Chapter 7

6.2K 307 14
                                    

Maap Typo!!!

Happy Reading!!!

Pagi yang indah, matahari terlihat malu-malu menampakan dirinya, burung berkicau seakan menyanyikan melodi lagi yang indah, hembusan angin terasa mengenai kulit yang tidak terbalut sehelai kain.

Terlihat sepasang kekasih masih bergelung nyaman di balik selimut, mereka menghabiskam malam yang panjang dengan suara erangan dan desahan, nampaknya sepasang kekasih itu tak mau bangun dari alam mimpi yang terlalu indah untuk dilewati.

***

Gulf mengerjapkan matanya beberapa kali, karena silau dengan cahaya yang menghampirinya, ia membuka matanya dan menemukan sosok yang ia cintai sedang memeluk pinggangnya posesif, ia tersenyum indah, ia menapakan tangan nya ke wajah tampan kekasihnya, mengagumi pahatan indah nan sempurna ciptaan tuhan.

Gulf mengelus lembut pipi sang kekasih, namun tangan nya terhenti kala ada tangan besar yang memegang tangan nya, siapa lagi kalau bukan Mew

"Phi sudah bangun?" tanya Gulf
"Sudah, sejak kau memegang wajahku" ucap Mew
Wajah Gulf Merah seperti kepiting rebus, ia malu karena kepergok sedang mengagumi kekasihnya.
Pemandangan indah tersebut tak luput dari pandangan Mew, ia gemas dengan kekasihnya, pagi-pagi sudah disuguhi pemandangan tersebut, ahhh indahnya pagi ini.

"Nong..." panggil Mew
Gulf memandang wajah Mew menunggu apa yang ingin dikatakan kekasihnya.
"Nong... Apa kau mau menjadi pendamping hidup P'Mew, sampai maut memisahkan kita?" tanya Mew
"Aku ingin memberikan mu ini" lanjut Mew, lalu ia membuka laci meja nakas yang ada di samping tempat tidur, ia mengambil kotak bludru dan membukanya, kemudian ia mengambil cicin emas yang berhiaskan 3 berlian dengan hiasan naga disamping berlian, ia menyematkan cicin tersebut di jari Gulf.
"Gulf... Apa kau mau?" tanya Mew sekali lagi, pasalnya ia tak mendapat jawaban apapun dari Gulf
"Aku..." ucapan Gulf menggantung, Mew menunghu dengan was-was
"Aku takut keluarga P'Mew tak menerima ku, aku takut tak bisa menjadi istri yang baik untukmu, aku takut hiks kalau kau hiks..." lanjut Gulf dengan tangisnya, Mew segera merengkuh Gulf ke dalam pelukan hangatnya.
"Aku yakin kau pasti bisa Gulf, dan masalah keluarga ku kau tak perlu khawatir mereka tau tentang keadaanku Gulf." jelas Mew
"Baiklah aku mau lagipula Phi telah menodai ku berkali-kali" ucap Gulf dengan pipi yang semerah tomat.
"Terima kasih Gulf, kau adalah hidupku."
Gulf hanya mengangguk atas lamaran pagi hari yang Mew ajukan.

Kemudian bangkit dari ranjang menuju kamar mandi dengan telanjang bulat dan jalan dengan terseok-seok.

Mew hanya menahan tawanya melihat Gulf berjalan dengan cara yang aneh. Tapi juga kasian karena pinggang dan bokong mungkin sangat sakit, ia sadar telah menggempurnya berkali-kali, bagaimana tidak, Gulf dihajar Mew 6 jam terdiri dari 8 ronde dan 12 gaya permainan. Mew juga bangga kepada dirinya sendiri karena bisa membuat orang lingsan karena hantaman kuatnya, ia sangat pandai dalam urusan selangkangan, makanya Gulf selalu kewalahan dan keenakan saat 'bersama' Mew.

Saat ini Gulf dikamar mandi sedang membersihkan tubuhnya dan merasakan sakit di pinggang dan bokongnya, ia mengutuk Mew yang membuatnya sudah seperti sekarang.
"Sial ini sangat sakit" rutuk Gulf
Ia melanjutkan mandinya sampai bersih, dan ketika selesai ia menemukan Mew sedang tersenyum sendiri.
"Apa yang kau senyumkan?" tanya Gulf
"Jalanmu Gulf, itu serlihat sangat lucu" ucap Mew
"Aku seperti ini karenamu Phi" ucap Gulf malas.

Gulf berlalu pergi menuju dapur, ia ingin membuat sarapan, ia membuat omlete dan teh hangat, ia membuat makanan sederhana saja dikarenakan bokongnya sakit ketika bergerak.

Gulf berniat memanggil Mew, ia berjalan menuju kamar mereka, ia menemukan Mew sedang berpakaian, ternyata baru selesai mandi.

"Phi... Ayo kita ke meja makan, aku sudah membuatkan sarapan untukmu" ucap Gulf

💙🄼🄴🅆🄶🅄🄻🄵•HÈ Ì§ MɎ lÌ£È 💙(END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang