6.Tantangan

32 5 1
                                    

Author POV

"Bro Arion mana sih. Kenapa dia sekarang berubah banget ya. Biasanya dia tuh selalu bareng kita, sekarang dia malah sering ilang-ilangan kayak gini." Ucap Raynan kepada Bima dan Agam yang sedang bersantai di ruangan basket.

"Mana gue tahu. Tapi tadi gue liat dia ngobrol sama Tanisha tuh dilapangan. Dan gue juga liat Tanisha ngasih air mineral ke Arion."

"Kayaknya mereka ada hubungan deh." Lanjut Bima serius.

"Eh Gam lo gak cemburu apa." Ucap Bima menepuk pundak Agam yang tengah asik dengan handphonenya.

"Apaan sih lo, emang dia siapa gue." Ketusnya menjawab Bima.

"Ya ampun Gam. setelah kalian pulang pergi bareng ke sekolah, Lo masih bilang dia bukan siapa-siapa lo. Sinting lo ya." ucap Bima kepada Agam.

"Mana ada istilahnya, orang pulang pergi selalu barengan, kalo gak punya perasaan khusus gitu!." Lanjut Bima kepada Agam.

"Gue bukan lo, yang ngajak cewek pulang bareng cuma karena mau modusi dia." Ketus Agam kepada Bima. Bima terkekeh dengan ucapan Agam kepadanya.

"Lo tuh seharusnya bersyukur punya temen kayak gue, udah ganteng jadi rebutan lagi." Jawab Bima percaya diri.

Agam hanya menggeleng melihat tingkah sahabatnya yang satu ini. Dari semua teman-temannya, Bima lah yang selalu membuat orang terkekeh sekaligus enek dengan tingkah ke-pdan nya ini. Tatapi walaupun tingkah Bima begitu, dialah yang paling tahu tentang Agam dan selalu bijak senyikapi segala hal.

"Eh pulang sekolah main kerumah Agam gimana, gue kangen masakan mamanya Agam, tante Karina." Ucap Bima kepada teman-temannya.

"Mama gue gak ada." Ketus Agam kepada Bima.

"Tapi makanannya ada kan." Jawab Bima menaikan satu alisnya.

"Pokoknya hari ini kita main kerumah Agam gimana?." Lanjut Bima sedikit memaksa.

"Ide bagus tuh, udah lama gak numpang tidur dikamarnya Agam whehe." Ucap Raynan menjawab Bima.

"Ya kamar gue udah kayak kapal pecah ada kalian" Ketus Agam kepada teman-temannya.

"Gak papa lah sekali-sekali. Pokoknya pulang sekolah kita kerumah Agam oke." Ucap Bima tanpa persetujuan Agam. Mendengar itu Agam pasrah dengan wajah datarnya.

"Eh tapi kayaknya kita pulang dulu ganti baju, dan biar ngasih waktu lebih juga buat Agam nyiapin makanan yang banyak buat kita hahah." Lanjut Bima dan sedikit terkekeh.

"Oke kalo gitu kita calling calling aja ya." Ucap Raynan kepada Bima.

"Sipp. Eh kalo lo ketemu Arion lo ajak dia sekalian ya."

"Siap nanti gue ajak dia."

*****

"Ma. Mama." Teriak Agam mencari mamanya itu. Agam merasa Bingung kemana mamanya pergi seharusnya jam segini mamanya pasti udah pulang dari kantor. Tetapi dimana mamanya sekarang berada.

Agam menelusuri setiap sudut rumahnya, tatapi tidak juga menemukan keberadaan mamanya itu. Ia menelusuri dapur dan berharap mamanya ada disitu.

"Bik liat mama nggak?." Tanya Agam pada salah satu asisten rumah tangga bernama bik Arsi

"Ya den, kata nyonya dia bakalan pulang terlambat hari ini karena masih ada kerjaan dikantornya. Jadi nyonya nitip pesen sama saya untuk kasih tahu den Agam, tapi karena kerjaan dapur jadi saya lupa untuk kasih tahu den Agam." Jelas bik Arsi kepada Agam.

"Oh gitu, iya gak papa kok Bik. Dan sekarang saya bingung Bik." Ucap Agam kepada buk Arsi.

"Bingung kenapa den?." Tanya Bik Arsi penasaran.

EPIPHANYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang