Prolog

3.3K 243 5
                                    

Malam itu, seorang gadis terlihat sedang duduk di teras rumahnya. Gadis dengan rambut berwarna cokelat itu menatap kosong jalanan yang ada didepannya. "Haaahh... jadi mulai besok, aku akan berada di sekolah baru, ya?" gumamnya pelan. "Aku takut..." lanjutnya. Kemudian ia Kembali menatap jalanan dalam diam.

"(y/n)!! Ayo masuk ke dalam!! Kita akan makan malam!" suara seseorang mengagetkan sang gadis. Orang yang memanggilnya barusan adalah ibunya, dan seperti biasa ibunya terdengar marah. (y/n) beranjak dari duduknya, lalu masuk ke dalam dengan ogah-ogahan. Ia tak suka ketenangannya diusik. Namun, membayangkan ibunya yang akan marah besar bila ia tidak mematuhi perintahnya membuat (y/n) bergidik. Lebih baik menurut saja daripada kena amuk, kan?

(y/n) pun duduk di meja makan tanpa bersuara sedikitpun. Ia hanya mendengarkan adik laki-laki dan ayahnya mengobrol ria sambil menunggu ibu menaruh makanan di meja.

Beberapa saat kemudian, mereka mulai makan.

Setelah makan, keluarga (y/n) masih duduk di meja makan dan bercakap-cakap. Bukan percakapan yang serius. Hanya percakapan ringan dimana ibu akan menanyakan bagaimana hari adik (y/n) di sekolahnya, dan sebagainya. Ya, orangtua gadis itu hanya berbicara pada sang adik, sementara itu (y/n) dibiarkan diam saja ditempatnya. "haaahh... selalu begini," bisik (y/n) dalam hati. Ia ingin sekali pergi ke kamarnya dan tidur saja sekarang. Tapi seperti yang dikatakan sebelumnya, ibu (y/n) akan mengamuk jika (y/n) tidak mematuhi perintahnya. (Y/n) pun memutuskan untuk menyimak percakapan mereka dengan senyum tipisnya.

~Setengah jam kemudian~

(y/n) menghembuskan napas lega, karena sekarang ia sudah berada didalam selimut di kamarnya. Hanya tempat itu yang bisa membuatnya merasa aman. "Oke, besok hari besar. Aku sudah menyiapkan segalanya," bisiknya, "kuharap tidak ada hal buruk yang terjadi..."

✔️ || Always With You [Muichiro X Reader] ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang