Septian tiba dirumah ia merebahkan badannya di kasur king size nya ia menatap langit langit kamar tiba tiba saja pikirannya melayang ke sosok wanita yang terus saja hadir di pikirannya
***
Acha merasakan pipinya ditepok tepok dengan terpaksa ia membuka mata
"Bangun juga lo"sepertinya Acha mengenali suara ini Acha mengucek matanya memperjelas penglihatannya
"Bang Adit"ia memeluk Adit"gue kira gue mimpi"ucapnya
"Lo kapan bangunnya?"
"Terus apa yang sakit?
"Terus apa kata dokter?"
"Terus kapan pulang"
Tanya Acha bertubi tubi"satu satu dong nanyanya"Acha tersenyum"gue terlalu bahagia"ucap Acha
"Gue kira lo ninggalin gue"Adit menatap wajah sang adik yang amat ia sayangi ini
"Sst,gak boleh ngomong gitu"ujar Adit"gue gak bakal ninggalin lo"lanjutnya
Acha meneteskan air matanya"udah jangan nangis"ucap Adit sambil mengusap air mata Acha
"Udah ah peluknya sakit ni badan gue"Acha menyengir lalu memundurkan badanya
"Kata dokter gue boleh pulang nanti sore terus gak ada yang terlalu sakit kok"ucapnya
***
Septian berisap siap kerumah sakit hendak menjenguk Adit saat di jalan Septian melihat seorang wanita yang sedang diganggu oleh seorang cowok ia menghampirinya
Bugh
Bugh
Bugh
Septian memukul cowok itu bertubi tubi tanpa ampun saat Septian lengah pereman itu kabur
Septian menghampiri wanita itu
"Lo gak papa"tanyanya khawatir
Acha menggeleng"untung ada lo"ucapnya
"Kok lo disini"
"Gue mau nyari makan buat bang Adit"
"Ayo gue anterin"ia menarik Acha menuju motornya untuk mencari makan
Mereka memasuki ruangn Adit setelah membeli makanan
"Nih"Septian membrikan kantong keresek putih kepada Adit
"Lah kok lo yang beliin?"
"Gue tadi ketemu Acha dijalan"Adit mengangguk sambil memakan makanannya
"Terus Acha nya mana?"tanya nya
"Beli minum katanya"
"Lo susul sana"Septian nampak berfikir ia mengingat kejadian tadi saat Acha di ganggu dengan cowok
"Buru sana susul,malah ngelamun"sahut Adit lagi
"Gue pergi dulu"
Septian beranjak dari duduknya hendak menyusul Acha
"Iya jagain ade-"belum sempat Adit menghabiskan bicaranya Septian sudah keluar
"Et dah maen nyelonong aja tu bocah"
***
Acha sedang duduk di bangku taman rumah sakit
Acha berfikir kenapa Ayah dan Ibunya tidak pulang saat Adit masuk rumah sakit padahal Acha sudah mengirimkan pesan kepada Ayah dan Ibunya tapi mereka tidak datang,apakah ada yang lebih penting dari seorang anak
Acha memjamkan matanya menikmati hembusan angin yang menerpa wajah nya
Disisi lain seseorang memperhatikan Acha dibalik pohon besar ia enggan untuk menghampiri gadis itu namun hatinya berkata lain
Septian berjalan mendekati Acha lalu duduk disampingnya
"Lo kenapa?"tanyanya
Acha membuka matanya memutar kepalanya kearah Septian lalu menggeleng
"Cerita aja sama gue"
Namun Acha masih diam sapa elo batinnya
"Gue kan temen lo"ucapnya tersenyum sambil menaikkan sebelah alisnya
"Sejak kapan?"tanya Acha mengerutkan dahinya
"Dari sekarang"Septian menyodorkan jari kelingkingnya
"Gak usah ragu gue temen yang real kok"
"Ayolah jadi temen ya ya"pintanya
"Ya jadi temen dulu,nanti baru jadi pacar"ucap nya hampir tak terdengar oleh Acha
"Hah,lo ngomong apa barusan"sahut Acha
"Eh gak kok"Ucap Septian sambil menyengir
"Jadi temen ya"ucapnya lagi sambil menggerakkan jari kelingkingnya
"Yaudah deh iya berhubung lo maksa gue mau"sahutnya sambil menyatukan kelingkingnya dan kelingling Septian
***
Tok tok tok
"Masuk aja"sahut Adit
"Acha nya mana bang"tanya Dinda
"Tadi katanya beli minum tapi belum balik"jawabnya
"Wah lo bawa apa"tanya Adit dengan wajah yang berbinar
"Liat makanan aja lo grecep"sahut Derren yang entah datang dari mana
"Ini tadi Dara beliin bang Adit buah"ucapnya dengan senyum manis
"Makasih ya Dar"Dara tersenyum menjawab ucapan Adit
"Noh tu Acha"tunjuk Adit menggunakan dagu
"Makin dekat aja lo berdua"sahut Derren"jangan jangan ada something"lanjutnya
"Apaan sih"
"Ciee Acha udah move on"Acha memutar bola matanya mendengar lontaran dari Dinda
"Gue beresin pakaian bang Adit dulu"
"Gue bantu"sahut Dara
Septian memperhatikan Acha yang membereskan barang barang Adit sambil mengobrol dengan Dara
"Nah loh liatin Acha ya"bisik Derren
"Apaan sih lo,enggak"elak Septian
"Aelah boong lo"sambil menyenggol lengan Septian
"Entar gue selip,nyesel lo bro"lanjutnya,Septian melirik Derren tajam
"Canda deng"ucapnya diringi dengan cengiran
Heyo ges typo bertebaran 😂
Jangan lupa vote dan komen ya💛_chyalaila
KAMU SEDANG MEMBACA
Acha Septian
Teen FictionCinta itu datang karena terbiasa Acha sosok wanita yang cuek yang begitu banyak masalah dalam kehidupannya ia tidak ingin berurusan dengan cinta karena tidak ingin memperbanyak masalahnya tapi semenjak sosok laki laki itu datang kehidupan Acha beru...