BAB 6

3.5K 206 56
                                    

Jangan membuang berlian hanya karena kau memiliki banyak emas

-Dicky Gultrom-

Hari sudah malam, akan tetapi Ale juga belum sadar. Hal itu menjadi timbulnya rasa kekhawatiran semua orang. Oh tidak, mungkin hanya para pembantu. Dad dan Mom Ale? Jangan harap. Bahkan mereka malah menganggap tidak terjadi apa-apa.

"Bi Iyem Ale sudah sadar?" tanya dad

"Belum tuan"

"Apakah suhu tubuhnya meninggi?" tanya dad lagi dengan wajah sedikit cemas

"Iya tuan, apa tidak sebaiknya kita bawa non Ale kerumah sakit tuan?" saran bi Iyem

"Tidaak bi! Ale harus tetap dirumah. Bibi tahu bukan? Diluar sana pasti banyak wartawan berkeliaran"

"Tapi tuan, suhu tubuh non Ale benar benar tinggi. Dokter Dicky juga sudah menyarankan membawa non Ale kerumah sakit tuan"

"Kamu sudah tahu alasannya"

"Tuan, bukannya non Ale penting bagi keluarga William? Lantas apakah tuan akan membiarkan salah satu keluarga William akan tiada? Dan untuk alasan konyol tadi, bukankah tuan bisa menyewa bodyguard?" ucap bi Iyem yang mulai gemas dengan jalan pikiran tuannya

Selang beberapa detik, Dady Ale terdiam sebentar

"Bawa Ale kerumah sakit" ucapan tersebut membuat hati bi Iyem senang tiada tara

'Lagi pula siapa yang akan membiarkan anaknya akan tiada? Mungkin ada hal yang membuat tuan dan nyonya menjadi menjauhi non Ale' batin bi Iyem

"Mamat! Siapkan mobil. Kita akan pergi membawa Ale kerumah sakit" mendengar tersebut membuat orang yang mengkhwatirkan Ale sedikit lega

"Loh? Dad ini sudah malam. Mengapa Ale tidak dirawat dirumah saja?" ucap Selvia tidak senang

"Non Ale itu dari tadi dirawat rumah saja. Dan keadaannya makin memburuk. Jadi tidak ada salahnya bukan non Ale dibawa kerumah sakit?" balas bi Sumi yang mulai jengah dengan anak itu

"Ishhh" ucap Selvia

"Yasudah ayo kita pergi. Mom jaga Arsen dan Selvia ya" ucap dad yang hanya dibalas anggukan dan sedikit rasa cemas

Setelah sampai dirumah sakit, para wartawan pun langsung mengerubungi mereka agar mendapat informasi yang bisa mendapat uang bagi para wartawan itu. Untungnya para bodygoard dapat mengatasinya.

"Bagaimana keadaan Ale Dick?"

"Huftt maaf tuan, akan tetapi suhu Ale masih meninggi"

"Sebenarnya Ale sakit apa Dick?"

"Untuk hasil tesnya kami belum tahu. Dan menurut para dokter lain yang melihat keadaan Ale, Ale cuma kecapekan saja"

"Tapi bagaimana bisa? Ale bahkan tidak pernah bekerja keras" tanya dad Ale dengan bingung

"Oh ya? Apakah menurut tuan Ale baik baik saja? Apakah Ale tidak pernah bekerja keras? Oh ayolah tuan berfikir sedikit! Tidak selamanya yang kita lihat seperti yang kita fikirkan tuan" balas dokter Dicky dengan nada yang sinis

"Apa maksud kamu?" balas dad dengan marah

"Saya yakin anda tidak sebodoh itu tuan. Fikirkan dengan baik. Jangan sampai kau membuang berlian hanya karena kau memiliki banyak emas" ucap dokter Dicky yang lagi-lagi dengan pesan isyarat

Setelah mengucapkan kata-kata tersebut, dokter Dicky meninggalkan dad yang masih bingung dengan kata-kata yang terngiang dikepalanya

"SEBENARNYA DISINI SIAPA YANG SALAH SIH! KOK AKU JADI BINGUNG! ALE ATAU SELVIA? DUH JADI PUSING KAN" teriak dad

ALETA [ HIATUS ! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang