DuaPuluhLima

12.6K 863 89
                                    

.
.
.
.
.
.

Disebuah ruangan terjadi ketegangan karena semua orang menunggu sang empu menjelaskan semuanya yang terjadi. Ada fian, sean, max serta kedua orang tua sean.

Gio papa sean dari tadi terus menatap putranya menunggu penjelasan tentang apa yang terjadi sebenarnya sedangkan mama sean bingung karena melihat putranya yang menggendong max serta dari tadi suaminya dan putranya tidak bicara sama sekali, lain hal nya dengan fian yang hanya duduk tenang karena ia sudah mengetahui semuanya kakaknya itu sudah menceritakan semuanya padanya beberapa hari yang lalu.

Sedangkan sean sebenarnya ia ingin segera menjelaskan semuanya tapi disini masih ada max , mungkin nanti saja dia akan menjelaskan nya dirumah

"Pa, ma nanti sean ceritakan semuanya saja dirumah ya soalnya disini masih ada max" ucap sean memecah keheningan

"Penjelasan apa sih sayang, mama jadi penasaran" tanya fia bingung

Gio yang tadinya menatap tajam sean sekarang menghela nafas pelan setelah mendengar ucapan putranya. Dia juga sadar diri disini masih ada anak kecil yang tidak boleh mendengarkan pembicaraan orang dewasa

"Udah mama diam saja nanti juga tahu sendiri, yok ma kita pulang saja" ucap gio pada istrinya

"Apaan sih papa malah ngajak pulang, mama ini masih penasaran tau kenapa itu max nggak dianterin ke daddy nya malah nemplok sama anak kita" jawab fia karena melihat max yang duduk tenang dipangkuan sean

"Itu daddy nya" ucap gio membuat istrinya kaget langsung menatap kearahnya

"Apa!!! Papa ini jangan bercanda masak sean daddy nya, orang sean itu belum menikah masak sudah punya anak gitu" teriaknya

"Ya bisa orang dibuat" jawab asal gio

"Papa ih mama ini serius ya malah jawabnya bercanda gitu" kesal fia dengan bibir mengerucut

Fian yang jengah melihat adu mulut antara mama dan papanya pun angkat bicara
"Udah deh ma dengerin apa kata papa aja nanti dosa loh kalo bantah ucapan suami"

Rena menatap tajam fian "jangan bawa-bawa dosa, kamu itu banyak dosa sama mama" jawab ketus fia

"Dih mana ada orang fian itu anak baik kok"sahut fian

"Ctoppp!!! Belicik tau" teriak max. Dia marah karena acara main gamenya terganggu pasalnya tadi itu dia baru diajarin daddynya main permainan mobil legend yang kayak om jeyeknya ya walaupun max nggak mengerti cara mainnya dia asal pencet saja.

Semua langsung melihat ke arah max "boy nggak boleh teriak-teriak gitu nggak sopan" tegur sean

"Bialin addy abisnya meleka belicik max tan balu main dame" jawab max kesal sambil membanting ponsel yang ada digenggamannya

Sean yang ponselnya dibanting pun meringis pasalnya max membantingnya dimeja kerjanya yang terbuat dari besi itu bisa dibayangkan!!!

Sean mengambil ponselnya yang layarnya sedikit retak untung tidak hancur "boy kok ponsel daddy dibanting sih" omel sean

Mendengar perkataan daddynya max melihat sean dengan mata berkaca-kaca dia menganggap sean memarahinya jadi dia takut

"Hiks...hikss addy janan malah cama max hikss"

"Hiks...hiks mamii max au mamii"
"Mamii huaaa mamii"tangis max. Beginilah max kalo takut pasti orang yang pertama ia cari adalah maminya

Baru saja sean ingin bicara tiba-tiba

Brakk

Suara pintu terbuka dengan keras menampilkan seorang wanita dengan wajah cemas karena mendengar suara tangisan putra kesayangannya

Semua orang yang didalam ruangan terkejut saat mendengar suara keras itu dan juga ada yang bingung melihat siapa wanita tersebut ada juga yang takut-takut melihat wanita itu.

"Baby" ucap cia memanggil putranya.

Yang datang adalah cia saat dirinya mau mengetuk pintu tiba-tiba ada suara tangisan max yang sangat keras jadi dia langsung saja membukanya dengan keras tanpa mengetuk dulu

Cia hanya fokus melihat putranya yang berada dipangkuan sean dia tidak melihat sekelilingnya. Kemudian ia langsung berjalan cepat menuju max yang sudah mengadahkan tangannya meminta untuk digendong

"Mami hikss..hiks.." rengek max

Cia langsung saja meraih max kegendongannya dan max langsung saja memeluk leher maminya erat

"Ssttt...cup cup kesayangan mami kenapa nangis hmm" tanya cia sambil mengelus-elus kepala max dengan sayang

Max diam saja karena dia masih sibuk menangis tiada henti

"Udah baby stop nangisnya kasih tau mami siapa yang buat kamu nangis baby" tanya cia sekali lagi

"Max tatut mami hiks...hiks" jawab max dengan suara kecil

"Takut? Kasih tau mami siapa yang udah bikin takut baby boy mami ini biar mami marahi dia"bujuk cia

Max terdiam sebentar sebelum akhirnya menjawab

"Addy" cicit max sambil memeluk leher maminya lebih erat

Mendengar itu cia langsung menatap tajam sean sedangkan yang ditatap membalas dengan tatapan bersalah.

"Kau apakan putraku" sentak cia, masih terpaku tajam mengarah ke sean

Sean tidak menjawab melainkan langsung berdiri dihadapan cia
Tangannya ingin meraih max tapi cia langsung saja mundur menjauhkan max dari jangkauan sean

Melihat itu sean semakin merasa bersalah sungguh dia tidak bermaksud memarahi max padahal tadi dia hanya menegur max tidak ada sedikitpun nada bicaranya yang membentak tapi max malah mengiranya dia marah maklum anak kecil kalau ditegur kan begitu sean memakluminya malahan dia ingin sekali meminta maaf kepada putranya itu. Dirinya sangat takut sekali jika cia memisahkannya dengan max jujur saja dia sudah sangat sayang sekali kepada balita kecil itu bahkan juga ada sedikit perasaan terhadap ibunya jadi dia harus berusaha membujuk putranya agar memaafkan dirinya

Mama sean yang melihat itu pun berusaha membela putranya
"Nak saya bisa jelaskan! Itu hanya salah paham saja tadi itu max membanting ponsel sean tapi_ _____ "

"Owh jadi hanya karena ponsel tidak bergunamu itu kau marah dengan putraku?? kekanak-kanakan sekali" ucap cia sarkas memotong perkataan fia, dia tidak peduli siapa wanita paruh baya itu yang ia pedulikan hanya putranya karena tangisan putranya begitu membuat hatinya sakit

"Baiklah nanti akan saya ganti ponselmu karena sudah dirusak oleh putraku" ucap cia

"Bukan begitu nak, sean hanya___" lagi-lagi perkataan dipotong tapi bukan cia melainkan sean

"Udah ma biar sean saja yang menjelaskan" ucap sean

Sean menatap cia "Maaf sebelumnya saya bukan bermaksud memarahi max karena sudah membanting ponsel saya sungguh saya tadi hanya menegurnya saja tapi max malah mengiranya saya marah" jelas sean

Cia menatap sean dengan percaya tidak percaya dia bimbang apakah ia harus percaya dengan perkataan sean???
.
.
.
.
.
.
.
Gimana penasaran kelanjutannya??

Tunggu kelanjutannya ya!!!
Jangan lupa voteandkoment
#vina_alfia

I Love My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang