Byeongari 9 : Pas Nonton...

589 77 12
                                    

Hari dan Byungchan sudah tiba di Blue Mall Galeria semenjak setengah jam yang lalu, sekarang pukul 10 malam setengah jam lagi filmnya akan dimulai.

Semenjak datang, Hari dan Byungchan sudah mencuri perhatian semua karyawan, staff, dan spg di dalam Mall tersebut. Sampai satpam nya pun kenal dia dan menyapanya.

Hari hapal betul denah tempat luas itu, ya karena dulu pas masih pembangunan dia sempat ikut andil dalam proses penataan isi bangunan Mall keluarganya.

"Nona Hari, Tuan Byungchan"

Mereka menengok ke belakang dan tersenyum pada seorang lelaki paruh usia yang berjalan santai ke arah mereka sambil tersenyum ramah. Beliau adalah Pak Kim, Manager di mall tersebut.

"Pak Kim, lama gak ketemu apa kabar?" Ini Bungchan yang nyapa

"Baik Tuan, Tuan dan Nona sendiri bagaimana? Kenapa tidak menghubungi saya dulu kalau ingin berkunjung" Pak Kim dan segala kekakuannya.

"Duh Pak, santai aja lahhh kita cuman pengen nonton doang"

"Oh ya sudah kalau begitu, silahkan nikmati malam anda"

"Pak Kim juga ya, semangattt" Hari menunjukkan gestur semangat lalu mengamit lengan Byungchan dan menyeretnya pergi, sambil sedikit tertatih.

"Lo mau beli popcorn sama minun?" tanya Byungchan sambil sesekali melihat menu yang tertera di depan mereka.

"Hmm.. mau yang caramel sama air putih aja"

"Popcorn Caramel large sama air putih 1 botol"

Setelah memesan cemilan, mereka masuk ke dalam theater. Tidak seperti biasanya, theather cukup ramai hari ini meski sudah di jam malam. Mereka berdua mencari seat yang berada di tengah.

Kebetulan sekali seat di samping mereka masih kosong. Hari duduk di sebelah kanan sementara Byungchan di kirinya.

Byungchan sesekali merapikan rambut Hari yang menghalangi pandangan wanita itu.

"Ri, lo gak bawa jepit?"

"Hmm???" Hari mengernyit berpikir sebentar sebelum ia mulai merogoh tas selempang dan menyerahkan jepitan kecil ke suaminya.

"Buat apa sih?" Tanyanya penasaran, sambil sesekali menatap layar di depan saya yang menampilkan beberapa iklan dan sponsor.

Byungchan tidak menjawab, dari samping lelaki itu menyematkan jepit ke anak rambut Hari yang sedari tadi selalu ia benarkan.

Gemas ngeliatnya.

"Gini kan enak nontonnya, rambut lo gak kemana-mana" Hari tersenyum lalu membisikan kata terimakasih dan ia mulai memakan popcorn caramel kesukaamnya dengan tenang.

Lampu theater pun dimatikan. Hanya ada layar menyala yang mulai menampilka intro. Kursi disampingnya yang tadinya kosong telah diisi oleh dua orang pasangan, mungkin mereka berpacaran yah.. terlihat seperti anak yang baru lulus SMA lah.

Sejak awal filmnya terputar, Hari tidak bisa tidak mengomentari film tersebut dimana salah satu film kesukaannya. Dengan antusias ia bercerita sedikit pada Byungchan bagian yang menarik menurutnya. Seperti kebiasaan yang selalu ia lakukan ketika menontom film. Byungchan tau betul kebiasaan tersebut, bagaimana Hari berbinar, bagaimana ia akan tertawa ketika humor yang dilakukan karakternya, dan bagaimana ia akan menggoyangkan kepala dan badannya sambil bersenandung ketika karakter elsa dan anna bernyanyi. Byungchan tau betul dan itu juga membuatnya senang.

Tetapi ditengah keasikan mereka, Hari mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari kursi di sampingnya. Pasangan remaja tadi, laki-laki dan perempuan menegurnya.

"BISA DIEM GAK?!" Hari terkejut, ia bahkam tidak pernah memdapatkan teguran semacam itu sebelumnya. Ia menoleh ke arah laki-laki yang ada di sampingnya. Hari memicing karena ia merasa tidak melakukan kesalahan apapun.

Byungchan juga mendengarnya ia hanya menatap lelaki itu dengan pandangan aneh.

"Kecilkan dikit suaranya!"

Wah.. Hari benar-benar naik pitam. Lelaki itu bahkan tidak kenal dengannya. Lalu bagaimana bisa seorang stranger berbicara kasar tanpa sopan santu pada orang lain?

Apakah dia tidak pernah diajarkan sopan santun?

Rasanya Hari ingin marah. Tapi ia hanya diam saja, sambil meremat botol plastik air mineral di tangannya. Sebenarnya ia tidak masalah jika ia ditegur karena membuat orang lain tidak nyaman tetapi bukan dengan cara seperti itu. Itu yang membuatnya tidak terima.

Tangan Hari digenggam oleh Byungchan, lalu dikecup sembari menenangkan emosinya. Bahkan ia sampai kehilangan minat menonton Frozennya.

"Uchan.. aku dijahatin.."

Byungchan menatap lelaki yang kini tanpa rasa bersalah kembali tertawa-tertawa dengan orang di sampingnya.

Tidak terima Byungchan menoel lengan laki-laki itu.

"Dek, lain kali menegur orang jangan gitu caranya kasihan istri saya. Kalo mau negur minimal ucapin 3 kata sakti lah maaf, tolong, terimakasih"

Laki-laki itu malah melawannya, menjadikan suasana disana sedikit tidak kondusif.

"Gimana sih? Istirnya ribut dari tadi ganggu yang lain banget tau gak sih? Gak sadar bangett" ini wanita yang sedari tadi duduk di samping laki-laki menyebalkan itu ikut bicara. Membuat Byungchan marah.

"Udah Chan, lo diem aja gue yang urus" Hari menatap Byungchan. Lalu menelpon seseorang. Tak lama, dua orang bodyguard dan Pak Kim beserta general manager Cinema tersebut datang.

"Pak Kim, blacklist dua orang ini dari Blue Galeria Mall. Kami gak perlu orang-orang tidak punya sopan santun buat dateng kesini" kata Hari yang langsung diiyakan oleh mereka semua. Kejadian itu membuat orang yang menonton bisik-bisik sebagian merasa kesal karena acara mereka diganggu.

"Dan tolong katakan pada mereka semua, saya akan merefound semua uang mereka yang ada di theater ini yang merasa tidak nyaman atas kejadian ini" final Byungchan.

"Maaf atas ketidak nyamanannya Tuan dan Nyonya Choi"

"Ya pak, lain kali saya sewa aja satu theater buat nonton sama suami saya" Hari kesal. Dia bukanlah tipe orang yang suka mengumbar-ngumbar siapa dirinya dan dari keluarga seperti apa dia berasal tapi kalau kejadiannya seperti ini sampai menginjak-injak harga dirinya.. dia kesal juga.

Setelah keluar theater Hari menangis.

"Loh? Kenapa nangis???"

"Huuuhu Chan.. gue berisik banget ya? Gue ganggu banget ya?? Tapi gak ada yang protes kok selain mereka berdua :"( "

"Yah.. mau gimana lagi, kita emang salah tapi cara yang mereka lakuin buat negur kita juga gak bisa dibenarkan. Gak apa-apa sayang besok kita nonton di rumah aja ya berdua"
Byungchan mengelus puncak kepala Hari, mengelapi air matanya lalu mengecup kening Hari sebentar.

"Udah gak usah sedih, gue tau lo kesel. Lo mau apa? Spesial hari ini gue lakuin apapun buat lo"

Hari tersenyum sambil mengelap sisa-sisa air matanya pake jaket Byungchan.

"Ya.. gak pake jaket gue kalii nih pake tissu jorok banget sih lo" Hari mencubit sisi badan Byungchan sampai laki-laki itu mengaduh lalu memeluk badan Byungchan dari samping.

"Mau sushi..." Byungchan tertawa kecil, Hari yang merajuk dan manja benar-benar sesuatu yang paling ia sukai di dunia setelah Hari yang galak.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
Hi..

Maaf banget huhu hampura aku jarang BANGET update.. bahkan hampir Gak Pernah :(((
Aku gak akan mencari pembelaan 👉👈 huhu
Yah.. btw ini ceritanya based on true story sih 50 persen dari kejadian nyata yang nimpa aku sewaktu nonton PROZEN 2 🤧🤧 kalo kalian di posisi Hari reaksi kalian kayak gimana???

Komen di sini 👉

.
.
.
Segitu dulu deh maaf kalo ada typo :"
Selamat siang jangan lupa lunch yaaaa 💜

Byeongari ; Choi Byungchan [PAUSED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang