delapanbelas

14.7K 844 31
                                    

Dari pagi sampai siang max merengek terus ingin bertemu daddy nya. Cia ingin pergi bekerja saja tidak jadi karena putranya itu melarangnya dan malah mengajaknya untuk bertemu daddy itu.

"Ayoo mami temu addy" rengek max . Dari tadi disinilah mereka disofa ruang tamu dengan max yang berada dipangkuan maminya

"Mami harus kerja baby, ketemu daddy besok saja"

"Mami ndak ucah kelja duyu antel max temu addy" kekeh max melarang maminya bekerja

"Nanti kalo mami nggak kerja nggak bisa beliin mainan max loh" ancam cia

"Max bica minta beyiin addy" jawab max. Duh gimana lagi agar dirinya bisa bekerja, putranya ini kenapa bisa menjawab kalo sudah bersangkutan sama daddy ya gitu selalu saja minta ini itu sama daddy nggak lagi sama mami.

'Masak iya gue harus dateng kekantornya pria itu? Ogah banget. Tapi ya gimana kalo max terus merengek begini!!ahh yaudah dehh turutin aja sekali'-pikir cia

"Mamii ayooo" teriak max

"Iya-iya baby ayo kita kekantor nya daddy" mendengar itu max langsung senang

"Yeee yee temu addy" girang max. Cia yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya, putranya ini benar-benar sudah menyangkut dengan daddy nya itu

---------------------

Mobil cia sudah terparkir didepan kantor sean. Dari mana cia tau letak kantor sean? Siapa yang tidak tahu perusahaan yang terkenal mendunia ini tentu saja semua tahu termasuk cia apalagi dia juga termasuk pengusaha.

"Ayo turun baby" kata cia membukakan pintu untuk max

"Sini gandeng tangan mami jangan dilepasin" pesan cia

"Ciap mami" mereka pun langsung masuk kedalam kantor sean.

Cia menuju ke tempat resepsionist berada. Disana terlihat seorang wanita cantik yang make up nya sangat tebal membuat cia merasa sedikit risih.

"Maaf apakah bapak sean ada" tanya cia dingin

"Ada kepentingan apa ya bu mencari pak sean" tanya balik resepsionist tadi dengan nada sedikit sinis

"ihhh antee menol cepat beyitahu addy talo max yang anteng mau beltemu" dengan pede nya max menyaut. Sedangkan sang wanita resepsionist tersebut mendengar dirinya disebut tante menor oleh max menjadi marah.

"Heh anak kecil kau itu siapa mengaku-ngaku jadi anak nya pak sean" cibir wanita itu dengan membentak

Cia yang melihat putranya dibentak menjadi tidak terima "Turunkan nada tinggi anda kepada putra saya" tekan cia menatap tajam wanita tersebut.

"Ante menol angan bentak-bentak max anti max biyangi cama addy bial dimalahin" timpal max. Sepertinya balita kecil itu tidak ada takut-takutnya sama sekali

"Heh anak kecil jangan mengaku-ngaku kamu jadi anak pak sean. Kau itu dimanfaatkan oleh ibumu agar dia bisa mendapatkan pak sean" tuduh wanita tersebut

"Jangan sembarangan bicara nona" marah cia

"Memangnya kenapa ucapanku itu benar bukan kau hanya wanita yang ingin mendapatkan pak sean" tuding resepsionis itu.

"Ouu bukankah kau juga salah satu wanita yang ingin mendapatkan pak sean tapi sayangnya kau tidak bisa mendapatkannya" balas cia dengan senyum mengejek yang membuat resepsionist itu menahan marah.

Disaat mereka sibuk ber argumentasi dan melupakan keberadaan max. Dari kejauhan max melihat pria yang dikenalnya

"Om jeyekk" teriak max keras membuat semua orang menatapnya termasuk cia dam resepsionist tersebut. Cia menatap putranya bingung.

I Love My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang