Hai semua i'm back
.
.Kemudian Lee An yang melihat Melisa pun menghampiri.
"Hai," sapa An.
"Hai, An kamu mualaf," tanya Cika.
"Alhamdulillah Allah telah menggerakkan hati ku untuk masuk islam," jawab An.
"Bagus lah kalau begitu, semoga Allah melancarkan nya," ucap Melisa.
"Amiinn, sedang apa kalian disini? Apa kalian ingin solat dhuha?" tanya An.
"Hari ini hari terakhir kamu disini jadi kami memberikan sesuatu kepada Uztad," jelas Melisa.
"Ah begitu ya," jawab An.
"Kamu udah belajar nya?" tanya Cika.
"Untuk hari ini sudah. Kalian ingin pergi jalan sebelum kalian pulang?" tanya An.
"Boleh tuh kami juga bingung ingin kemana," ucap Cika.
"Kalau begitu kita ke Namsang Tower saja," ajak An.
"Ayo," jawab Cika dan Melisa.
"Hari ini hari terakhir ku di Korea, tapi mengapa aku bertemu An. Dan kali ini dia berbeda dia sudah mualaf. Apa alasan dia menjadi mualaf? Dia mengajak ku pergi bersama Cika ke Namsang Tower. Untuk apa semuanya? Aku bingung dengan rasa ini. Aku bahagia dia bisa menjadi mualaf juga bisa bersama nya. Tapi kenapa ada rasa sedih juga? "kata Melisa dalam hati.
Skip sampai Namsang Tower.
" Wah cantik banget pemandangan disini, apalagi menjelang sore seperti ini,"ucap Cika.
" Iya benar ini bagus sekali jika di abadikan,"ucap Melisa sambil memotret.
" Baguslah kalau kalian suka. Melisa bolehkan aku berfoto bersama mu? "tanya An.
" Emm boleh,"jawab Melisa malu malu.
" Sini sini aku yang fotoin kalian," ucap An.
" Ckrek.. Cekrek..."
"Hasilnya bagus," kata Melisa.
" Bener tuh," kata An.
"Siapa dulu Cika gitu loh," ujar Cika.
"Sok betul km Cik," ujar Melisa.
"Aku pergi dulu sebentar ya," ujar An.
"An mau kemana ya," ujar Cika.
"Ga tau tunggu aja lagian dia bilang sebentar kan. Mending kita lihat gembok cinta aja," ajak Melisa.
"Ngapain? Lagian kita jomblo," ucap Cika.
"Ya gak apa, wkwk," jawab Melisa.
"Melisa..." Panggil An dari arah belakang.
"Iya kenapa An?" tanya Melisa.
"Lihat ini," kata An sambil memperlihatkan gembok cinta yang bertulis Lee An ❤ Melisa.
"Maksudnya apa An?" tanya Melisa.
"Aku suka kamu Mel, kamu juga yang buat aku mencintai Islam," ucap An.
"Tapi kamu tau kan dalam islam pacaran dilarang," kata Melisa agak sedih.
"Aku tau kok," ucap An.
"Terus?" tanya Melisa.
"Melisa ayo taaruf sama aku," An.
"Iya aku mau," jawab Melisa terharu.
"Alhamdulillah, tunggu aku ahli Islam akan ku lamar dirimu," kata An.
"Amin ya Allah," ucap Melisa.
"Ayo kita pasang gembok nya," ajak An.
"Aku terkacang kan yak," kata Cika.
"Jangan lah gitu Cik tuh ke cafe aja aku traktir deh," ucap An.
"Bener nih? Asek," jawab Cika yang langsung pergi ke Cafe.
"Terima kasih ya Allah engkau telah mempertemukan ku dengan jodohku, " ucap An.
"An makasih ya," kata Melisa.
"Buat apa?" tanya An.
"Karna mu aku lebih mengerti arti Islam," jawab Melisa.
"Kamu akan pulang nanti malam ya?" tanya An.
"Iya nanti malam jam delapan," jawab Melisa.
"Kalau begitu akan aku antar, " ucap An.
"Tidak usah nanti merepotkan mu," ucap Melisa.
"Ga apa lah masa aku gak anterin calon istri ku sih," ucap An.
" Bisa aja kamu. Yaudah makasih ya," kata Melisa.
"Saranghae Melisa, " ucap An.
"Nado An, " ucap Melisa.
Tamat
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNYEONG JODOHKU (END)
AcakAkan kan pertemuan hari ini menjadi hal yang baik untuk ku? Apakah itu? Mengapa kamu memakai benda itu? Happy Reading