Budayakan vomen❤
Jangan lupa klik bintangnya ya
✴✴✴✴✴
Jika gerak presesi bumi membutuhkan waktu sekitar 25.600 tahun, gue hanya butuh 1 sekon untuk tertarik dengan lo.
Tertarik buat jadiin lo mainan.
✴✴✴✴✴
Sudah hampir jam istirahat, tetapi Efira tidak kunjung kembali kekelas. Tadi Efira pamit ke UKS untuk menangani seorang siswi yang pingsan setelah mengikuti pelajaran olahraga.
Efira adalah salah satu pengurus ektra PMR disekolah ini. Jabatannya dalam ekstra PMR adalah sebagai wakil ketua. Ia sudah tahu betul dalam urusan yang berbau medis.
Rachel mengarahkan pandangannya kearah pintu kelas. "Si ubur - ubur ini mana sih? Ga balik - balik dari tadi"
Hanya tersisa Rachel dan sahabatnya satu lagi diruang kelas ini. Semua siswa sudah keluyuran diluar karena dari tadi tidak ada KBM. Rachel melirik sahabatnya tersebut yang sedang duduk dibangku Efira. Tampak santai dan tidak peduli.
Merasa diperhatikan oleh Rachel, seorang siswi yang berada disamping Rachel, berganti memandang Rachel dengan satu alis terangkat. "Apaan?"
Rachel memutar bola matanya"Dasar ya bunga mentega, kalo gak molor ya udah bodo amat ama lainnya"
"Yang bener dong kalo nyebutin nama! Isshh" yang disebut bunga mentega tampak sedikit tidak terima.
"Lah bener kan?"
Sang penyandang nama bunga mentega tampak cemberut. "Ya gak lah. Nama gue tuh udah bagus, malah lo ganti sama nama tumbuhan"
"Gini ya gue jelasin, nama lo tuh Cavella Oleander Yudiasmara, nah Oleander ini adalah plesetan nama latin dari bunga mentega, Nerium Oleander. Paham?" Rachel menjelaskan panjang lebar kepada sahabatnya satu ini.
Cavella Oleander Yudiasmara, satu lagi sahabat Rachel. Cewek yang biasa dipanggil lea adalah seorang siswi yang status sosialnya diatas kata kaya, seorang siswi yang sangat biasa saja, tidak suka diusik, anak jurnalistik, dan satu lagi, kaum rebahan.
Tetapi jangan salah, dia terlalu mahir dalam pelajaran kimia. Dia juga pernah mendapatkan beberapa trofi kejuaraan dalam bidang kimia.
"Emang iya ya?" Lea memandang Rachel cengo.
"Ah udahlah, gak paham juga lo gue jelasin panjang lebar lagi"
Lea menghendikkan bahunya acuh. Ia memilih menangkupkan tangan dan menyembunyikan wajahnya disana.
"Molor aja udah" jengah sudah Rachel saat ini.
Rachel yang sudah merasa bosan karena menunggu Efira yang tak kunjung datang, akhirnya ia pun memilih untuk mengerjakan soal latihan yang ada dibuku cetak matematika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Schicksal
Teen FictionBukan Elcathrina Rachel Atmaja namanya, jika tidak mencintai kedisiplinan, ketertiban, dan keadilan. Gadis yang hobinya merangkai kata kiasan agar menjadi sebuah puisi ini, tidak segan - segan melakukan hal konyol untuk mengingatkan sang Pelanggar...