Nayaka-7 Sepasang Sepatu

66 14 0
                                    

Pikiran Naya kali ini terisi dengan sebuah kado yang bahkan ia belum mengetahui apa isi di dalamnya.Kado itu ingin ia berikan pada pria yang dianggap sudah menyelamatkannya kemarin.

Naya sangat bingung akan memberikan kado apa pada pria itu.Maklum saja,ia sebagai wanita tentu tidak mengetahui barang apa yang disukai oleh lawan jenisnya.

"Ah gatauu!! Pusing!" Naya meratapi dirinya sendiri yang mungkin sudah menghabiskan waktu 3 jam di kamarnya hanya untuk memikirkan kado itu.

Sebenarnya kado itu jika tidak diberikan juga tak mengapa.Hanya saja,Naya merasa ini cukup perlu selain sekadar mengucapkan terimakasih.

"Oiya,Bang Eric!" Seru Naya saat nama Eric muncul di pikiranmu tiba-tiba.Terkadang,Eric juga cukup berguna saat-saat seperti ini.

Naya akhirnya mencari dimana Eric berada.Ia sudah mencoba mencari ke kamar Eric,tapi sepertinya kakaknya itu tidak berada disana.

"Bi,liat bang Eric nggak?" Tanya Naya saat bertemu Bi Sri saat itu.

"Mmm...Bibi ngga liat Non,tapi biasanya kalau Den Eric tidak ada di kamarnya,Den Eric ada di taman belakang Non."

"Oke Bi,Naya ke Bang Eric dulu."

Naya berjalan menuju taman yang ada di belakang rumahnya.Rumput yang hijau,bunga yang bermekaran warna-warni,air mancur yang tepat terletak di bagian tengah taman mungkin cukup untuk menjelaskan keadaan taman saat ini.

Manik mata Naya melihat seorang pria yang sedang duduk di kursi taman.Pria yang dicarinya kali ini,Eric.

Langkah kaki Naya berubah menjadi sangat pelan dan hati-hati.Naya kali ini ingin berusaha menjahili kakaknya dengan membuatnya kaget.

"Udah kebal gue sama yang begituan!" Ucap Eric saat menyadari keberadaan Naya.

"Ah,gaasik!" Balas Naya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.Rencananya kali ini harus gagal lagi untuk menjahili Eric.

Naya mengambil posisi duduk di sebelah Eric.Ia pun menggeserkan sedikit tubuhnya agar bisa berhadapan dengan Eric.

"Bang,mau tanya." Ucap Naya memulai pembicaraan.

"Paan?"

"Cowo itu sukanya dikado apasi Bang?" Tanya Naya serius.

"Ultah gue masih 6 bulan lagi." Balas Eric dengan rasa percaya diri yang amat dijunjung tinggi.

"Serius Bang."

"Emang buat siapa tu kado?"

"Arsen! Kan kemarin dia udah nolongin Naya tuh Bang." Kata Naya dengan polosnya.

"Kasih aja sepatu basket.Dia kapten basket kan?" Ucap Eric dengan muka acuh tak acuh.

"OIYAA! NAYA BARU KEPIKIRANN...YEY MAKASI BANG!" Teriak Naya kegirangan.Naya lalu memeluk Eric sebagai tanda terimakasihnya.Memang,Eric tak akan selalu jadi malapetaka dalam hidupnya.

"Naya mau beli sekarang! Temenin ya Bang, pliss,plis..." Naya melepas pelukannya lalu merengek pada Eric.Ia juga menyatukan kedua telapak tangannya di depan dada agar Eric mau menemaninya.

"Oke."

Mereka berdua akhirnya pergi ke salah satu toko sepatu dengan brand yang sangat terkenal.Naya sangat bersemangat kali ini.Ia tak sabar akan memberikan kado itu.Ia berharap semoga Arsen dapat menyukainya.

Setelah sampai,tanpa pikir panjang Naya dan Eric langsung saja masuk dan mencari-cari sepatu basket yang kira-kira Arsen suka.

"Maaf Kak,Ada yang bisa kami bantu?" Tanya salah satu pegawai dengan sangat ramah.

NayakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang