Pagi ini seprti biasa Acha berangkat dengan Adit selesai sarapan Acha melihat Ibunya yang sedang berbicara lewat telpon dengan seseorng
Acha menghampiri Ibunya untuk berpamitan
"Bu Acha berangkat",kata Acha menjulurkan tangannya untuk menyalimi Ibunya
"Ohiya Cha hati hati belajar yang benar"Acha mencium tangan Ibunya sambil mengangguk "nanti siang Ibu akan berangkat keluar kota"lanjutnya
"Kok mendadak bu"tanya Acha dengan raut muka yang sedih
"Iya sayang tiba tiba Ibu ditelpon ada urusan yang harus Ibu selesaikan"jawab Ibunya
Acha mengangguk lalu memeluk Ibunya
"Acha sayang Ibu"
"Ibu juga sayang Acha"
"Wah ada acara peluk pelukkan ya"ujar Adit
Ck dasar ganggu batinnya
Acha menyudahi pelukkannya lelu pergi untuk menuju teras luar
"Heleh cengeng lo gitu aja mewek"
"Dari pada lo,ganggu"ucap Acha yang menekankan kata ganggu
"Ceilah kaya teletabis lu,BERPELUKAN,,haha"ejeknya
Acha mendekati abangnya lalu menunjuk abangnya menggunakan jari telunjuknya setalah itu jari telunjuknya ia taruh didepan jidat nya membentuk miring
"Lo ngatain gue gila"
Acha hanya mengidikkan bahunya sambil berucap"yo berangkat"
Acha dan Adit kini tiba di sekolah,Acha berjalan beriringn dengan Adit
Njir kak Adit ganteng bgt
Nikmat mana lagi yang kau dustakan
Kakanda kuuu
Coba aja kak Adit mau jadi pacar gue bahagia dunia akhirat gue
Adek sama kaka cocok ya satu cantik satunya ganteng
Begitulah kata kata mereka saat Acha dan Adit sedang berjalan di koridor
Acha melihat Adit melempar senyum kepada siswa dan siswi yang berlalu lalang
"Sok ganteng"sindirnya
"Emang gue ganteng kok"jawabnya sok
"Pede bgt"namun bukan Acha yang menyahut melainkan Septian entah dari mana datangnya
"Uuu iri lo"ujar Adit sambil mendorong dorong lengan kiri Septian
"Gue iri sama lo dih,lo itu gak ada apa apanya,ya nggak Cha"Acha mengangguk anggukan kepalanya membenarkan ucapan Septian
"Tuh Acha aja ngangguk"
"Cha lo kok belain dia Kan gue kaka lo"ujar Adit tak terima
Acha mengidikkan bahunya lalu berbelok menuju kelasnya
"Gak di anggep kali lo"sahut Septian lalu pergi meninggalkan Adit yang berjalan di belakangnya
***
Kini Acha,Dara dan Dinda berada di gramedia setelah pulang sekolah Dara meminta ditemani untuk ke sana,Dara ingin membeli novel baru untuk dibacanya
Acha sibuk memilih milih novel yang akan di belinya setelah beberapa novel yang ia lihat ia menemukan novel yang akn dibelinya
Saat ia berjalan hendak menuju Dara dan Dinda tiba tiba Acha bertabrakan dengan seseorang
Brukk
Acha mendongak melihat siapa yang menabraknya ternyata seorang wanita cantik yang memiliki rambut berwarna coklat melebihi bahu
"Lo gak papa"ujarnya sambil mengulurkan tangannya untuk membantu Acha
Acha hanya menggeleng,wanita itu mengangguk
"Gue minta maaf"lanjutnya lagi
Acha mengangguk
Wanita itu mengulurkan tangan untuk berkenalan dan di sambut dengan Acha
"Clara Agustien,panggil aja Clara"ujarnya
"Acha"
Ia mengangguk"gue duluan ya"sambungnya,belum sempat di jawab oleh Clara,Acha sudah pergi
"Udah dapat novel nya Cha"tanya Dara
"Udah"jawabnya
"Yuk kita ke kasir"sahut Dinda
Setelah membayar mereka bertiga menuju parkiran untung saja Dinda membawa mobil jadi mereka bisa pulang bersama
***
Saat tiba dirumah Acha tidak melihat motor Adit di garasi melainkan mobil milik sang Ayah,apa Ayahnya ada di dalam
Acha membuka kenop pintu dan mengucapkan salam tidak ada jawaban,mungkin Ayahnya sedang berada di kamar,ia berjalan menuju kamar setibanya di kamar Acha membersihkan dirinya dan menjalankan kewajiabannya
Acha nampak lelah hari ini ia merebahkan dirinya sebentar untuk menghilangkan penat
Tok tok tok
Belum sempat Acha merapatkan kedua matanya ada yang mengetuk pintu kamarnya ia berjalan menuju pintu kamar dan membukanya
Ternyata Ayahanya yang mengetuk pintu kamarnya
"Kenapa yah"tanyanya
"Ayah mau pamit sama kamu,Ayah ada tugas di luar kota besok "ujar Ayahnya
Acha mengingat sesuatu,tadi siang Ibunya yang pergi sekarang Ayahnya entah berapa lama ia ditinggal dengan orang yang ia sayangi ini
Acha mengangguk"jangan lama lama ya"ucap Acha dengan mimik wajah yang sedih
"Ayah gak janji,tapi setelah tugas Ayah selesai pasti Ayah pulang"ucapnya meyakinkan Acha
Acha kembali mengangguk,Ayahnya mendekatinya lalu mencium kening Acha,setelah itu Ayahnya pergi kembali menuju kamarnya atau tidak ke ruang kerjanya
Acha duduk di tepi ranjang sambil memejamkan matanya tanpa ia sadari air matanya mengalir
"Udah jangan nangis"
Sepertinya Acha mengenali suaranya dan benar itu Adit,Acha menghapus air matanya lalu duduk menghadap Adit
Adit mendekat dan memeluk Acha sambil mengusap rambut sang adik
Adit paham dengan kondisi Acha,ia juga sedih seperti Acha namun ia tutupi dengan sifat konyolnya ituAcha bersyukur memiliki Adit yang sayang kepadanya dan siap melindunginya
Part yang ini agak panjang guys jadi jangan lupa vote dan komen💛
Typo bertebaran
_chyalaila
KAMU SEDANG MEMBACA
Acha Septian
Teen FictionCinta itu datang karena terbiasa Acha sosok wanita yang cuek yang begitu banyak masalah dalam kehidupannya ia tidak ingin berurusan dengan cinta karena tidak ingin memperbanyak masalahnya tapi semenjak sosok laki laki itu datang kehidupan Acha beru...