Schicksal

02 || Si juara olimpiade

Budayakan vomen❤

Jangan lupa klik bintangnya ya

✴✴✴✴✴

Andai bisa aku menjadi Diamond yang memiliki tingkat kekerasan paling tinggi, tapi apalah dayaku yang selemah Talk dengan tingkat kekerasan terendah

LEMAH!

✴✴✴✴✴

Hari senin, dimana segala aktivitas kembali dimulai setelah rehat dihari minggu. Pukul 04.30 masih terlalu gelap untuk orang lain bangun dan melakukan aktivitas. Cahaya temaram Rembulan masih setia menyinari bumi.

Udara pagi merupakan udara yang paling menyehatkan. Dimana udara ini belum terkontaminasi dengan polusi. Untuk sebagian orang yang peduli akan kesehatan, mereka akan rela bangun pagi untuk menikmati udara segar ini.

Tak beda dengan pemuda yang baru saja membuka kelopak matanya ini. Ia masih berusaha untuk mengumpulkan seluruh nyawanya. Merenggangkan otot - otot diseluruh tubuhnya. Lalu ia beranjak dari ranjang yang menjadi alasnya tidur menuju kamar mandi untuk sekedar mencuci muka.

15 menit ia baru keluar dari kamar mandi. Membuka lemari untuk mengambil setelan baju. Dengan gerakan santai ia mengganti baju yang tadi ia gunakan untuk tidur dengan kaos oblong yang ia tutupi dengan jaket hitam serta celana training hitam. Tak lupa dengan sneakers putih yang telah melekat pada kakinya.

Kini pemuda itu sudah keluar dari rumahnya. Berlari kecil untuk menghasilkan bulir bulir keringat ditubuhnya. Sebenarnya masih sangat gelap dan sepi untuk berolahraga.

Alganericko Agathis Sanjaya, Atau yang sering dipanggil Alga ini adalah Pemuda jangkung yang kini tengah berolahraga ditaman komplek rumahnya. Memilih waktu yang masih sangat pagi untuk berolahraga adalah alasannya untuk menghindari keramaian. Ia terlalu risih jika berada ditempat yang ramai.

Komplek perumahannya dilengkapi dengan fasilitas yang memadai. Mulai dari lapangan sepak bola yang dipinggirnya disediakan jalur untuk jogging, lapangan basket, serta taman kecil yang bisa untuk dijadikan tempat bersantai.

Sudah terhitung genap sebelas putaran sekarang. Alga mengarahkan kakinya untuk menuju kelapangan basket. Dengan nafas yang ngos- ngosan ia memungut bola basket yang ada dikotak penyimpanan yang menyatu dengan ring basket.

Duk

Duk

Duk

Suara bola basket memantul pada lapangan basket. Alga memantulkan bola berwarna orange itu berkali - kali sebelum akhirnya ia memasukkan bola tersebut ke ring. Dengan sempurna bola basket tersebut masuk kedalam ring.

Berolahraga dipagi hari sebelum berangkat ke sekolah sudah menjadi rutinitas baginya. Sudah dirasa cukup untuk olahraga pagi ini. Ia mengelap keringat disekitar wajahnya dengan handuk kecil yang bertengger dilehernya.