Chapter 4

7.3K 349 9
                                    

Awas Typo!!!

Happy Reading!!!

Normal POV

Hari ini mew terlihat sangat bahagia. Namun, kebahagia an itu tak berlangsung lama dikarenakan sang mantan kembali terlihat(kaya apa kembali terlihat? Setan napa kembali terlihat? Oke sepertinya dedek mulai ngelantur) saat ini Art sedang ada di pinggir Mew, memegang tangan Mew, bergelayut manja, menyenderkan kepalanya di bahu Mew. Oke cukup!! Sepertinya Mew terganggu.

"Hai Mew...apakah kau tak 'merindukanku', aku pulang untukmu Mew" Ucap Art sebari bergelayut manja.
"Tidak!!! Dan apa yang kau lakukan?!! Bagaimana jika ada yang melihat?!! Jadi, lepaskan!!!" Ujar Mew sambil menghentak kan kasar tangan Art, cukup sudah ia bersikap biasa saja, namun sikap Art membuat ia naik darah.
"Mew....aku merindukan mu.... Tidak kah kau merindukan ku???" ujar Art sedih
"Tidak!!!" tegas Mew
"Ayo kita kembali bersama, membangun hubungan bersama!?, aku mohon... Aku masih mencintaimu!!!" Ajak Mew memohon.
"Masih? Tidakkah kau ingat kau pernah meninggalkan ku? Demi laki-laki itu? Kau meninggalkan ku!!!kau membuat ku hampir gila!!! Tapi, perlu kau ingat saat ini hatiku ada pada orang yang kucintai,dan aku memiliki kekasih!!!" jelas Mew.
"......." Art hanya diam
"Sudahlah, kita akhiri perbincangan ini!!! Pacarku sedang menungguku!!!" putus Mew, lalu melangkah pergi meninggalkan Art yang menunduk.

***
Dilain tempat, tepatnya Gulf sudah menunggu kekasihnya, sesekali ia melihat jam yang sudah menunjukan pukul 15.15, seharusnya Mew menjemputnya 15 menit yang lalu, ia menghentak kan kakinya kasar.

Mobil hitam datang di depan Gulf...

"Hai Nong, ayo masuk" ujap Mew
"Baiklah" balas Gulf
Gulf pun memasuki mobil kekasihnya, dan berangkat menuju apartemen mereka.
Suasana di mobil cukup hening, tidak ada yang mau membuka suara, ntah kenapa:'

Sesampainya di apartemen, mereka turun dan masuk ke kamar nomor 478, menggantu sepatu dengan sandar rumah lalu menaruh tas di meja.

"Phi...kau mandilah terlebih dahulu, aku akan membuatkan makan." ucap Gulf
"Ya" balas Mew.
Gulf hanya memandang heran dengan kelakuan kekasihnya, tapi ia tepis jauh-jauh. Ia hanya berfikir mungkin Mew sedang lelah. Ia segera membuat makanan, karena ia juga lapar.
Ia membuat sup daging, menanak nasi juga ayam goreng.

Lalu Gulf masuk ke kamar, menemukan kekasihnya yang sedang mengeringkan rambutnya.

"Phi...aku mau mandi duku, setelah aku selesai mari makan." ujar Gulf.
"Baiklah" balas Mew.

Gulf telah selesai mandi dan menuju ruang makan, ia melihat Mew sedang duduk sambil melamun.

"Phi...Phi... PHIIII..." teriak Gulf.
"Hah? Apa Nong...??" balas Mew karena kaget.
"Phi ini kenapa?melamun daritadi aku panggil tak menyahut. Phi ada masalah?" Tanya Gulf khawatir.
"Eh? Tak ada nong, mari kita makan nanti makanan nya dingin." Mew berusaha mengalihkan topik pembicaraan.
"Oke"

Suasana makan begitu hening, hanya dendingan alat makan saja yang terdengar, saat makan mereka tenggelam di pikiran nya masing-masing. Ntah memikirkan apa? (dedek juga bingung)

Acara makan pun selesai, kini Mew berada di ruang TV, sedangkan gulf mencuci piring didapur.
Gulf menghampiri Mew yang sedang duduk di sofa, ia duduk di pinggir Mew.

Tiba-tiba Mew memeluk pinggang Gulf dan meminta maaf.

"Maafkan aku Gulf" ujar Mew sebari menyusupkan kepalanya di pinggang Gulf.
"Hei...minta maaf untuk apa?" balas Gulf bingung.
"Aku..." ucapan Mew menggang tung membuat Gulf semakin penasaran.
"Phi ada masalah? Jika ada masalah Phi bisa berbagu dengan Gulf, semoga Gulf bisa membantu" ujar Gulf dengan tersenyum.
"Aku...bertemu dengan Art, mantan Phi, kau tidak marah kan?" Ucapan Mew terdengar sangat Khawatir.
"Aku tidak marah, aku hanya khawatir Phi kembali pada perasaan Phi dulu." Gulf hanya mampu menundukan kepalanya.
"Nong tatap Phi..." Mew menggenggam tangan Gulf lalu mengangkat kepala Gulf agar menatap matanya.
"Nong...nong percaya kan pada perasaan Phi?" tanya Mew
Gulf mengangguk
"Nong...phi sangat mencintai Nong, Hanya ada Nong Gulf yang ada dihati Phi, tidak dengn yang lain, jadi kau bisa percaya dengan Phi?" ujar Mew
Gulf mengagguk. Tak disangka, Gulf memeluk Phi-nya dengan erat, seakan tak mau melepaskan nya.
"Jangan tinggalkan aku Phi..." ucap Gulf.
"Ya, Phi tidak akan meninggalkan mu" ujar Mew yakin.
"Terima kasih" ucap Gulf
"Besok ayo kita kencan sesuai dengan jandi Phi" ajak Mew
Gulf mengangguk di pundak Mew.

Awwww Co Cweet sekaleeeee.....
Masalah harus dihadapi bersama, perasaan harus kita jaga, dan saling percaya merukapan kunci utama nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
Oke.... Segini duluuu....
Perkenalkan nama Dedek, dedek cici.
Kalian panggil aku Dedek aja, dedek nggak tua kok✌

💙🄼🄴🅆🄶🅄🄻🄵•HÈ Ì§ MɎ lÌ£È 💙(END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang