Nayaka-6 Es Jeruk yang Berjasa

78 16 2
                                    

Setiap manusia punya jalannya masing-masing untuk dipertemukan.Hanya waktu saja yang akan menentukan.Esok, lusa,atau mungkin tahun depan.

****

Koridor kelas saat ini sudah terlihat cukup ramai oleh para siswa.Maklum saja,10 menit lagi bel akan berbunyi.Mereka tak mau jika harus menerima hukuman yang bahkan bisa dibilang cukup berat.

Seorang gadis berjalan menyusuri koridor dengan langkah yang pasti.Meski demamnya belum sembuh sepenuhnya,ia tak mau semangatnya surut hanya karena itu. Padahal,kakeknya sudah menyarankan agar ia ijin hari ini.Tapi,apa yang bisa mengalahkan sifat keras kepala seorang gadis belia?

Langkahnya kini mulai memasuki ruang kelas XI IPA 1.Senyum yang terlukis di pipinya itu tak henti ia tebarkan ke semua siswa yang ditemuinya hari ini.

"Nayy!! Gue hapus kok!." Ucap Karina yang tangannya memegang penghapus papan tulis.

"Apa ini?!" Tanya Naya heran.Matanya membulat ketika ia membaca semua tulisan yang terpampang di papan tulis kelasnya.

"Naya harga diri lo rendah!"

"Dasar murahan!"

"Cabe!"

Ia membaca setiap kalimat yang ada di hadapannya.Setiap kalimat yang tertulis rasanya seperti pedang yang menusuk hati Naya.

Tak terasa satu butir air mata jatuh di pipinya.Tak ingin dilihat oleh siswa lainnya,dengan cepat Naya menghapus air matanya.

Naya berjalan menuju bangku miliknya.Ia duduk termenung memikirkan apa yang dilihatnya tadi.

"Lo ngga usah khawatir.Gue akan bantu." Ucap Karina yang kini berada di samping Naya.

"Gapapa.Oiya,Marsya mana?" Tanya Naya sambil menunjukan senyum tipis.

"Sakit,asam lambungnya kambuh."

Naya hanya mengangguk paham.Ia tentu tahu bahwa Marsya memiliki penyakit asam lambung.Ia kini ingin membuang pikirannya jauh-jauh mengenai tulisan di papan tulis tadi.
Tentu saja,pelajaran hari ini lebih penting bagi Naya.Ia tak mau semangatnya hancur kali ini.

2 jam berlalu,dengan pelajaran fisika membuat otak siswa XI IPA 1 seakan ingin meledak.Pelajaran yang tidak masuk akal itu terbilang sangat tidak bermanfaat.Untuk apa menghitung sebuah apel yang jatuh?

"Kantin yok,BTS lagi konser ni di perut gue." Ajak Karina.Saat ini,memang sudah jamnya untuk istirahat.

"Yuk!"

Sepanjang perjalanan ke kantin tak ada hentinya Karina dan Naya berbincang- bincang.Entah apa yang mereka bicarakan, namun terlihat bahwa topik yang mereka bicarakan sangat menarik.

"Situ aja Rin." Tunjuk Naya pada salah satu meja yang kosong.

"Oke." Balas Karina.Mereka berdua akhirnya duduk dan memesan makanan.

"Mm..Arsen itu gimana si Rin? Kan kamu saudaranya tuh." Tanya Naya malu-malu.

"Bbbhhhaaakk...Ada apa si tanya Arsen tiba-tiba." Balas Karina sambil tertawa.

"Serius."

"Kalo lo kenal deket sama dia.Lo bakal tahu gimana sifatnya." Balas Karina serius.

Ucapan Karina tadi seakan menjadi teka-teki bagi Naya."Ga perlu kenal deket juga udah tau kali,jutek tapi baik si." Ucap Naya dalam hati

"Oiya Rin nanti aku mau nya--"

Byurrr
Satu gelas es jeruk mengguyur tubuh Naya yang membuat tubuhnya basah.

NayakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang