Part 8

14 6 3
                                    

Happy reading
-
-
-
" Melisa aku menyukai mu. Apakah kamu mau menjadi kekasih ku? " tanya An

" Hah? An jangan bercanda deh! " tutur Melisa.

" Aku serius Melisa, aku menyukai mu dari awal kita bertemu," jelas An.

" An maafkan aku, aku tidak bisa menerima mu sebagai seorang kekasih," jawab Melisa.

" Kenapa apa aku punya salah padamu? " tanya An agak kecewa.

" Banyak hal yang berbeda antara kau dan aku. Maafkan aku," ujar Melisa.

" Hal apa itu? Jelaskan padaku," pinta An.

" Kita berbeda agama An, dalam agama ku pacaran itu haram hukum nya. Jika pun kita berpacaran kita akan gagal, kamu tinggal disini sedang kan aku hanya turis dan aku akan pulang ke negaraku," jelas Melisa.

" Tapi ap bisa... " ucap An

" Maaf kan aku An. Dan maaf aku harus pulang ke hotel," potong Melisa.

   Melisa pun pergi meninggalkan An. An kecewa, bingung, sedih, perasaan nya campur aduk.

MELISA POV

"Aku harus apa? Kenapa dia? Mengapa sih dia malah gitu? Ah tau ah," batin Melisa sepanjang perjalanan pulang.

"Daripada aku kek gini mending aku sholat terus baca Al Quran. Moga moga aku bakal ngerasa lebih tenang, " gumah Melisa.

Melisa pun melaksanakan sholat lalu ia membaca Al Quran.

"Alhamdulillah dah tenang. Ya Allah tunjuki lah apa yang harus hamba lakukan," ucap Melisa.

   Tak lama kemudian Cika datang dengan kehebohan.

"Assalamualaikum, Mel seneng banget. Mel aku dinotice. Hua seneng banget," ujar Cika bahagia.

"Waalaikumussalam, santuy bicara pelan pelan,"  balas Melisa.

"Tadi pas konser suami aku ngenotice aku.Dia ngasih Saranghae gitu ," ungkap Cika.

"Wah, alhamdulillah," jawab melisa.

"Seneng banget uyy," kata cika.

"__"

"Lah kok lu diem?" tanya Cika.

"Ah gak pp," balas Melisa.

"Jangan bohong deh," ucap Cika.

"Ehe iya deh aku cerita," ucap Melisa.

Melisa pun menceritakan semua kejadian yang dialaminya tadi.

"Kenapa kamu gak terima?" tanya Cika.

" Kita beda agama. Lagi pula dalam islam gak boleh pacaran kan," jelas Melisa.

" Iya sih, terus dia gimana?" tanya Cika.

" Gak tau, tadi aku tinggalin dia," jawab Melisa.

" Kok?" tanya Cika.

" Ya gimana tadi aku panik, sedih, seneng gak tentu deh," terang Melisa.

" Yaudh deh kita mending istirahat aja udah malam," ajak Cika.

" Emm..iya, " jawab Melisa.

An merasa sakit hati, namun ia sadar itu adalah hak Melisa untuk menerimanya atau menolak nya. Tapi yang ia pikiran kenapa Melisa menolaknya dan apa yang harus ia lakukan agar Melisa menerimanya. Tak lama ia mengingat Melisa pernah bercerita tentang situs islam di internet. Jadi An mencari banyak informasi di situs itu.
Ia mengatakan mendapatkan informasi tentang masjid yang ada diseoul.

"Aku harus mengunjungi nya, aku akan mengerti alasan jelas mengapa Melisa menolak ku. Ya sekalian bisa mengenal islam lebih dalam kan, " gumam An.

SKIP  HALAMAN SEOUL CENTRAL MOSQUE.

"Aku boleh masuk kedalam bangun ini gak ya?" gumam An.

"Hai," Panggil seorang lelaki dari belakang An.

"Ah, hai," jawab An.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya orang itu.

"Aku kesini ingin mengetahui beberapa hal tentang islam," jawab An.

"Kamu datang disaat yang tepat, sebentar lagi ada tauziah pembahasan tentang Mengenal Islam. Apa kamu mau ikut?" tanya orang itu.

" Apakah aku boleh?" tanya An.

" Tentu. "

" Baiklah aku ikut. Oh ya namaku Lee An, panggil saja aku An," ucap An.

" Namaku Kim  Ahmad, panggil saja Ahmad," kata Ahmad.

" Emm Ahmad apa kamu sudah sering disini?"

" Ayah ku ustad disini jadi aku sering kesini, bahkan ini menjadi tempat favorit ku di seoul," jawab Ahmad.

" Ah begitu ya," kata An.

" Iya, mari kita masuk tauziah akan dimulai," ajak Ahmad.

" Ayo," balas An.

Bersambung
.
.
.
JANGAN LUPA VOTE

ANNYEONG JODOHKU (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang