Scene 1
Flashback
Akademi Ritprasert
.
.
.
Nine adalah anak orang biasa. Ia bukan dari kalangan mafia maupun keluarga bangsawan. Tapi keluarganya yang merupakan imigran gelap mengharuskannya menjadi budak dari seorang pemilik kasino yang terkenal pada masa itu.
Nine bernama asli Kao. Tak mungkin menggunakan nama aslinya saat ia dimasukkan ke akademi Ritprasert. Ia diwajibkan untuk mengikuti kelas beladiri dan juga menembak. Ia melakukannya sebaik mungkin, sebagai harapan agar menjadi yang terbaik dan dapat menjadi kebanggaan kedua orang tuanya.
Nine tahu itu tak semudah yang ia bayangkan sebelumnya. Diusianya yang masih muda, ia berusaha untuk mengikuti semua kelas termasuk kelas memanah dan kendo. Dikelas itu ia menemukan seorang anak.
Kulit putih pucat dengan tatapan mata yang sangat dingin. Anak itu sepertinya seusianya. Meskipun tak tahu pasti bagaimana rupa dari anggota keluarga bangsawan itu, tapi Nine dapat melihat sebuah pin huruf R tersemat di jas anak itu.
'Thitiwat Ritprasert...'
Pertama kalinya, Nine melihat anak itu. Nine mendekatinya dengan senyuman polosnya...
"Mau berteman?"
Dan saat itu juga tuan muda ke empat itu pergi meninggalkan ruang latih kendo. Saat itu Nine tak begitu paham tentang kasta atau kedudukan. Ia hanyalah anak kecil, dari kalangan biasa yang diharuskan menghormati orang yang memiliki kasta lebih tinggi darinya.
Namun tak menyangka jika seorang tuan muda akan begitu dingin dan berkharisma dimatanya. Nine tersenyum getir melihat uluran tangannya yang diabaikan oleh tuan muda itu. Saat itu ia bertekat untuk menjadi seorang pengawal terbaik bagi keluarga bangsawan.
.
.
.
Terjebak dengan keluarga mafia, membuat Nine harus mengabdi kepada Tuan barunya. Ia diantar oleh kepala pelayan dari rumah lamanya. Ia membawa semua yang ia rasa akan diperlukan nanti.
"Kau akan melayani anakku."
Kata itu terdengar dingin, dan Nine tak berani mengangkat wajahnya. Ia melirik sedikit hanya untuk mendapati asap cerutu yang keluar berbaur dengan udara yang ada disekitarnya.
Untuk kali berikutnya, Nine diantar ke sebuah ruangan yang begitu tenang dan dingin. Ruangan yang berwarna abu-abu dengan tirai yang masih tertutup.
"Kau bisa membangunkannya nanti jam 9. Persiapkan dia dan lakukan kewajibanmu."
Nine mengangguk. Ia kemudian mengikuti buttler keluarga itu menuju ruangannya. "Hafalkan jalan di mansion ini baik-baik. Tuan muda bisa saja berlarian dan bersembunyi."
"Baik."
"Ini ruanganmu." Buttler itu membuka sebuah pintu yang terletak cukup jauh ke dalam mansion. Ia mengerti jika pelayan tak selayaknya mendapatkan ruangan yang bagus, namun ia bersyukur jika setidaknya ruangannya masih memiliki sebuah jendela yang menghadap ke luar mansion.
"Apakah kau mengerti tentang keluarga pemilik akademi itu?"
"Mengerti, tapi hanya sedikit. Tuan muda keempat sangat pendiam. Kudengar dia tak bersekolah lagi di akademi."
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK ANGEL #ohmfluke
FanfictionFluke is an angel form the dark world. Itulah yang tengah menjadi perbincangan diantara para anggota yang tengah berkumpul di ruangan gelap dan tertutup itu. Mereka mengira bahwa pimpinan baru mereka, akan sama dengan sang ayah tuan King Natouch, ta...