Tak ada yang penting bagiku, dan kau termasuk kedalamnya.
Alvano
Sore tadi thomas sudah mengirim kan nya data mengenai Arga Group, sedikit membuatnya terkejut, karna ternyata Arga adalah ayah dari gadis yang akhir akhir ini sering ia jumpai, bukan kah ini adalah suatu kebetulan yang baik?
Perusahaan Arga butuh suntikan dana darinya, dan dia bisa memanfaatkan keadaan dengan baik bagi dirinya.
"Thom aku ingin kau atur jadwal pertemuan ku dengan mr Arga"
Thomas yang sedari tadi diam akhirnya membuka suara "Baik sir, segera saya atur"
"Thom kau tau aku akan lebih senang jika Arga menyetujui usul ku secara langsung tanpa bertele tele"
"Hmm sir, jika boleh saya tau, sebenarnya rencana apa yang sudah anda siapkan untuk mr lucas sampai anda melibatkan mr Arga?" tanya thomas berhati hati
Alvano sedikit terkekeh dan menunjukan seringainya, ia sedikit berjalan hingga tepat berada di depan kaca besar dalam ruanganya yang langsung mengarah ke pemandangan ramai nya ibu kota.
"Kau tahu thom, aku tidak pernah mau membantu seseorang tanpa imbalan, dia memiliki anak gadis dan aku akan menikahinya"
Thomas sedikit tersentak mendengar pernyataan tuanya ini, apakah benar? Apakah tuanya sudah memiliki hati hingga mampu mencintai seorang wanita selain ibunya? Tidak mungkin, tuanya pasti memiliki rencana lain. Banyak pertanyaan bergelayut di otak thomas.
Lamunan thomas terhenti ketika Alvano kembali bersuara."Gadis itu akan menjadi umpan bagiku untuk membuat lucas segera di temukan, dia selalu tau kelemahan ku ada pada ibuku, karna itu dia berusaha mengambil wanita itu dari ku, tapi sekarang aku akan menggunakan gadis itu untuk rencana ku, bukankah setimpal dengan apa yang sudah ku beri untuk mr Arga?"
Baiklah ini adalah kata kata terpanjang yang mungkin jarang thomas dengar, namun kali ini dia berharap tuanya akan sedikit bicara saja, jika kata katanya sarat akan kekejaman.
"Eum sir, bagaimana mungkin mr Arga mau menyetujui usulan anda menikahi putri nya?"
"Karna itu thomas, karna itu aku ingin kau yang menghandle nya dengan baik" Alvano berjalan mendekati thomas dengan tangan yang sengaja ia masukan dalam saku celana.
"Kau tahu aku memiliki kau sebagai orang yang ku percaya selain ibuku, jadi aku tidak mau ada orang yang menyakiti nya, terlebih lucas"
"Sir apa kau mencintai gadis itu?" entah kenapa, tapi dari sekian banyak pertanyaan, itu adalah pertanyaan bodoh yang keluar dari mulut thomas.
"Kau tau jawabanya thom"
Tentu TIDAK harusnya thomas mengerti bahwa tuanya hanya memanfaatkan gadis malang itu.
"Kau akan tetap disini?" tanya Alvano tanpa mengalihkan pandanganya dari berkas yang ia genggam.
"Maaf sir, saya permisi" thomas keluar dari ruangan Alvano setelah sedikit membungkukan badanya pada tuan nya itu.
"Hm, You start the game mr, and let me finish it" gumam Alvano
_____________________
Di lain tempat, rachel yang sudah membaik berkutat dengan novel novel kecintaanya, dia sangat hobby membaca cerita cerita karangan seperti itu, entah sudah berapa banyak buku novel tersusun di rak mejanya.
Bukan hanya sekali saja ia membaca buku novel yang sama, tapi berkali kali, meskipun akhirnya tetap akan sama.
"kasian banget si tuh cewe, coba pinteran dikit udah tau di sakitin masih aja bertahan" gerutu rachel pada buku tak bernyawa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soteriophobia (on going)
Roman pour Adolescents"K-kau pe-pergi kumohon jangan mendekat" tubuhnya bergetar hebat, isak tangisnya mengiringi langkah nya yang kian memundur. "Berhenti bergerak mundur sayang" Pria itu hanya diam dengan wajah datar nya yang selalu ia pasang, tidak ada kata yang bisa...