🍂Happy Reading🍂
Hari telah berganti. Lisa sudah kembali pulih, walau lambungnya masih sedikit bergejolak.
Ia senang, karena bisa pulang ke rumah lagi. Rumah sakit benar-benar memuakkan. Bau obat-obatan membuat hidungnya gatal. Dan juga makanan di sana, yang hanya bubur, bubur, bubur. Lama-lama, Lisa malah semakin mual jika berada di tempat itu.
Lisa berseru kencang, mengekspresikan kebahagiaannya saat ini. Ia melompat-lompat kegirangan sambil memeluk guling yang teramat-sangat ia rindukan. Juga tak lupa untuk terjun ke kasur, seolah bertemu teman lama.
Lia menghela napas. Sudah tersusun rapi di otaknya, tentang apa saja makanan yang akan ia lahap setelah sembuh. Memang, Lisa belum sepenuhnya bebas, tapi setidaknya satu-dua dari list tersebut bisa ia nikmati sekarang.
Lantas, Lisa beralih ke balkon kamarnya. Udara pagi yang menyejukkan terasa sangat nyaman. Membuatnya tenang dan ingin berlama-lama. Namun ia tidak bisa.
Lisa sudah menyiapkan rencana untuk mengejutkan Sehun hari ini. Gadis itu sengaja tidak memberitahukan tentang kepulangannya pada sang kekasih. Ia berniat datang ke rumah Sehun, sebagai surprise. Lalu Lisa akan mengajaknya kencan hingga malam.
Itu pasti sangat menyenangkan. Bahkan hanya sekadar membayangkannya, Lisa sampai tersenyum-senyum sendiri.
Tanpa membuang waktu lebih banyak lagi, Lisa pun langsung bergegas. Bersiap-siap dengan mengganti pakaian serta merias wajah. Kali ini, blouse berwarna kuning, dan celana panjang senada menjadi pilihannya.
Sedangkan untuk riasan, Lisa tak terlalu ambil pusing. Cukup dengan BB cream, bedak bayi, kemudian lip tint merah muda, Lisa sudah terlihat sangat cantik
"Ya ampun, apa benar ini aku?" tanya Lisa heboh. Huft~ terkadang ia memang suka merendah, untuk meroket. "Ah, aku seperti Barbie."
Lisa berputar, tersenyum puas menyaksikan dirinya sendiri di cermin. Ia bertepuk tangan kecil. Lalu mengambil tas selempangnya.
Lisa memasukkan ponsel dan dompet ke dalam sana. Uhm, ya, sesederhana itu.
Lantas, gadis berparas bak dewi tersebut turun ke lantai satu. Ia melihat Hyekyo sedang membersihkan rumah. Lisa langsung berlari menghampirinya.
"Bibi!"
Hyekyo berjengit kaget. Wanita itu mengelus dada kala mendapati Lisa menyengir ke arahnya. Ck, jantungnya bahkan sudah seperti berhenti berdetak tadi.
Hyekyo pun menatap sengit si keponakan. Bendera peperangan berkibar secara tak kasat mata. "Apa kau ingin kulempar dengan sapu ini, huh?!"
Lisa terkekeh. "Bibi tidak boleh begitu pada keponakan sendiri, tahu!"
"Kau menyebalkan!"
Lisa hanya mengangkat bahu acuh. Bukannya tidak sopan, tapi ia melakukan hal tersebut agar Hyekyo semakin menjadi-jadi. Dan, benar saja, sang bibi langsung mendelik melihatnya.
Lisa menyeringai penuh arti. Gadis itu memilih untuk memakai sepatunya, meninggalkan Hyekyo yang masih diselimuti rasa kesal.
Hyekyo mengerutkan dahi. Ia seolah baru tersadar akan sesuatu. "Kau akan pergi?" tanyanya.
Si lawan bicara mengangguk. "Iya."
"Kemana?"
"Kencan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lonely Love || Hunlice ✓
Fanfiction"Aku mencintaimu, Lisa. Hanya dirimu." ~ Oh Sehun "Tapi nyatanya, aku tidak lebih penting dari dia." ~ Song Lalisa