Chapter 1

2.1K 214 16
                                    

"(y/n), bangun!! Nanti kau telat!!" suara lantang ibu (y/n) membangunkannya. Gadis itu terduduk dengan kaget, lalu mengucek matanya. "Ugh... berisik banget," keluhnya. (y/n) segera menuju ke kamar mandi untuk mandi dan memakai seragam barunya. "Hmm... tidak buruk," komentarnya seraya mematut dirinya di cermin. Terdengar suara ibunya berteriak lagi, dan (y/n) jadi lari terbirit-birit menuju ruang makan sembari menggendong ransel ungunya.

Seusai sarapan yang sangat singkat, (y/n) pamit pada keluarganya kemudian langsung berlari keluar. "Aku tidak telat, sih. Kenapa aku lari, ya?" batinnya, namun tidak menghentikan larinya. Sekolah barunya terletak tak begitu jauh dari rumahnya, dan bisa dicapai dalam waktu 15 menit bila berlari.

(y/n) pun sampai di gerbang sekolahnya. Ia melihat tulisan "Kimetsu Gakuen" tercetak jelas di papan besar dekat gerbang. Sang gadis melihat seorang anak laki-laki berambut pirang sedang berdiri di pintu gerbang seraya memegang buku catatan dan pensil. Anak pirang itu menyadari keberadaan (y/n), lalu tersenyum sangat lebar kepadanya. "Selamat pagi, gadis manis. Aku belum pernah melihatmu. Apakah kau anak baru?" sapanya. (y/n) tidak tahu harus bagaimana. Ia memutuskan untuk mengangguk saja. "Ooh, begitu. Oke deh, perkenalkan, namaku Agatsuma Zenitsu. Siapa namamu?" tanya si anak pirang.

(y/n) mulai berkeringat dingin. Ya memang, agak berlebihan. Tapi untuk (y/n) yang sangat sangat tertutup, itu wajar saja. "A-aku (l-(l/n) (y/n)," jawabnya terbata dan menundukkan kepalanya. Anak pirang bernama Zenitsu itu menganga, "waahhh... manis sekali gadis ini!!!" teriaknya dalam hati. Matanya sudah berbentuk hati sekarang.

Zenitsu baru akan membuka mulut lagi, namun dihentikan oleh bunyi peluit. Zenitsu dan juga (y/n) spontan menoleh ke sumber suara. Disana, sudah ada seorang pria memakai baju olahraga yang tampak kesal. Dialah yang membunyikan peluit tadi.

"Agatsuma! Apa yang kau lakukan dengan seorang perempuan, hah?! Apa kau menggodanya?!" hardik pria itu seraya mendekati Zenitsu. "Ti-tidak, sensei. Saya hanya berkenalan dengannya," ucap Zenitsu membela diri. Pria yang ternyata guru itu tidak menghiraukan ucapan Zenitsu dan langsung memukul pipinya. (y/n) yang melihat itu bergidik, lalu memutuskan kabur masuk ke dalam daripada jadi kena sasaran guru galak itu.

(y/n) berjalan di koridor dengan kepala tertunduk, "Ya ampun, firasatku mengatakan, hari ini tidak akan berjalan baik,"

✔️ || Always With You [Muichiro X Reader] ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang