap kalender di atas meja.

Ah...

Hari sadar kalau bulannya sudah dekat tinggal beberapa hari lagi. Ia menghela nafas, haruskah meminta maaf pada Byungchan? Ia sadar sikapnya agak aneh hari ini

"Sayanggg" Byungchan datang dengan 2 tas belanja penuh dengan cemilan, lalu di tangannya ada segelas Chat*ime Hazzle nut toping bobba dan aloevera kesukaan Hari.

Hari mendekat, tidak menyangka tadi Byungchan pamit untuk membelikannya cemilan.

"Habis dari mana?"

"Beli ini di depan tadi, udahan dong ngambeknya maaf gak minta izin lo dulu mau ngecat rambut" Byungchan merentangkan dua tangannya, Hari mendekat dan memeluk Byungchan.

"Gue tau lo lagi PMS nih, chat*ime nya diminum dulu Ratu. Nih cemilan kesukaan lo, ada coklat juga terserah mau lo makan yang mana duluan"

Hari ingin menangis rasanya, merasa bersalah juga karena sudah bertingkah seperti anak kecil.

"Chan, maaf ya gue kayak anak kecil"

"Gue paham, lo jadi moodian kalo udah mau datang bulan dan bakalan ngemil banyak banget, aduh! Suka banget lo nyubit gue"

Hari terkekeh, ia melepas pelukannya pada Byungchan, segelaa minuman di tangan Byungchan dia ambil menusukan sedotan lalu meminumnya.

"Mau? Nih" Hari menyodorkan minuman itu ke mulut Byungchan, dengan senang hati Byungchan menyambarnya.

"Ihhh jangan banyak-banyakkk!!!!"

Byungchan tertawa, tak lupa mencium bibir Hari yang terasa manis yang bercampur dengam rasa hazzle nut.

"Manis banget mau lagi boleh?"

Hari menatap Byungchan bingung, apanya yang manis? Oh. Hazzle nutnya!

Hari mengangguk lalu menyodorkan Chat*ime Hazzle nut nya ke arah Byungchan yang langsung mendapat gelengan dari Si lelaki.

"Bukan itu, bibir lo jauh lebih manis dari Chat*ime hazzle nut mau cium lagi dong"

Hari menatap Byungchan, perlahan meletakkan gelas minumannya di atas meja dan secepat kilat berlari menghindari Byungchan.

"RI!! BUKA PINTUNYA WKWK"

"GAK! GAK ADA CIOM CIOM LAGI UDAH SANA TIDUR DK SOFA AJA!!!!"

Byungchan tertawa kencang sampai kedua matanya mengeluarkan air mata dan perutnya kram.

Beberapa menit setelahnya Hari tidak mendengan suara tertawa lagi, jadi ia membuka pintu dan ternyata Byungchan masih ada di depan pintu.

"NGAGETIN AJA LO BADAK"

Byungchan mendorong Hari masuk kamar.

"CHOI BYUNGCHAN JELEK !!!!!"

"LEE HARI LEBIH JELEK!!!"

Apa kabar semua??? Semoga sehat ya kalian
Inget masih social distancing ya, cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas jaga kesehatan juga, hindari menjabat tangan, pergunakan masker dan hand sanitizer seperlunya saja 😊

Selamat weekend 💜

Byeongari ; Choi Byungchan [PAUSED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang