7. Taekwondo?

24 4 2
                                    

Hari sudah menunjukkan pukul 06.20, dimana ketika Fero dan Zea berangkat menuju sekolah. Kali ini mereka berdua tidak lagi menggunakan mobil. Seperti biasa yang sering dilakukan di Jakarta, mereka sekarang berangkat menggunakan motor ninjanya. Tak membutuhkan waktu yang lama untuk mereka sampai di sekolah.

Ya, orang-orang yang berada di parkiran sangat terkejut dengan kehadiran Fero yang tak biasanya menggunakan motor. Dan sekarang dia bersama siapa? Karena memang semua orang yang ada di parkiran itu belum mengetahuinya. Tentunya cewek-cewek centil sekaligus manja, sangatlah terpukau dengan kehadiran Fero. Sedangkan anak-anak NRC sudah tidak heran lagi dengan kehadirannya.

Zea belum sempat membuka helm full facenya, karena dia masih membuka sarung tangannya. Beda halnya dengan Fero yang membuka terlebih dahulu helmnya kemudian dia membuka sarung tangannya.

"Kayaknya si Zea bakal jadi tranding topik nih di sekolah, pasti makin banyak cowok yang ngejar-ngejar dia." Ucap Duleh sambil memandangi Zea yang belum membuka helm full facenya.

"Yaiyalah, menurut gue dia itu wanita yang 99% sempurna bro!" Sarkas Rikza.

"Cewek idaman banget gengs." Sahut Fauzi.

"Subhanallah! Ciptaan tuhan, sangat indah untuk dilihat." Ucap Delon, sekarang dia juga ikut berbicara. Sedangkan Al? Ya, dia masih memandanginya. Siapa lagi kalo bukan Zea. Baru kali ini Al melihat cewek seperti Zea. Dia tidak manja, centil, apalagi kaya cabe-cabean. Jauh dari itu.

"Sudahlah, kalian ini gak boleh terlalu nafsu kalo liat cewek." Sahut Rifki dengan santainya.

Perlu diketahui, jika anak-anak NRC memiliki anggota inti. Al, sudah pasti sebagai ketuanya. Rikza, dia wakilnya. Dan Duleh, Fauzi, Delon, Rifki, serta Angga. Mereka adalah anggota inti, sekaligus sahabat terdekat Al. Dan sekarang ditambah Fero yang dimasukan sebagai anggota inti karena sudah terlihat dengan sangat jelas tadi malam kelebihan yang dimiliki Fero.

Zea pun membuka helmnya. Sambil sedikit mengibaskan rambut lurusnya. Alhasil semua orang terkejut, yang di tunggu-tunggu dari tadi akhirnya membukakan helmnya. Bagaimana tidak? Dia cewek guys. Pasalnya di sekolah, baru kali ini ada cewek yang memakai motor ninja. Itu kan motor besar! Sebenarnya banyak cewek-cewek yang membawa motor ke sekolah, tetapi bukan motor ninja, melainkan hanya motor matic.

"Yuk ah, barengan ke pintunya." Ajak Zea pada Fero sambil melipatkan jaketnya, dan memasukannya ke dalam tas. Zea pun hanya mendapat anggukan dari Fero dan kemudian Fero pun mengikuti adiknya dari belakang sampai menjajarkan posisi tubuhnya.

"Eh, gue jijik tau liat cewek-cewek centil yang godain lo dari tadi. Jadi risih gue dengernya." Bisik Zea pada Fero.

"Udah terbuktikan? Sekarang gue cowok yang paling beken di sekolah ini." Jawab Fero sambil menyunggingkan bibirnya, tanda kesombongannya sudah keluar.

"Dih! Najong lu!" Ucap Zea.
(Najong=Najis)

"Yey, dasar. Udah ah, gue mau ke kelas duls. Bye!" Jawab Fero sambil melenggang pergi meninggalkan Zea.
(Duls=Dulu)

"Sejak kapan si Fero ngomongnya pake bahasa gue." Ujar Zea, heran. "Geli juga dengernya, kalo cowok yang ngomong." Sambungnya sambil menertawakan kelakuan kakaknya kemudian menggelengkan kepalanya.

***

"Hallo Lexaaa!" Sambut Zea pada Alexa sambil menghampiri dan merangkulnya.

"Hallo juga Zeaku. Selamat malam!" Sahut Alexa.

"Siaang!" Jawab Zea sambil menyengirkan giginya.

"Gila kalian." Ucap Rafi, memutarkan tubuhnya ke belakang karena posisi tempat duduk Rafi berada di depan Zea dan Alexa, sambil menggelengkan kepalanya.

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang