04

68 9 1
                                    

Pagi ini seprti biasa Acha berangkat dengan Adit selesai sarapan Acha melihat Ibunya yang sedang berbicara lewat telpon dengan seseorng

Acha menghampiri Ibunya untuk berpamitan

"Bu Acha berangkat",kata Acha menjulurkan tangannya untuk menyalimi Ibunya

"Ohiya Cha hati hati belajar yang benar"Acha mencium tangan Ibunya sambil mengangguk "nanti siang Ibu akan berangkat keluar kota"lanjutnya

"Kok mendadak bu"tanya Acha dengan raut muka yang sedih

"Iya sayang tiba tiba Ibu ditelpon ada urusan yang harus Ibu selesaikan"jawab Ibunya

Acha mengangguk lalu memeluk Ibunya

"Acha sayang Ibu"

"Ibu juga sayang Acha"

"Wah ada acara peluk pelukkan ya"ujar Adit

Ck dasar ganggu batinnya

Acha menyudahi pelukkannya lelu pergi untuk menuju teras luar

"Heleh cengeng lo gitu aja mewek"

"Dari pada lo,ganggu"ucap Acha yang menekankan kata ganggu

"Ceilah kaya teletabis lu,BERPELUKAN,,haha"ejeknya

Acha mendekati abangnya lalu menunjuk abangnya menggunakan jari telunjuknya setalah itu jari telunjuknya ia taruh didepan jidat nya membentuk miring

"Lo ngatain gue gila"

Acha hanya mengidikkan bahunya sambil berucap"yo berangkat"

Acha dan Adit kini tiba di sekolah,Acha berjalan beriringn dengan Adit

Njir kak Adit ganteng bgt

Nikmat mana lagi yang kau dustakan

Kakanda kuuu

Coba aja kak Adit mau jadi pacar gue bahagia dunia akhirat gue

Adek sama kaka cocok ya satu cantik satunya ganteng 

Begitulah kata kata mereka saat Acha dan Adit sedang berjalan di koridor

Acha melihat Adit melempar senyum kepada siswa dan siswi yang berlalu lalang

"Sok ganteng"sindirnya

"Emang gue ganteng kok"jawabnya sok

"Pede bgt"namun bukan Acha yang menyahut melainkan Septian entah dari mana datangnya

"Uuu iri lo"ujar Adit sambil mendorong dorong lengan kiri Septian

"Gue iri sama lo dih,lo itu gak ada apa apanya,ya nggak Cha"Acha mengangguk anggukan kepalanya membenarkan ucapan Septian

"Tuh Acha aja ngangguk"

"Cha lo kok belain dia Kan gue kaka lo"ujar Adit tak terima 

Acha mengidikkan bahunya lalu berbelok menuju kelasnya

"Gak di anggep kali lo"sahut Septian lalu pergi meninggalkan Adit yang berjalan di belakangnya

***

Kini Acha,Dara dan Dinda berada di gramedia setelah pulang sekolah Dara meminta ditemani untuk ke sana,Dara ingin membeli novel baru untuk dibacanya

Acha sibuk memilih milih novel yang akan di belinya setelah beberapa novel yang ia lihat ia menemukan novel yang akn dibelinya

Saat ia berjalan hendak menuju Dara dan Dinda tiba tiba Acha bertabrakan dengan seseorang

Brukk

Acha mendongak melihat siapa yang menabraknya ternyata seorang wanita cantik yang memiliki rambut berwarna coklat melebihi bahu

"Lo gak papa"ujarnya sambil mengulurkan tangannya untuk membantu Acha

Acha hanya menggeleng,wanita itu mengangguk

"Gue minta maaf"lanjutnya lagi 

Acha mengangguk

Wanita itu mengulurkan tangan untuk berkenalan dan di sambut dengan Acha

"Clara Agustien,panggil aja Clara"ujarnya

"Acha"

Ia mengangguk"gue duluan ya"sambungnya,belum sempat di jawab oleh Clara,Acha sudah pergi

"Udah dapat novel nya Cha"tanya Dara

"Udah"jawabnya

"Yuk kita ke kasir"sahut Dinda

Setelah membayar mereka bertiga menuju parkiran untung saja Dinda membawa mobil jadi mereka bisa pulang bersama 

***

Saat tiba dirumah Acha tidak melihat motor Adit di garasi melainkan mobil milik sang Ayah,apa Ayahnya ada di dalam

Acha membuka kenop pintu dan mengucapkan salam tidak ada jawaban,mungkin Ayahnya sedang berada di kamar,ia berjalan menuju kamar setibanya di kamar Acha membersihkan dirinya dan menjalankan kewajiabannya

Acha nampak lelah hari ini ia merebahkan dirinya sebentar untuk menghilangkan penat

Tok tok tok

Belum sempat Acha merapatkan kedua matanya ada yang mengetuk pintu kamarnya ia berjalan menuju pintu kamar dan membukanya

Ternyata Ayahanya yang mengetuk pintu kamarnya 

"Kenapa yah"tanyanya

"Ayah mau pamit sama kamu,Ayah ada tugas di luar kota besok "ujar Ayahnya

Acha mengingat sesuatu,tadi siang Ibunya yang pergi sekarang Ayahnya entah berapa lama ia ditinggal dengan orang yang ia sayangi ini

Acha mengangguk"jangan lama lama ya"ucap Acha dengan mimik wajah yang sedih

"Ayah gak janji,tapi setelah tugas Ayah selesai pasti Ayah pulang"ucapnya meyakinkan Acha

Acha kembali mengangguk,Ayahnya mendekatinya lalu mencium kening Acha,setelah itu Ayahnya pergi kembali menuju kamarnya atau tidak ke ruang kerjanya

Acha duduk di tepi ranjang sambil memejamkan matanya tanpa ia sadari air matanya mengalir

"Udah jangan nangis" 

Sepertinya Acha mengenali suaranya dan benar itu Adit,Acha menghapus air matanya lalu duduk menghadap Adit

Adit mendekat dan memeluk Acha sambil mengusap rambut sang adik
Adit paham dengan kondisi Acha,ia juga sedih seperti Acha namun ia tutupi dengan sifat konyolnya itu

Acha bersyukur memiliki Adit yang sayang kepadanya dan siap melindunginya

Part yang ini agak panjang guys jadi jangan lupa vote dan komen💛

Typo bertebaran

_chyalaila

Acha SeptianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang