Ya beginilah jika cinta sepihak. Mengharapkan yang tidak mungkin terjadi adalah kebodohan besar.
-Tanisha.
*****Aku memaksa mataku untuk terbuka. Aku melihat atap putih dan alat-alat kesehatan disekitarku. Ya, aku berada di UKS. Tetapi siapa yang membawaku kesini? Apakah Arion? Karena aku ingat jika aku habis bertemu dengannya tadi.
"Lo udah bangun. Bagus deh jadi gak nyusahin orang mulu." ucap Agam ketus kepadaku. Dan membuatku kaget tak percaya dia disini, dihadapanku. Apakah dia yang membawaku ke UKS?. Aku harap begitu. Tetapi sebaiknya aku tidak begitu berharap lebih dulu sebelum aku tahu yang sebenarnya.
"Kok gue bisa disini."
"Tadi lo pingsan dan dengan berperikemanusiaan gue bawak Lo kesini." Ketusnya padaku. Sungguh aku benar-benar bahagia dia ada disini bersamaku. Ya walaupun orang akan melakukan hal yang sama jika orang itu diposisi Agam. Aku tetap senang setidaknya aku bisa merasakan kebahagiaan ini.
"Sekarang urusan gue udah kelar, gue mau pergi." ucapnya sambil melangkahkan kaki menjauh dariku.
Secepat itu?. Secepat itu dia pergi. Baru saja aku merasa bahagia dan terbang setinggi-tingginya tetapi saatku belum sampai aku sudah terhempas oleh harapanku sendiri. Benar-benar menyakitkan.
Tiba-tiba seseorang masuk kedalam uks dan mungkin berpapasan dengan keluarnya Agam. Dia Arion. Aku betul-betul tidak tahu apa maksud Arion ini. Dia mendekatiku dan tersenyum kepadaku.
"Lo udah baikan?." ucap Arion kepadaku. Aku hanya mengangguk menjawab pertanyaannya.
"Nanti pulang sama gue ya, gue akan anterin lo pulang. Karena gue takut ada apa-apa sama lo, dengan keadaan lo yang kayak gini." ucap Arion dengan lembut padaku.
Aku benar-benar merasa bingung dengan sikapnya belakangan ini. Dia begitu tampak berbeda tidak seperti Arion yang dicap siswa SMA Trikord sebagai seorang yang dingin dan tidak peduli dengan sekitar, sama seperti Agam.
"Gak perlu kok gue pulang sendiri aja, lagian gue bisa bareng Kina nanti. Gue gak mau ngerepotin lo." Jawabku padanya berharap dia tidak memaksaku untuk ikut bersamanya.
"Gak lo gak ngerepotin gue kok, justru gue seneng bisa nganterin lo. Lo pulang sama gue ya." bujuknya padaku. Aku tidak tahu lagi harus berbuat apa. Jika aku menolak, aku takut dia akan kecewa. Bagaimanapun dia hanya berniat menologku. Akhirnya dengan berberat hati aku menyetujui ajakannya.
*****
Sekolah sudah pulang 3 menit yang lalu aku tengah bersiap-siap Merapikan buku-bukuku dan memasukannya kedalam tasku."Nisa lo pulang sama Agam kan?." Tanya kina padaku.
"Gak kin. Mana mungkin dia mau pulang bareng sama gue. Pergi sekolah tadi aja itu terpaksa dia bareng gue. Dan gue gak mau buat dia tambah benci sama gue karena hal itu." Ucapku padanya sembari merapikan buku di tasku.
"Terus sekarang Lo bareng siapa?"
"Gue bareng Arion kin. Katanya dia tunggu di parkiran."
"WHAT!! Arion. Kok bisa??."
"Gue juga gak ngerti kenapa dia tiba-tiba baik ke gue. Tapi ya sudahlah mungkin dia cuma mau nolongin gue aja."
"Tapi ini tuh aneh Nis, Arion itu sebelumnya gak pernah Deket sama cewek apalagi sampe nganterin pulang. Ini tuh bener-bener mustahil."
"Udah la kin. Lo tuh jangan negatif thinking gitu sama orang."
"Pokoknya Lo harus hati-hati ya Nis, gue gak mau terjadi apa-apa sama lo. Kalo ada yang aneh atau lo disakitin sama dia lo harus cepat telpon gue. Biar gue hajar dia pakek jurus andalan gue." ucap kina dengan serius membuatku terkekeh karena ulahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EPIPHANY
JugendliteraturSeorang gadis cantik yang tumbuh dewasa tanpa sosok seorang ibu disisinya. Yang tinggal dengan semua kemewahan papanya yang lebih sibuk dengan pekerjaannya yang membuat hidupnya serasa hampa. Sampai akhirnya dia menemukan cinta pertamanya yang ia ka...