Imagine With Sehun

382 27 5
                                    

"Raaaaaaaaa,"

Teriakan mama sukses bikin gue yang lagi tidur siang terloncat kaget. Gue buru-buru merubah posisi menjadi duduk dengan mata melotot kaget.

Tau gak sih rasanya kalo bangun tidur kaget gitu? Kan bikin pusing ya

"Ra ra ra raaa," panggilan mama kali ini lebih heboh.

Mama dengan tergesa buka pintu ke kamar gue. Langsung masuk dengan muka heboh seakan bawa berita besar.

"Apasih maaa," kata gue sebal sambil menggaruk kepala dengan kasar sampe rambut gue sedikit berantakan.

"Mandi sekarang!" Kata mama tiba-tiba.

"Ngapain sih? Masih siang gini," racau gue sambil menyipitkan mata. Melihat sekilas ke arah jendela. Masih terang. Berarti masih ada matahari.

"Siang apaan??? Ini udah jam lima!!!" Omel mama menyeka selimut yang menutupi sebagian tubuh gue.

"Yaudah sih terus kalo udah jam lima kenapa? Aku masih ngantuk,"

"Kita diundang makan malem sama keluarga temennya papa,"

"Mama aja yang pergi. Biasanya juga kalo ada acara sama temen papa cuma mama sama papa yang pergi," kata gue gak minat.

"Yang ini tuh beda. Ini tuh yang dulu sempet tinggal disini loh, kamu inget gak sih?"

"Ha? Siapa?" Tanya gue pura-pura kepo. Padahal mah gak tertarik sama sekali.

"Ada loh, dulu kamu juga sering main sama anaknya temen papa ini." Kata mama jadi antusias. "Duh siapa sih nama anaknya mama juga lupa," kata mama berusaha mengingat.

"Udah deh pokoknya ntar kalo kamu ketemu pasti inget deh," kata mama mengibas-ngibaskan tangan didepan mukanya. "Nanti mama coba inget-inget dulu deh. Sekarang kamu mandi. Jam 6 kita berangkat,"

Mama narik-narik tangan gue supaya gue mau beranjak dari tempat tidur. Asli deh mager banget gak sih lagi enak-enak tidur gini terus dibanguninnya ngagetin abis itu langsung diajak pergi?

"Dandan yang cantik yaa jangan malu-maluin mama sama papa," pesan mama sebelum pergi dari kamar gue.

Gue agak diam lama di tempat tidur. Mencoba mengumpulkan nyawa yang entah pergi kemana selama gue tidur tadi. Setelah itu gue dengan malas bergegas ke kamar mandi.

****

Gue, mama, dan papa sampai di sebuah restoran yang cukup mewah. Papa sempet nanya sebentar ke pelayan restoran meja yang udah dipesen atas nama temennya itu. Setelah ditunjukin sama pelayannya kita pun duduk. Mejanya masih kosong, berarti temennya papa itu belum dateng.

"Bentar lagi sampe katanya. Tunggu ya," kata papa ke gue dan mama. Gue yang duduk di tengah-tengah mama sama papa cuma ngangguk-ngangguk aja.

Sampe akhirnya, papa melambaikan tangan ke seseorang yang tengah berjalan ke arah meja kita. Gue sama mama ikut mengalihkan pandangan ke arah yang diliat papa. Mata gue membulat sempurna saat ngeliat keluarga itu datang. Teman papa yang jalan satu langkah di depan itu terus tersenyum lebar memandang papa. Di belakangnya ada seorang wanita cantik dengan gaun biru dongkernya menggandeng seorang pria tinggi yang tampan yang juga tersenyum ke arah keluarga kita.

Tanpa aba-aba mama langsung menggeser kursinya dan berjalan menghampiri wanita itu. Berpelukan sesaat kemudian cipika cipiki. Papa juga sama, menyambut temannya itu dengan tangan terbuka. Cuma gue sama cowok tinggi itu aja yang keliatan canggung tapi tetep berusaha mengeluarkan senyum andalan.

"Ini Ara ya?" Sapa wanita itu lebih dulu saat melepaskan pelukannya dari mama.

"Iya tante," jawab gue sambil tersenyum. Ikut keluar dari bangku dan menghampiri wanita itu. Wanita itu dengan riangnya merentangkan tangan menyambut gue ke pelukannya. Walaupun agak kikuk, gue pun maju dan memeluk wanita itu.

IMAGINE WITH....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang