enam

19.7K 902 2
                                    

Mobil cia sudah sampai dipelataran rumahnya. Langsung saja ia turun dan menuju ke pintu samping untuk menggendong anaknya yang masih tertidur.

Dengan menggendong max cia berjalan menuju kedalam rumah.

"Eh cucu mama kenapa tuh" tanya renata menghampiri cia

"Dia tidur ma" jawab cia
Renata hanya mangut-mangut saja dan cia melanjutkan Langkahnya menuju kamarnya.

Cia meletakkan tubuh max diranjang dengan perlahan agar max tidak bangun. Kemudian ia menyelimutinya sebatas dada,

Cup

Cia mencium kening max lama. Setelah itu dia pun keluar dari kamar.

Kring..

Kring..

Kring..

Saat menuruni tangga tiba-tiba handphone cia yang ada disaku celananya berbunyi dia pun langsung mengambil nya dan langsung mengangkat tanpa melihat nama sipenelpon

"Ha--"belum sempat cia berbicara sudah dipotong sipenelpon

"Cia yuhuu gue kangen sama loooo tapi boong!! gue kangennya sama maxime tampan ponakan kesayangan gue"teriak Rebecca.

Cia yang mendengar teriakan sahabatnya sedikit menjauhkan handphone nya dari telinganya.

Karina Rebecca Martin, adalah sahabat cia saat SMA. Biasa dipanggil ecca, Dia sahabat cia satu-satunya dan orang yang tau segalanya tentang hidup cia termasuk tentang maxime. Dia sangat menyukai maxime karena dia tampan dan lucu. Sekilas info!

"Bisa nggak sih lo kalo nggak teriak,mulut lo tuh toak banget" cibir cia

"Yaampun cia lo tuh nggak ngertiin gue banget, gue itu kangen berat sama keponakan tampan guee. Cepet-cepet biarin gue ngomong sama dia" pinta ecca

"Maxime lagu tidur"jawab cia

"Yahh kok gitu sih, bangunin aja ci cepet udah kengen berat nih gue"

"Sembarangan kalo ngmong dia itu baru aja tidur tau"

"Ishh yaudah deh biarin baby max bogan dulu "

"Iya, yaudah gue tutup"

"Eh..ehh bentar besok ketemu gue di cafe flowers ya dan jangan lupa ajak ponakan gue"

"Iya"

Tut

***

Sekarang dirumah cia sedang ramai karena kedatangan sepupunya beserta dua anaknya yang satu berumur 4 tahun dan satu lagi baru 1 tahun.

Melvin Pradipta adalah anak dari kakak mamanya cia.Dia sudah berumur 30 tahun dan mempunyai istri bernama Selena Pradipta serta mempunyai dua anak yang bernama Delvin Pradipta dan Delvon Pradipta.

Semua berkumpul di ruang tamu. Dari tadi max cemberut terus karena cia menggendong Delvon, max cemburu maminya menggendong anak lain selain dirinya

"Mami bayikin adek te aunty" rengek max dengan menggoyang-goyangkan lengan cia

"Loh kenapa baby orang mami mau gendong adek kok" jawab cia

"Mami ndak boyeh, gendong max aja yang yain ndak boyeh" protes max

Semua orang yang melihat itu menggelengkan kepalanya dengan tingkah max yang possesif kepada maminya

"Mamiiii cepat kembayiin adek te aunt" rengek max yang sudah mau menangis .

"Max sini main sama opa aja dan kak delvin" sahut william yang sedang bermain dengan delvin

"Ndak au max au mami aja" tolak max

"Sini duduk dipangku aunty"selena berbicara lembut

" ndak au cemuanya aunya mami aja" teriak max kesal dan air mata sudah mengalir dipipinya.

Cia pun langsung memberikan delvon kepada selena dan dia mengangkat max duduk dipangkuannya

Cia menghapus air mata max "udah dong jangan nangis, anak laki-laki nggak boleh nangis" bujuk cia agar max berhenti nangis

"Max ndak nangis mami..Ail matanya keluar cendili hu..huu..huu" jawab max membuat cia gemas dengan putra nya itu.

"Udah diem ya nanti mami beliin ice cream buat max" rayu cia

Mendengar itu max langsung memberhentikan tangisannya dan menatap mata maminya

"Ice cleam lasa cotat mami yang buanyak" antusias max. Cia pun hanya bisa mengangguk pasrah yang penting putranya tidak menangis lagi

"Ayo mami beyi cekalang" ajak max

"Yaudah ayo" cia beranjak dari sofa dengan menggendong max

"Cia ke supermaket dulu ya mau nitip apa" ujar cia pada semua orang

"Papa nitip cemilan yang banyak ci" ucap william

"Oke pa, yang lain?" semua menggelengkan kepalanya dan cia langsung berjalan menuju keluar rumah.

Sebenarnya jarak rumah cia dan supermarket dekat tapi cia tetap membawa mobil berhubung ini sudah sore takutnya nanti jika ia pulangnya sudah malam. Dia juga tidak tega membiarkan putranya kecapean berjalan.

I Love My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang