chapter 3; Executor

87 9 7
                                    

  Langit terlihat sangatlah biru. Matahari dengan cerahnya menggantung indah di langit yang biru. Hari ini merupakan hari yang sempurna untuk dikatakan sebagai hari yang cerah, dan melakukan berbagai aktivitas,

Salah satunya adalah mengeksekusi orang.

"Gerrard, perintahkan para ksatria untuk membagi diri ke lantai atas dan ke basement selamatkan korban yang dapat diselamatkan! William, ikuti aku!"

   Sesosok lelaki berambut cokelat yang dipanggil Gerrard itu mengangguk paham dan segera membagi ksatria yang mengekor dibelakagnya.

  Disisi lain, lelaki berambut pirang yang dipanggil William tadi dengan patuh mengikuti sesosok lelaki berambut hitam yang memimpin di depannya.

"William, ku dengar Baron Lavaud memiliki seorang putri yang tak diinginkan. Aku ingin kau mengurusnya."

  Lelaki bernama William itu mengangguk patuh.

"Archi, apakah anda bisa mendeteksi dimana keberadaan Baron Lavaud dan istrinya serta putrinya?"

  Lelaki yang dipanggil Archi itu terdiam beberapa saat. Kemudian ia mengangkat pedangnya dan menggunakan ujung pedang hitamnya untuk menunjuk, "Aku mencium bau parfum gadis bangsawan dari sana, sepertinya ia mengorbankan anaknya untuk kabur."

Sungguh tidak berperi kemanusiaan, bisanya mengorbankan anaknya sendiri? Batin William.

   Lelaki berambut pirang itu berlari ke arah ruang yang ditunjuk oleh Archi , sedangkan Archi memutuskan untuk berlari ke lantai 2.

   Begitu ia sampai di lantai dua, mata kelabu gelapnya berhasil mendapatkan apa yang ia cari. Baron Lavaud dan istrinya.

    Dengan cepat ia menggerakkan tangannya kemudian mengeluarkan aura hitam pekat dari tangannya dan mengarahkan ke pasangan busuk tersebut.

   Aura hitam pekat itu merambat ke arah pasangan Baron dan Baroness Lavaud, menyadari hal itu, sang Baron menghindar kemudian menatap Archi dengan ketakutan.

"Du-duke Archibald."

   Baroness Lavaud mencicit. Cicitan Baroness Lavaud diikuti dengan cicitan dari Baron Lavaud,

"Duke Archibald tolong ampuni kami." cicit Baron Lavaud sembari bersujud.

  Melihat hal tersebut Archi tertawa kecil, kemudian ia mengeluarkan senyum sarkastis.

"Tak ada gunanya kau meminta ampun padaku, keputusanku dan kerajaan sudah bulat aku akan mengeksekusi kalian berdua."

  Baron Lavaud merangkat ke arah kaki Archi kemudian ia kembali bersujud.
"Saya tidak tahu apa-apa saya hanya dijebak. Apakah anda tidak kasihan dengan anak saya? Ia akan menjadi--"

  Archi tidak sabar mendengar cicitan Baron Lavaud. Ia pun menendang Baron Lavaud kebelakang kemudian menatap dengan murka,

"HAHAHA, dijebak? Semua bukti sudah merujuk kuad kepada kalian dan kalian mengelak, dan kau bilang apa? Anakmu? Bukannya kau membuangnya dengan meninggalkannya di bawah? Sungguh bedebah menji--"

Dor.

   Baron Lavaud mencoba menembak Archi. Dengan cepat lelaki bersurai hitam kelam itu menggunakan auranya untuk menghancurkan peluru Baron Lavaud.

"Nyawamu dan istrimu benar-benar tidak bisa diampuni lagi. Baron Luc Lavaud dan Baroness Debora Lavaud, aku Noir Archibald akan mengeksekusi kalian berdua atas kasus penjualan organ manusia dan perdangan budak wanita illegal."

   Archi mendekat ke pasangan busuk itu. Kemudian ia mengangkat pedang hitamnya dan tersenyum sarkastis, "Apakah ada kata-kata terakhir?"

"MATILAH KAU NOIR ARCHIBALD!"

EVANESCENT AURA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang