Imagine With Yuta

331 37 11
                                    

"Kak tolong kasihin ini dong ke rumah Yuta," teriak mama dari arah dapur. Gue yang lagi nonton tipi sambil ngemil di ruang tengah jadi bangun dan beranjak ke dapur.

"Hhmm mama bikin apaan?" Tanya gue saat mencium aroma sedap di area dapur.

"Mama bikin sop iga. Ayah udah berapa hari request mulu. Terus inget juga Yuta kan suka banget sama sop iga. Gih bawain nih," perintah mama memberikan semangkuk penuh berisi sop iga.

Gue nerima mangkuk itu dan langsung jalan ke rumah Yuta yang ada di seberang rumah gue persis. Gue langsung buka pager rumahnya dan masuk ke halaman rumahnya. Sesampainya di depan pintu gue langsung ketuk pintunya beberapa kali. Sempat gak ada jawaban gue pikir gak ada orang di rumah. Tapi tadi pager rumahnya gak dikunci berarti ada orang di rumah. Gue ketuk pintu beberapa kali.

"SEBENTAR," terdengar suara dari dalam rumah.

Pintu terbuka. Menampilkan sosok pria dengan wajah jepang dan rambut panjangnya yang masih acak-acakan dengan kaos oblong abu-abu dan celana boxer selutut warna hitam dengan ada gambar micky mouse kecil di bawahnya.

"ASTAGA BARU BANGUN TIDUR INI JAM BERAPA ATUY??????" Teriak gue saat liat dia dengan santainya ngucek mata dan ngeliat gue dengan mata menyipit.

"Ha? Jam berapa sih?" Tanya laki-laki ini santai. Celingukan sana sini. "Udah siang ya? Kok udah terang banget?"

"INI UDAH JAM 11 WOY YAAMPUN LU SEMALEM TIDUR JAM BERAPA SIH?"

"Lo dateng-dateng langsung ngomel-ngomel kenapa sih? Kalo lagi dapet jangan dilampiasin kesini dong."

"Lama-lama gue siram ya lo pake kuah sop." Ancam gue mengangkat mangkuk sop ingin melempar ke Yuta.

Namanya Nakamoto Yuta. Cowok keturunan Jepang yang punya senyum super cerah. Biasa dipanggil Yuta, tapi kalo gue sama anak-anak kelas lebih seneng manggil dia Atuy. Anaknya banyak tingkah, kadang nyebelin, tapi kalo nyengir nular. Bikin kita ikutan seneng liat cengirannya itu.

"WAAAHHHH," matanya berbinar menyadari mangkuk di tangan gue.

"Eits," tahan gue saat Yuta mau ngerebut mangkuk dari tangan gue. "Mandi dulu. Iler lo kemana-mana."

Yuta meringis, memperlihatkan cengirannya yang khas dan selalu gue suka. "Yaudah masuk dulu lo diluar gini kaya tukang kredit lagi nagih tunggakan."

"Mana ada tukang kredit nagih bawain sop iga." Kata gue masuk ke dalam rumahnya.

"Nyokap lo mana?" Tanya gue saat ngeliat sekeliling rumah kayanya sepi-sepi aja.

"Mana gue tau. Gue kan ikan." Jawabnya masih mengikuti gue di belakang menuju area dapur.

Gue mendelik berbalik menghadap Yuta, "kalo ditanya bener tuh jawabnya yang bener. Lo mau gue kutuk jadi ikan beneran?"

"Iya iya buset galak banget." Keluhnya. "Mana gue tau lah kan gue baru bangun."

Iya juga.

Gue meletakkan mangkuk tadi di atas meja makan di area dapur. Sedangkan Yuta ngeluyur ke arah westafel cuci muka disana terus cuci tangan. Lalu dia beranjak ke rak piring mengambil satu piring dan menyendokkan nasi kesana. Gue perhatiin aja tuh terus.

Ni anak kan gue suruh mandi dulu kenapa langsung nyendok nasi?

"Ngapain lo?" Tanya gue galak saat dia duduk di kursi makan.

"Mau makan." Jawabnya polos.

"Gue suruh lo mandi bukan makan."

"Yaelahhh ntar aja sih biar sikat giginya sekalian. Gue tuh udah laper banget semalem gak makan."

IMAGINE WITH....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang