-Prolog-

267 31 6
                                    

Jangan menyalahkan apa yang telah Tuhan takdirkan.Dibaliknya,pasti ada rencana yang tersimpan


****

Brakkk

Suara gebrakan meja saat ini terdengar mengiringi perdebatan antara cucu dan kakeknya.Perdebabatan yang terjadi di kediaman keluarga Anasta.

“Naya udah pernah bilang ya sama kakek.Naya ini masih 16 tahun.Lagian sekarang juga ada Bang Daniel.” Gadis itu berseru menolak permintaan kakeknya.

“Naya,Daniel itu hanya menggantikanmu untuk sementara waktu saja sampai menunggu kamu dewasa.Ini pesan terakhir papamu kepada kakek.Jadi,tolong mengerti nak...”  Ucap pria yang usianya terlihat sudah tidak lagi muda.

Nayaka Anastasia,gadis cantik berumur 16 tahun yang akan menjadi pewaris utama perusahaan terkenal di Jakarta.Yah,mungkin belum untuk saat ini karena usianya yang masih terlalu muda.Tapi untuk kedepannya,siapa sangka.


****

Malam itu,rembulan menunjukkan senyum terbaiknya seakan menghibur Naya dari kesedihannya.

“Pa..Ma..Naya kangen.” Gadis itu meneteskan air mata didampingi dengan foto kedua orang tuanya dalam pelukannya. “Kenapa Tuhan ngga ambil nyawa Naya aja.Kenapa harus Papa dan Mama.Emang kesalahan apa yang udah Naya buat sampai Tuhan tega ambil Papa dan Mama dari Naya? Jawab Pa..Ma..”

Tok tok tok

“Nay,gue boleh masuk ngga nih ?” Lelaki itu menunggu di depan pintu kamar Naya menaruh harapan.

“Masuk aja Bang,pintunya ngga dikunci kok.” Naya menghapus air mata yang mengalir di pipinya.Jelas saja ia tak mau kakak pertamanya--Bang Daniel tau akan kesedihannya.Setiap orang pasti ingin terlihat kuat di depan orang yang ia sayangi bukan?

Naya refleks menggeser tubuhnya untuk memberikan space bagi Daniel duduk di sebelahnya.Daniel yang menyadari hal itu tentu paham dan ia segera duduk di samping Naya.

“Berantem lagi sama kakek?” Ucap Daniel sembari mengusap puncak kepala adiknya

“Engga kok.Naya cuma heran dan kesel aja,kenapa kakek selalu maksa Naya buat jadi pewaris perusahaan keluarga."

“Nay,kan itu permintaan terakhir Papa sebelum ia meninggal.”

“Emang harus Naya Bang?”

“Gue ngga bisa jawab Nay.Hanya diri lo sendiri yang bisa jawab ini semua.” Daniel menunjukkan senyumnya tanda memberikan semangat untuk adik kecilnya ini.

“Naya bingung Bang.”

“Lo tau Nay,dulu waktu lo kecil Papa sama Mama itu sayang banget sama lo.Mereka ngga akan ngebiarin putri kecilnya nangis.Mereka akan selalu turutin semua permintaan lo.” Pria itu menggeser sedikit badannya agar berhadapan dengan adik kecilnya.

“Tuhan itu sayang sama Naya atau ngga si bang? Kenapa Tuhan ambil Papa sama Mama cepet banget dari Naya.Naya kangen sama Papa Mama.” Terlihat air mata Naya membasahi pipi mungilnya.

Husstt,lo ngga boleh bilang gitu.Percaya sama gue,Tuhan itu punya rencana lebih indah dari apa yang kita bayangin.Dan gue juga yakin Papa Mama ngga mau liat putri kecilnya ini nangis.” Daniel memeluk adik kecilnya. Membiarkan tangisan Naya berada dalam dekupannya. “Gue juga kangen Nay sama Papa Mama” ucap Daniel dalam hati.

Hay guyssss :)

Gimana awal dari cerita Nayaka ini?

Eitss,ini belum masuk part Naya dan Arsen :)

Kalo banyak typo dan kesalahan lainnya maap ya darling

Jangan lupa vote & comment darlingg😚

Love you all💙

NayakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang