Selamat membaca guys
*
*
*
*
Setelah itu tauziah dimulai, An mendengarkan dengan baik."Ternyata seperti ini lah islam, jika beragama islam akan dapat itu," batin An.
Selesai tauziah An dan Ahmad berbincang sebentar.
"Ahmad terima kasih atas bantuan mu. Ternyata islam itu indah dan benar benar membuat ku tersentuh. Bisa kah kamu membantu ku lagi?" ungkap An.
"Iya sama sama An, apa yang harus aku bantu?" ucap Ahmad.
"Jadi aku seperti nya menyukai islam dan tertarik dengan islam. Aku ingin masuk islam Ahmad." terang An.
"Apa kamu serius? Kamu tau kan gimana tadi dijelaskan jadi orang islam di negri ini, kamu siap akan semuanya?" tanya Ahmad.
"Aku Masih belum yakin banget tapi aku rasa ini niat yang bagus. Aku pasti bisa," ucap An.
"Apakah kamu siap akan pandangan dan perbedaan antara orang disekeliling mu?" tanya Ahmad memastikan.
"Aku yakin agama islam adalah agama yang sesungguhnya, aku tidak akan menanggapi orang yang tidak suka dengan ku," jawab An.
"Masyallah, Allah telah memberikan hidayah padamu An," kata Ahmad.
"Iya benar, semenjak aku tertarik dengan islam aku merasa lebih bahagia juga tentram," ucap An.
"Kalau begitu mari kita bertemu ayahku, ayahku sudah sering membantu orang sekitar sini untuk masuk islam," Ajak Ahmad.
"Baiklah terima kasih Ahmad," ucap An.
"An sedang apa ya? Apa dia kecewa dengan ku? Apa dia membenci orang islam karna ku?" batin Melisa.
"Kok diem sih? Kenapa kamu?" tanya Cika.
"Eh gak papa cuma kepikiran orang aja tadi," jawab Melisa.
"Emang kamu mikirin siapa sampe segitunya," tanya Cika.
"Cuma kepikiran An kok," balas Melisa.
"Soal yang kemarin?" tanya Cika.
" Iya, aku takut dia benci dengan orang islam karena ku," jelas Melisa.
" Tenang aja dia gak bakal kayak gitu, dia baik kok," jawab Cika.
" Ya semoga aja deh," ucap Melisa.
" Daripada kita begini mending kita jalan yok," ajak Cika.
" Ayo deh aku pengen ke Seoul Central Mosque tau,"ungkap Melisa.
" Yaudah ayo kita kesana kan bisa sekalian belajar," jawab Cika.
" Baiklah ayo siap siap dulu," ajak Melisa.
Skipp seoul Sentral Mosque
" Masyallah indah banget masjidnya, " ucap Melisa.
" Iya bener banget. Mana lucu ada banyak anak kecil nya imut loh, " ujar Cika.
" Makasih aku emang imut," ucap Melisa percaya diri.
" Sae lu, yang imut anak kecilnya, " jawab Cika.
" It's real ya," ungkap Melisa.
" Iyain aja deh," balas Cika.
" Nah gitu dong. Yaudah ayo masuk, " ajak Melisa.
" Eh tapi itu kek ada acara loh," kata Cika.
" Tauziah kali atau pengajian," jawab Melisa.
Ketika Melisa dan Cika berjalan menuju masjid Melisa sempat berhenti.
" Kamu kenapa Mel kok berhenti? " tanya Cika.
" Tadi kek yang lewat samping ku tuh kek An tau," jawab Melisa.
" Yang tadi cowok dua yang papasan Sama kita? "tanya Cika.
" Iya, itu kek An tapi apa yang dilakukan nya disini? "tanya Melisa.
" Apa mungkin kamu hanya salah lihat? " ungkap Cika.
" Iya sih keknya memang aku yang salah," ucap Melisa.
" Yaudah Ayo duduk udah mau dimulai, " ajak Cika.
" Baiklah," balas Melisa.
" Aku kok yakin itu An sih, "batin Melisa.
Author pov:Ceritanya tauziahnya beda gak kayak yang An tadi.
Skipp selesai tauziah.
" Bagus banget materinya aku sampe tergugah hatiku, Salut juga sama muslim dinegri ini," kata Melisa.
"Iya benar banget, Ayo berubah dan kita harus bersyukur bisa tinggal dinegri yang memang mayoritas agama islam, " ungkap Cika.
" Iya bener banget, mualaf disini sepertinya banyak. Ayo Kita tanya tanya ke uztad nya," ajak Melisa.
" Boleh tuh ayo,"jawab Cika.
" Assalamualaikum pak uztad boleh kami bertanya? " kata Melisa.
" Waalaikumussalam tentu boleh, "jawab Uztad Abdullah.
" Apakah banyak mualaf disini?"tanya Melisa.
" Alhamdulillah lumayan banyak, baru saja tadi ada yang masuk islam," uztad
" Benarkah? SubhanAllah,"ucap Melisa.
Flasback On
Lee an dan ahmad menghampiri uztad Kim Abdullah, ayah dari Ahmad.
" Assalamualaikum yah, ini teman ku Lee An, "Ucap Ahmad.
" Waalaikumussalam, silakan duduk," ucap uztad Abdullah.
" Halo pak saya Lee An," tegur An.
" Yah An ini ingin masuk islam," kata Ahmad kepada ayahnya.
" Apakah benar?"tanya uztad.
" Iya saya ingin masuk islam saya rasa islam agama yang sebenarnya dan dapat membawa saya ke jalan yang baik," jelas An.
" Kamu tadi mendengarkan tauziah saya? Apakah kamu siap dengan segala akibat dan halangan saat kamu mualaf ? " tanya Uztad.
" Saya tadi mendengarkan dengan baik, dan saya siap dengan semua halangan dan juga akibatnya," terang An.
" Alhamdulillah kalau begitu. Ahmad kamu antar An berwudhu dan ajari dia," kata uztad.
" Baik yah. An mari kita pergi," ajak Ahmad.
" Baiklah," jawab An sambil mengikuti Ahmad.
Ahmad menjelaskan dan memperaktikkan tata cara berwudhu. Dan An mendengarkan dengan baik. Kemudian An mencoba melakukan nya.
Skkipp selesai berwudhu
" Kami sudah selesai yah," ucap Ahmad.
" Kalau begitu An kau siap bukan," tanya uztad memastikan.
" Saya siap," jawab An.
" Kalau begitu ikuti kata kata saya, " perintah uztad.
" Asyhadu alla," Uztad.
" Asyhadu alla," An.
" Ilaha illallah," Uztad.
" Ilaha illallah," An.
"Wa Asyhadu anna, " Uztad.
"Wa asyhadu anna." An
"Muhammadar rasulullah." Uztad.
"Muhammadar rasulullah." An.
"Alhamdulillah ya rabil allami." Uztad.
Lalu uztad membacakn doa.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNYEONG JODOHKU (END)
عشوائيAkan kan pertemuan hari ini menjadi hal yang baik untuk ku? Apakah itu? Mengapa kamu memakai benda itu? Happy Reading