Di dalam sebuah kamar yang bernuansa elegant, dengan kasur yang sudah menjadi kesayangan bagi seorang pemuda yang masih berusia 18 tahun. Ya, siapa lagi kalau bukan Sakha Zaynfero Winata alias Fero.
Yang kini sedang merasakan jatuh cinta yang sangat dalam kepada seorang wanita cantik bernama Gaby Mandalika atau yang kerap disapa Gaby ini, hadir di kehidupannya.
Wanita itu yang membuat hidup Fero seolah-olah selalu berbunga. Lebay sih emang..Tidur dan mengurung diri di kamar, sekarang menjadi kebiasaan barunya. Bukan karena sedih, melainkan karena terlalu bahagia. Aneh kan?
Belum ada satu orang pun keluarganya yang mengetahui tentang hubungan mereka. Mungkin sekitar satu bulanan, Fero akan memberitahu tentang hubungannya dengan kekasihnya itu.
Satu bulan kemudian...
"Ze! Sini deh." Pinta Fero pada Zea yang sedang asik menonton tv di ruang keluarga.
Kini, mereka berdua sedang libur sekolah. Karena hari ini adalah hari sabtu. Kebetulan sekolah Tunas Bangsa menggunakan sistem full day.
"Apa?"
"Ikut gue! Gue mau bicara penting sama lo."
"Kenapa enggak disini aja sih? Orang lagi asik nonton, juga."
"Ih, buruan deh. Gue mau ngasih tau rahasia, tapi cuma lo yang tau. Oke!"
"Terus mau ngomong dimana?"
"Em.. di kamar gue aja deh."
Kemudian Zea dan Fero pun beranjak pergi ke dalam kamar Fero.
"Jadi lo mau ngomong apa?" Ucap Zea, melas.
"Kok lo kayak yang gak mau yah, dengerin curhatan gue?" Ujar Fero sedikit kecewa.
"Enggak tuh! Gue mau kok dengerin lo! Tenang aja." Jawab Zea sambil menyimpulkan senyumnya.
"Beneran nih?"
"Iyaa kak!"
"Oke, jadi gini. Gue tuh sebenernya udah punya pacar."
"WHAATTT!"
"Sutt.. jangan teriak-teriak dong. Entar orang lain denger."
"Hayoohh malu yaa." Ucap Zea sambil mengejek kakaknya.
"Heheh.. itu tau."
"Terus sejak kapan lo pacaran?"
"Udah sekitar satu bulanan lah."
"HAHH!! Gila.. udah lama ternyata. Kenapa baru cerita sekarang?"
"Ya maaf. Abisnya gue takut, kalo lo gak setuju sama orang yang udah gue pilih jadi pacar gue." Sebenarnya, kalau urusan pacar, Fero sama Bang Feri selalu meminta saran pada adik perempuannya.
"Gue sih fine-fine aja kalo orangnya baik, ramah, dan gak pernah munafik, apalagi khianat."
"Dia baik kok, tapi dia belum tau tentang keluarga kita. Termasuk lo."
"Bagus kalo gitu."
"Lah kok bagus?"
"Kak, dengerin gue! Lo harus inget, meskipun dia pacar lo. Tapi keluarga itu lebih penting. Dan jangan kasih tau dulu siapa lo, keluarga kita, dan privasi lo, kalo lo belum tau siapa dia sebenarnya."
"Gue tau kok tenang aja, gue tau siapa dan dimana keluarganya."
"Ada fotonya?"
"Foto siapa?"
"FOTO MANTAN LO,"
"Oohh.. udah gue buang. Lagian ngapain nanyain foto mantan?"
"Ih kok gue punya kakak oon banget sih."
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED
Teen FictionHal yang mustahil bagi Zea untuk menyukai seorang cowok cupu. Apa menariknya? Tampangnya aja, udah kayak gitu!