La La Ren | Empat - Kelakuan Aren

3.2K 629 55
                                    

La. Aa bakal kemayu nggak kalo pakai masker kaya gini?
------------A Kevin, yang nggak mau dianggap kemayu.

Selamat ngabuburit, sayang-sayangku. Lancar terus ya puasanya.

Jangan lupa beri tanggapannya dengan vote dan ramein kolom komentar ya💕

☆☆☆

Dago, Bandung Utara. 20.00 WIB.

Setiap keluarga pasti memiliki tradisi atau kebiasaannya masing-masing. Dipengaruhi letak geografis, keadaan ekonomi, status sosial, latar kegiatan, dan satu dua hal lainnya.

Berkumpul di ruang keluarga setelah makan malam misalnya, mereka akan membicarakan kegiatan yang dilakukan di hari itu, kejadian yang terjadi di hari itu, masalah yang terselesaikan di hari itu, ataupun masalah baru yang berdatangan di hari itu.

Salah satunya keluarga Lala. Setelah puas membicarakan tentang kelakuan artis pendatang baru cimoy montok dan Kekeyi Putri yang membuat mereka geleng-geleng kepala, Bapak tentara yang belum genap setahun memutuskan pensiun itu kini tengah bersandar di sandaran sofa miliknya bersiap memakai sheet mask bersama istri dan kedua anaknya, A Kevin dan Lala.

Semua hal ini adalah ide si bungsu, gadis itu terus merengek meminta ayah dan kakak laki-lakinya untuk ikut andil dalam kegiatan rutinnya bersama ibu ... memakai masker dua kali dalam seminggu.

A Kevin sempat menolak, apalagi ayah. Pensiunan kolonel angkatan darat itu memasang wajah memelas berharap putrinya menghentikan tangan kecil yang hendak memakaikan benda basah berlubang itu di wajah miliknya.

"Neng. Nanti teh atuh kharisma ayah hilang kalau pakei masker begini," Ujar ayah sembari mengerjapkan mata beberapa kali, rasanya sangat dingin saat masker itu menyentuh permukaan wajah miliknya.

"Alah ini mah malu pisan da kalo sampe ketahuan teman-teman ayah. Bisa dibully habis-habisan." Lanjutnya lagi.

Lala, ibu dan A Kevin malah tertawa melihati ayah terus mengomel namun tanpa punya niat melepas masker yang tengah merileksasi permukaan wajahnya itu. Sepertinya ayah mulai menemukan titik nyaman.

Bapak tentara itu malah menutup matanya rapat dengan nafas beraturan dan tubuh terlihat lebih rileks, tidak kaku seperti tripleks pabrik lagi.

Selesai dengan ayah giliran A Kevin sekarang, Lala menahan tawa melihat kakaknya yang juga memasang tampang memelas seperti ayah tadi. Bahkan A Kevin mengatupkan bibirnya rapat, melotot ke arah adiknya seperti menahan napas saat tangan Lala mendekat dengan masker yang siap dipasangkan.

"Halag siah Aa, hati-hati maskernya panas,"

Ujar ayah tanpa menoleh pada kedua anaknya, jelas sekali kalau bapak Rahmat itu hanya menggoda putra sulungnya saja. Panas dari mananya coba? Orang ayah saja terlihat menikmati fungsi lembaran basah yang menenangkan kulit badaknya itu.

Ibu yang duduk di samping ayah mencubit pinggang suaminya itu, membuat ayah terperanjat dan hampir menjatuhkan masker di wajahnya.

"Alah ibu. Jangan nyubit-nyubit atuh. Ini masker ayah bisi jatuh geura."

Protes ayah dengan kedua telapak tangan terbuka yang mengarah kepada ibu, seolah siap menahan jika ibu hendak melakukan serangan susulan. Ayah harus bertahan, dia itu pensiunan kolonel angkatan darat. Kalau ayah kalah, nantikan ayah malu dengan pangkatnya sendiri.

"Katanya panas ari ayah. Gak papa atuh jatuh ge biar muka ayah tidak kebakar."

Jawab ibu santai. Ayah yang baru menyadari kalau sang istri sedang menggodanya langsung cemberut dan kembali meletakan kedua tangan di atas perut buncitnya. Suka begitu, istri suka lupa pada suami kalau sudah punya anak. Suami dibully, anak dibela.

LA LA REN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang