8. I'm jealous

1.5K 149 28
                                    

Scene 1

Klinik

.

.

.

Fluke sebenarnya bukan orang yang angkuh ataupun sombong. Ia hanya tak terbiasa untuk turun tangan dan membantu orang lain, dalam konteks ' dengan tenaganya, dengan menggunakan kedua tangannya sendiri'.

Meski ia tak keberatan membantu Earth yang saat ini terlihat sangat amat bersemangat, jujur ia malas. Terlebih saat melihat wajah tuan Dokter yang tentu saja terlihat lebih jelas di siang hari

'Damn!'

.

.

.

Ingatkan Fluke bahwa ia bahkan tak pernah mencintai seseorang dengan benar sebelumnya. Ia bahkan tak pernah serius menjalani suatu hubungan. Baginya, yang seorang mafia kecil di usianya yang belasan tahun adalah suatu hal yang mustahil untuk memiliki kekasih.

Ia bersekolah di sekolah yang elit dan khusus, tinggal dirumah megah yang tiap hari ditemani oleh Nine di masa kecilnya. Sungguh, Nine tak pernah membiarkan seorang anak kecilpun untuk mendekatinya kala itu.

Fluke menghela nafasnya dan duduk di salah satu kursi. Ia sedikit kesal saat Bboun memaksa untuk mengubah dekorasi dari klinik itu yang memang baginya terlihat terlalu biasa saja.

"Ayolah, ini klinik untuk anak - anak bukan?" Bboun dengan sangat bersemangat sambil terus menempelkan busa berbentuk bulat ke dinding. "Ini akan membuat pola polka yang bagus sekali, bukankah begitu Nong Earth."

Earth mengangguk semangat. Ia sendiri tengah mengecat bagian ruang tunggu anak. Ruangan penuh dengan mainan anak berwarna - warni. Fluke menatapnya dalam diam. Ia sedikit teringat dengan masa kecilnya. Hanya bermain dengan Nine yang sangat membosankan.

Tak pernah ia bermain di halaman berpasir ataupun taman belakang yang penuh dengan ayunan ataupun ornamen angsa yang lucu. Yang ada dirumahnya hanya pohon tinggi dan tempat latih tembak di bagian belakang serta halaman luas untuk berkuda.

"Phi Fluke...."

Panggilan Earth membuyarkan lamunannya. Fluke membenarkan kacamatanya. "Krab..."

"Setelah ini selesai kita akan mengunjungi kedai dan toko langganan yang biasa dikunjungi Phi Mild." Earth mendekat dan tersenyum riang sekali. Fluke merasa ia dapat memahami dan perlahan mengerti mengapa ibunya lebih memilih membawa Earth.

"Kita pergi bersama." Fluke menimpali dengan pelan, sambil mengusap sedikit cat yang mengenai pipi Earth.

"Eum." Earth mengangguk. "Sammy dan Phi Boss akan membantu ibu. Ibu akan membuat makan malam untuk menyambut Dokter Ohm dan Phi Bboun. Sepertinya mereka akan menginap di rumah, sebelum mulai aktif di klinik besok."

"Krab." Bboun menimpali Earth. "Kami ingin menyapa ibumu dengan benar."

Fluke hanya mengangguk kecil sebelum akhirnya ia beranjak dan membantu yang lain merapikan kursi. Acara berbenah hampir selesai dan ia sedikit melihat ke arah Dokter Ohm. Menurutnya, hari itu sang dokter sedikit aneh dan pendiam.

Bahkan tak jarang pula ia memergoki Ohm dan Nine yang tengah bertatapan dengan raut yang aneh. Tanpa sengaja, kedua pasang mata mereka bertemu. Ohm tiba- tiba saja menoleh.

Sungguh, laki-laki itu tak tersenyum atau berkata apapun. Ia hanya tersenyum kecil saat melihat Fluke dan kemudian matanya seperti menuntun Fluke untuk ikut melihat ke arah Nine.

DARK ANGEL #ohmflukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang