Aku menatap jalan yang cukup sepi, lalu aku melirik jam tangan ku, ternyata memang sudah tengah malam. Malam ini aku merasa cukup sial, ban mobilku bocor di tengah jalan yang cukup sepi, otakku sedikit berfikir bahwa ini pasti ulah para penjahat yang menjebak korbannya.
" Eh neng, kenapa neng?" Dua orang pria datang mendekati ku.
Firasat ku buruk, dua pria ini sepertinya komplotan penjahat.
" Kok takut gitu sih neng? Kita ngopi dulu yuk biar gak tegang gitu mukanya," ucap pria botak yang mendekati ku.
Aku mundur perlahan, matakku berusaha menatapnya tenang.
" Jika kalian ingin mobil saya, silahkan ambil, dan segera pergi, jangan macam-macam," ucap ku yang berusaha menutupi rasa panik ku.
" Tapi kita juga mau Eneng, sayang lah kalo cewe secantik kamu di anggurin," pria berambut cepak itu mulai ingin menyentuh pipiku. Tapi aku dengan cepat memukul tangannya menggunakan tasku.
Seperti nya mereka marah dan mulai mendekati ku lagi dengan wajah mesumnya. Belum sempet mereka menyentuh wajah ku, sudah ada pria yang langsung memukul nya. Setelah beberapa menit terlibat baku hantam, dua pria tadi lari dengan wajah babak belur.
Aku meneliti wajah pria yang sekarang ada di depanku ini, bela diri nya sangat baik, dan juga tampan.
" jadi saya harus membayar berapa sebagai ucapan terima kasih? " ah sial kenapa harus kata-kata itu keluar dari mulut ku, aku hanya ingin mengucap terimakasih.
Pria itu mengerutkan keningnya bingung, matanya menatap ku lekat, lalu kemudian tertawa kecil.
" apa ini caramu berterimakasih pada orang? " ucap nya sambil mendekat pada ku. " saya juga punya uang untuk hidup saya," ucapnya sambil melenggang pergi dari hadapan ku.Ah sial, kenapa mulut ini kejam sekali, harusnya aku hanya perlu mengucapkan terimakasih. Pria itu membuat jantung ku berdebar, aku rasa aku akan mendapatkan dirinya.
Daritadi aku bosan membaca novel yang mungkin beberapa lembar lagi akan habis.
"jadi kapan kamu akan menikah? " pertanyaan yang tidak pernah absen dari mulut ibuku.
" seperti nya sebentar lagi mah, aku sudah menemukan pria yang pas, " ucap ku mantap agar ibuku merasa puas dengan jawabannya.
" bagus! Mamah harap minggu depan kamu sudah merasakan malam pertama, " ucap ibuku yang langsung pergi dari kamarku.
Aku memilih memainkan ponsel ku sampai sebuah pesan masuk membuat ku langsung membukanya.
Bang David
Nanti ada pertemuan dengan Arlan's Corp, abang dengar perusahaan sedang di ambang kebangkrutan dan sepertinya dia ingin meminta suntikan dana untuk perusahaan nya, tolong gantikan abang dulu, abang tau kamu cerdas.
Aku menghela nafas, selalu seperti ini, kakak kandung ku itu memang kurang suka mengurus perusahaan ayahku, dia lebih hobi memotret gadis tanpa busana daripada harus berkutat dengan dokumen yang membosankan. Aku segera mandi dan mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Arlan's Corp.Aku mengenakan dress selutut berwarna merah maroon dengan sedikit make up yang menghiasi wajah ku, aku duduk tenang di kursi yang sudah di pesan. Aku melirik jam, ini sudah hampir 10 menit tapi perwakilan dari Arlan's Corp belum juga datang, sangat tidak profesional. Sampai seorang Pria datang dengan keadaan tergesa-gesa.
Aku cukup terkejut dengan pria yang sekarang ada di depanku, dia juga sepertinya sama denganku, dia berdehem untuk mencairkan suasana dia sedikit tersenyum.
"saya Arlan, " pria itu mengulurkan tangannya.
" Dea Anjani Widjaya, "balasku sambil bersalaman dengan dia.
" baik saya akan mulai, saya rasa anda sudah tau tentang perusahaan saya jadi saya meminta bantuan anda untuk memberikan suntikan dana untuk Arlan's Corp, " jelas Arlan sambil menatap Dea dengan penuh harap.
" apa keuntungan yang akan perusahaan ayahku dapat jika kami membantu anda? "tanya Dea sambil menyesap capuccino nya.
" jika nanti perusahaan kami kembali pulih, kalian akan mendapatkan bunganya sebesar 20%, bagaimana? " tanya Arlan dengan tegang.
" jika saya menolak memberikan suntikan dana bagaimana? " tanyaku sambil mendekat kan wajahnya pada Arlan.
" saya rasa anda cukup berempati pada karyawan yang menggantung kan kehidupan nya di perusahaan saya, "ucap Arlan yakin.
" hmmm, baiklah akan saya pikirkan lagi, besok akan saya hubungi tentang keputusan kami, " ucap ku sambil berdiri dari tempat dudukku.
Arlan ikut berdiri, saat Arlan ingin mengucapkan sesuatu, ponselnya berbunyi, aku segera melangkah kan kaki ku, tapi langkah ku terhenti saat mendengar percakapan Arlan dengan ayahnya, dia terlihat panik saat mendengar kabar bahwa ibunya masuk rumah sakit.
Aku berfikir keras terkait suntikan dana, setidaknya aku harus untung dalam hal ini, sampai pada pemikirannku yang membuatku tersenyum sendiri, aku langsung mengambil laptop dan mengetik untuk besok ku serahkan pada Arlan. Aku menelepon bawahanku untuk menyelidiki latar belakang dan kehidupan pribadi Arlan.
Aku rasa memang di mabuk cinta dengan Arlan, tapi sebelum itu aku harus berbicara kepada ayahku tentang rencana ini.
"apa yang baru saja kamu katakan? " respon ayah tidak membuat ku kaget, karena memang ini sedikit konyol.
Aku membuat surat perjanjian pernikahan, dan isinya aku akan menikah selama satu tahun dengan dia, dan bercerai setelahnya.
" batalkan surat itu! Pernikahan bukan permainan Dea, pernikahan adalah janji kepada tuhan! " ayah terlihat marah dengan keputusan ku.
" saya rasa saya jatuh cinta pada dia, dan seperti nya dia laki-laki baik, " ucap ku untuk meyakinkan ayahku.
" darimana kamu tahu dia laki-laki baik? Bahkan ayah saja belum bertemu dengan dia, bagaimana bisa kamu menilai orang semudah itu?! " ayahku masih terlihat emosi.
" saya janji ini permintaan saya yang terakhir, setelah semua berakhir saya tidak akan meminta apa-apa lagi, " aku memohon pada ayahku, baru kali ini aku memohon kepada ayahku.
Ayah terlihat menghela nafasnya pasrah, lalu menatap ku.
" baiklah, ayah serahkan padamu, jika terjadi sesuatu pada pernikahan mu, kembali lah kepada kami, ayah selalu ada untuk mu, " ucapan ayahku membuat hatiku terenyuh.
Aku tidak akan pernah meragukan kasi dan cinta dari ayahku ini, aku banyak belajar dari dia. Sebentar lagi aku akan memiki Arlan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle Of Love
ChickLitArlan pria yang baik hati dan ramah, memiliki perusahaan yang besar di bidang tekstil. Pada ulang tahun nya yang ke-28 tahun ia mendapat hadiah buruk yaitu salah satu karyawan nya menipu dan membawa kabur uang perusahaan, akibatnya perusahaannya mul...