BAB 20

2.6K 161 43
                                    

Selama dimata pelajaran, Aleta tidak bisa fokus. Ia selalu menatap Selvia yang sedang fokus menatap papan tulis. Bahkan Aleta ditegur beberapa kali oleh gurunya.

Bukannya Ale tidak senang Selvia disini. Tetapi, ia sedikit cemas apa yang akan Selvia lakukan.

'bukankah Selvia bilang sekolah ini gak elit?'

'mengapa ia bersekolah disini?'

'apa Selvia akan membuat Ale berhenti bersekolah seperti dulu?'

'ah! Positif Aleta! Selvia dik kamu! Dia gak akan ngelukai kamu'

'tapi membuat menderita merupakan bagian dari melukai bukan?'

'kalo gini terus Ale gak fokus!'

Pikiran Ale bergecamuk. Disatu sisi ia senang akan bertemu adiknya. Tetapi disisi lain Ale heran apa tujuan ia bersekolah disini?

Tukkkk ....

Seketika kelas yang tadinya fokus kedepan menjadi menatap Aleta yang memegangi kepalanya. Ya kalian benar! Aleta dilempar penghapus oleh gurunya yang terkenal killer.

"ALETA! BAPAK LIHAT KAMU TIDAK MENDENGARKAN BAPAK DARI TADI" suara pak Galang memekikkan telinga mereka

"Ma...af pak" ucap Aleta kikuk

"Mungkin Aleta sakit pak. Makanya Ale gak bisa fokus" sahut Selvia yang dibalas anggukkan

"Yasudah kamu istirahat di UKS saja Ale"

"Terima kasih pak"

"Pak? Boleh gak saya temenin Aleta? Soalnya kan kasihan kalau di UKS tidak ada orang. Saya akan kembali jika di UKS ada penjaga pak. Saya berjanji" ucap Selvia memelas

"Eh! Enak aja! Gue teman sebangkunya! Jadi gue yang akan nemaninnya" sahut Andre tak terima

"Gue calon pacarnya. Jadi gue yang akan memastikan dia baik-baik saja" sahut Rian yang dibalas gelak tawa mereka

"Calon? Calon kok bangga! Ketikung mampus" celetuk Akbar dengan kekehannya

"Akbar! Jaga ucapan kamu"

"Maaf pak Galang" cicit Akbar

"Mampus" gumam teman sekelasnya pelan agar tidak ketahuan pak Galang

"Yasudah Selvia kamu boleh menemani Aleta" putus pak Galang

"Tapi pak..." ucapan Andre dan Rian dipotong oleh pak Galang

"Emang kalian bisa mastikan Aleta baik-baik saja? Kalian kan cowok! Dan saya rasa cowok selalu salah dimata cewek. Benar begitu?" tanya pak Galang

"Benar pak" jawab para cewek serentak

"Kami mengalah pak" sahut para cowok kecuali pak Galang

"Gini ya bapak Galang yang saya sayangi. Sebagai lelaki gentlemen kita harus mengalah demi kebaikan para kaum hawa ya gak?" tanya Angga

"Iya" jawab para cowok

"Gak!" sahut para cewek

"Buat apa gentlemen kalau nyatanya cuma bisa nyakitin seorang perempuan saja? Mending balik jadi cewek aja kalian! Malu-maluin kaum cowok saja" ucap pak Galang santai

"Setuju!" sahut para cewek

Sementara para cowok? Mereka lagi menyusun strategi agar prinsip mereka benar

"Lah? Bapak kan cowok kok bela cewek sih?" celetuk Dian yang baru disadari mereka

"Saya guru kalian.Guru selalu benar. Lagipula saya sudah menikah. Gak seperti kalian ngejomblo. Gayanya saja jomblo setia. Ya iyalah setia kan jomblo gak punya pasangan. Bagaimana coba mendua? Yang ada setia sama status jomblonya kali" cibir pak Galang

ALETA [ HIATUS ! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang