Part 10

7 4 0
                                    

Lanjut ye
.
.

"Alhamdulillah An kamu sudah sah masuk islam dan sudah menjadi muslim," ucap uztad.

"Terima kasih banyak uztad," balas An.

"Iya sama sama, semoga Allah melancarkan niatmu ini dan semoga kamu menjadi muslim yang baik," ucap uztad.

"Iya saya harap dapat menjadi muslim yang baik. Lantas apa yang harus saya lakukan sekarang," tanya An.

"Kamu perlu belajar tentang solat juga huruf hijayah ini ada buku bimbingan untuk kamu," kata Uztad.

"Terima kasih uztad," jawab An.

"Jangan lupa untuk dibaca ya pelajari kalau perlu kamu praktikan sendiri. Besok kamu bisa kesini lagi untuk belajar, " jelas uztad.

"Baik. Saya pergi dulu terima kasih uztad," ucap An.

"Sama-sama, Ahmad antar An keluar," ucap uztad.

"Baik. Mari An," ajak Ahmad.

Lee an dan Ahmad keluar dari masjid itu.Dan tak disangka An seperti melihat Melisa berjalan melewatin nya. Namun An ragu dan memutuskan untuk pergi pulang saja.

Flashback Off

"Apakah sulit jadi muslim disini, Yang mayoritasnya non muslim?" tanya Melisa.

"Dibilang gampang tidak juga tapi dibilang susah juga tidak. Hanya ada beberapa kendala, mulai dari anggapan orang lain, sulit beribadah, sulit juga mencari makan halah disini," jelas Uztad.

"Begitu ya, saya doakan muslim disini selalu dilindungi oleh Allah," jawab Melisa.

"Amin, " kata uztad.

"Uztad kami ini kadang masih suka menyepelekan untuk ibadah kadang suka menundanya, melihat banyaknya mualaf disini kami tersentuh. Apakah uztad ada tips atau cara agar kami lebih baik?" tanya Cika.

"Kalian harus yakin niat itu yang terpenting ingat. Memang awalnya susah tapi pasti kalian bisa. Awalnya terpaksa lama lama jadi kebiasaan dan kemudian menjadi kebutuhan. Terapkan itu dalam beribadah kepada Allah," jelas Uztad.

"Terima kasih uztad, kami akan berusaha mengubah diri kami," jawab Cika.

Skip pulang

"Jujur deh Cik setelah dengar ucapan tadi aku jadi merasa lebih semangat buat perbaikin ahlak," ucap Melisa.

"Iya benar aku juga. Ayo berubah," balas Cika.

"Cik gimana ya An? Dia masih marah kagak ya," tanya Melisa.

"Kalau menurut ku sih engga, dia gak bakal begitu kok. Coba kamu hubungi dia aja," usul Cika.

"Gak ah aku takut mengganggunya," jawab melisa.

"Ya kalau begitu kita nonton tv aja," Ajak Cika.

"Nyesek banget udah jauh jauh kesini, belum ketemu suami tercintah," ungkap Melisa.

"Yakan suamimu gak bikin konser. Kenapa kita gak main ke agensi nya aja?" balas Cika.

"Ayo besok ya pokoknya kamu harus temenin aku," ucap Melisa.

"Tapi nanti anter juga aku ya ke agensi my husban," sahut Cika.

"Iya, coba aja bias kita seagensi, " ungkap Melisa.

"Emm.. Iya. Tidur dah malam," ujar Cika.

An Pov

"Bagaimana reaksi omma, appa ku ya. Apa aku akan dimarahi? Apa aku akan dikeluarkan dari keluarga?" batin An sembari masuk kedalam rumahnya.

"Sudahlah aku yakin Allah akan membantu ku. Lebih baik aku bersih bersih dulu," ucap An.

Tak lama An mandi ibu dan ayahnya datang berkunjung.

"An ini buku apa?" tanya ibu An.

"Itu buku tuntunan untuk beribadah," jawab An.

"Ibadah apa?!" tanya ayah An.

"Ibadah yah, aku masuk agama islam," ucap An.

"Kamu masuk islam? Sejak kapan? Untuk apa sih kamu tuh macem macem aja sih. Kamu emang tidak tau apa akibatnya!? Kamu bakal sulit nanti disini." Omel Ibu An.

"Maafkan aku omma, tapi aku yakin agama ini agama yang sesungguhnya. Aku juga sudah siap akan apa yang akan ku dapat saat masuk islam," jelas An.

Suasanan sempat hening tidak ada percakapan lagi antara mereka.

"Sudahlah seterah dirimu, kan sudah terjadi juga. Kami harap ini baik untuk mu," ucap ibu An.

" Terimakasih omma, appa," ungkap An.

" Kalau begitu kami pulang dulu kamu jaga diri disini," ucap Ayah An.

" Iya hati hati dan salam buat Minji," balas An.

"Apaan dah lu gua dari tadi disini, " ucap Minji adik An.

"Terus kenapa gak masuk?" tanya An.

"Mager," jawab singkat Minji.

"Sudah sudah kami pergi dulu," ucap Appa

  Setelah itu An mempelajari bukunya dengan penuh semangat juga ketekunan. Keesokan harinya An sudah ada dimasjid. Dia diajarkan solat, mengaji juga lainnya.

Bersambung bukan bersamamu

ANNYEONG JODOHKU (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang