Jangan salahkan angin yang menjatuhkan daun kering dari atas pohon.
~Ra2 minggu berlalu...
Setelah Kejadian kemarin rachel mencoba untuk melupakan Kejadian dimana Alvano yang tiba tiba menarik pinggang nya begitu dekat sulit memang melupakan Kejadian yang memalukan.
Dan sekarang adalah hari minggu dimana semua orang menghabiskan waktu nya untuk hal hal yang menyenangkan, seperti rachel contohnya menghabiskan waktu di rumah dengan berbaring nyaman di kasur queen size miliknya tidak lupa dengan tontonan para gadis, apalagi jika bukan drama korea?
"Omoo, daebak daebak!! Huuuuu hahahhha" teriak rachel hingga terdengar oleh orang rumah lainya.
Braakk
Seseorang membuka paksa pintu kamar rachel "De suara melengking gitu, bisa gausah berisik gasih!" omel kakak rachel, wajar saja terdengar olehnya kamar mereka bersebelahan, apalagi di tambah suara cempreng milik rachel.
"Kaaaa kenziee huaaaaaaaaa" Rachel berlari ke arah kenzie dan langsung menubrukan badanya ke arah kenzie, rasa rindu seketika menyeruak dalam hati rachel dan membuat nya menangis dalam pelukan kenzie kakanya.
"Huaaa kaka kapan pulang? Kok gabilang bilang ama achel" nada manja rachel membuat kenzie terkekeh, bagaimana mungkin di umur rachel ini dia bertingkah seperti anak usia 2 tahun yang bertemu ayahnya sepulang kerja. Ada ada saja.
"Hei gausah cengeng gitu dong, kaka baru pulang dari london jam 3 pagi, sengaja biar kejutan hehe"
"Aku kangen bangeeettt sama ka ken, eumm kak" tangan nya membalik seperti meminta sesuatu.
"Apa?" kening kenzie berkerut tidak mengerti
Rachel memutar bola matanya malas "Ish kakaaa kado kaa kadoo" sebalnya
"Kaka udah ngelewatin ulang tahun aku tahun kemarin"
Kenzie tersenyum ke arah adik nya seraya mengelus sayang pucuk kepala adiknya "hadiah nya kaka pulang dari london, selesai" kenzie keluar dan melangkahkan kakinya meninggal kan rachel beserta keterpakuanya.
Ada apa dengan kaka nya itu, kepulanganya memang hadiah, tapi bukan itu maksudnya.
"Kaaaaa keeeeeeeennnnnnnn!!!" teriak rachel
Di dalam kamarnya kenzie hanya terkekeh karna suara yang begitu merdu milik adiknya.
Makan malam keluarga Rachel
7.30 pm"Ken, kuliah kamu di london kan sudah selesai ayah mau sekarang kamu mencoba untuk memimpin perusahaan cabang yang ada di london, untuk beberapa tahun kedepan" Pria tua nan tegas perawakan nya, mencoba untuk berbicara dengan anak sulung nya kenzie, mereka memiliki karakter Yang sama yaitu kaku, mereka selalu membawa hal menjadi serius, hanya pada orang orang tertentu saja mereka dapat memperlihatkan sisi manja nya.
"Yah, ken itu baru pulang, masa kamu udah suruh dia pergi lagi" istrinya memutar bola mata nya tidak suka, putra sulung nya baru saja kembali mana mungkin suami nya itu menyuruh kenzie untuk langsung bekerja.
"Don't roll you eyes, babe"
"Ihhh ayaah, pokoknya gaboleeh kak ken gaboleh pergi kemana mana dulu, kak ken baru pulang dari london masa langsung ayah suruh kerja, ga asik" sebal Rachel.
Kenzie hanya terkekeh melihat mamah dan adiknya yang begitu merindukan nya, padahal kenzie tau maksud ayah nya, perusahaan cabang sedang berada dalam ambang kebangkrutan, karna tikus tikus kecil yang memakan uang perusahaan sudah terlalu lama di biarkan, dan Arga ayah kenzie tidak mau perusahaan cabang itu sampai bangkrut, harus ada yang menangani dengan baik, dan itu adalah kenzie
KAMU SEDANG MEMBACA
Soteriophobia (on going)
Novela Juvenil"K-kau pe-pergi kumohon jangan mendekat" tubuhnya bergetar hebat, isak tangisnya mengiringi langkah nya yang kian memundur. "Berhenti bergerak mundur sayang" Pria itu hanya diam dengan wajah datar nya yang selalu ia pasang, tidak ada kata yang bisa...