Byeongari 8 : After The 첫날밤

905 114 9
                                    

It's might be 17+ or no.. maybe  😅
.
.
.

Pagi harinya ketika embun pagi mulai menghiasi dedaunan, burung-burung bernyanyi riang, matahari masih mengintip dari peraduannya. Dua anak manusia masih tertidur pulas saling merengkuh satu sama lainnya. Yang hanya ditutupi selimut sampai bahu mereka.

Udaranya dingin, terlebih lagi suhu dari air conditioner di kamar mereka mencapai 18 derajat.

Gila.

Semalam benar-benar luar biasa.

Dan panas.

Hari mengerjapkan matanya begitu mendengar suara telepon dari Hp yang ada di atas nakas. Perlahan kesadarannya kembali, memperhatikan dirinya dan juga Byungchan, mengecek seluruh badannya dan oh.. jangan lupa beberapa hickey di lehernya...

"Nakal" 

Seakan kembali dibuat tersadar oleh suara ringtone hp, Hari memutuskan untuk mengangkat telpon tersebut.

"Hmm, apa?"

"Woyyy lo gak ngampus????!"

Hari mengecek jam dari hp nya, sudah pukul 10 pagi, dia sudah bolos satu mata kuliah. Hari merasakan pergerakan dari samping, tangan Byungchan yang semula menimpanya sekarang mengelus-elus perutnya lalu menarik Hari semakin mendekat ke tubuhnya yang tinggi. Lalu mendekap tubuh kecil Hari dengan erat, mengecupi bahu polos istrinya itu dengan lembut.

Tolong.. Hari gak bisa nafas... mau mati rasanya...

"Morning, sayang" bisiknya di telinga kanan Hari tidak lupa diakhiri dengan mengecup telinga Hari tak kalah lembut, membuat sang empunya telinga menahan nafas.

"HALOOO RI, LO MASIH DI SANA KAN????"

Suara dari seberang sana mengintrupsi kegiatan mereka.

"H-halo Sekar, gue hari ini enggak ke kampus.. gue lagi sakit"

"HAH??? SAKIT APA LO?? KOK TIBA-TIBA?"

"Enggak, tiba2 gak enak badan aja"

"OKE, NANTI GUE SAMA JEHA KE SANA YA"

"E-EH?? Jangann gak usah gue gak apa kok. Lagian ada Byungchan juga di sini"

"OH.. YA UDAH TAKE CARE YAA"

Bip.

Sambungan terputus.

Hari kembali menatap Byungchan yang posisinya sekarang sudah berhadapan dengannya. To be honest, she really shame to look into his eyes.

Byungchan mendaratkan kecupan di kening Hari.

"Ihhh masih pagi udah ciom ciom aja lo, ngeselin" protesnya

"Gemesin banget sih, btw hebat juga ya lo semalem.."

Hari mencubit pipi Byungchan keras.

"Gak usah diingetin. Gue maluuu. Lo sih gara-gara, kalo jadi dedek gimanaaa???"

"Ya.. kalo jadi dedek kita jadi orang tua lah."

Kaki Byungchan tidak sengaja menekan sesuatu yang membuat Hari mengerang kesakitan.

"SAKITTTT BEGOOO"

"Eh..? Maaf-maaf masih sakit ya????"

"Ya.. menurut ngana aja ㅠㅠ lagian semangat bener gmn gak sakit"

Byungchan mencubit hidung Hari.

"Hus. Jorok banget sihhh"

Hari mendecak malas, dia keluar dari selimut untuk mengambil bathrobe yang ada di samping pintu dan memakainya sekenanya, tentu dengan jalan pinguin yg membuat Byungchan tertawa sekaligus bangga.

Byeongari ; Choi Byungchan [PAUSED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang