Lama? Benget!! Maaf ya readers udah lama nggk up pada nungguin ya? Maaf sekali lagi ya soalnya wtpdku sempat error beberapa minggu dan juga karena authornya lg sibuk banget jadi nggk sempet up...
.
.
.Malam pun tiba cia masih saja berdiam diri didalam kamarnya, dia masih kesal dengan semua orang biarkan dia disebut seperti anak kecil dia tidak peduli
Kruyuk...kruyukk
Cacing-cacing diperutnya sudah mulai bedemo meminta diisi. Cia sangat kelaparan karena dia hanya makan nasi pada pagi tadi dan dari tadi dia makan biskuit coklat milik max yang sengaja ia simpan dikamarnya untuk jaga-jaga jika putranya itu lapar dan sekarang biskuit itu sudah habis ia makan siang tadi.
"Diamlah perut! Nanti akan ku kasih makan tunggu sebentar" ucap cia berbicara sendiri sambil mengusap-usap perut ratanya
Dia ingin turun kebawah tapi gengsinya mengalahkan segalanya. Jika ia turun pasti mamanya akan mengejeknya habis-habisan dan ia tidak mau itu terjadi
Sedangkan dibawah tepatnya diruang tamu kini sudah ada sean, max serta kedua orang tua cia. Memang sean baru membawa max malam ini awalnya ia ingin membawa max sore tadi tapi karena max ditahan oleh mamanya dulu dan baru bisa memulangkan max saat sudah malam
"Maaf tante, tadi max diajak main dulu sama mama jadi sean baru ngajak max pulang sekarang" ucap sean meminta maaf
"Tidak apa-apa nak yang penting max senang dan baik-baik saja" bukannya rena yang menjawab tapi malah william suaminya
"ishh papa yang diajak bicara mama kok yang jawab papa sih" protes rena kepada suaminya
"Mama sama papa sama saja"jawab william santai
Rena hanya bisa cemberut menatap suaminya "oma! Mami mana" tanya max tiba-tiba karena dia tidak melihat ada maminya disini
Sean baru sadar ternyata dari tadi tidak ada cia kemana calon istrinya itu berada-tanya nya dalam hati
"Mami kamu itu masih ngambek tuh ada dikamar dari pagi" jawab rena menatap cucunya
Sean terkejut ternyata cia masih marah kepadanya dan dari pagi? Berarti dia belum makan pasti dia sangat kelaparan kasihan sekali calon istrinya itu- sean merasa khawatir akan keadaan cia
"Mami ambek? Gala-gala oma ya pacti cudah natalin mami" tuding max menunjuk omanya"Dih..kok kamu malah nuduh oma sih sayang! Bukan salah oma ya"
Sebelum max menjawab sudah didahului sean "mm...tante, apakah cia sudah makan" tanya sean hati-hati
"Ya belum orang dari pagi dia tidak keluar kamar. Biarkan saja nanti kalo di lapar pasti akan turun sendiri" jawab rena santai
Sean menatap calon mertuanya heran. Kenapa calon mertuanya itu tidak ada khawatir-khawatirnya dengan keadaan putrinya, bahkan cia hanya makan nasi goreng tadi pagi pasti dia sangat kelaparan sekarang
"Bolehkah sean kekamar cia tan,om" ucap sean meminta ijin dia sangat khawatir dengan keadaan cia. Dia juga harus bertanggung jawab karena dia yang menyebabkan cia marah seperti ini
"Max itut addy"seru max langsung turun dari pangkuan opanya
"Yaudah kalian kekamar cia aja bujuk dia supaya makan" ucap william mengijinkan sean
Sean yang mendapat ijin dari papa cia langsung berdiri kemudian menggendong max "cucu opa sayang kamu bujuk mami ya suruh mami makan" ucap william lembut kepada cucunya
"Ciap opaa" jawab max riang
Setelah menaiki tangga kini sean dan max sudah beada didepan kamar cia
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Son
Random~walau dia bukan darah dagingku tapi aku menyayanginya seperti anak kandungku sendiri~ Leticia Deliandra ~Terima kasih mami karena telah menyayangiku, aku sayang mami and I Love You Mami~ Maxime James Deliandra ~Walau dia sudah punya anak aku tidak...