Langit kini dipenuhi oleh taburan bintang dan satu rembulan yang akan menemani malam ini.
Malam dimana seorang gadis mengambil keputusan pertamanya.Mengubah seluruh lembaran buku dalam hidupnya.Menghapus segala coretan abu-abu yang telah ada di kertas putihnya dan menggantinya dengan warna mejikuhibiniu.
Saat ini,semua anggota Keluarga Anastasia termasuk Theo-Paman Naya telah berkumpul di ruang keluarga utama. Jangan tanyakan seberapa mewah ruangan itu.Tapi tanyakan apa yang akan terjadi nantinya.
"Semuanya,Naya mau bicarain sesuatu yang serius nih." Naya memulai obrolan.
"Cie serius." Ledek Eric pada adiknya.
"Eric,dengerin Naya dulu." Balas Daniel
"Hmm..Iya iya." Eric memutar bola matanya malas
"Apa yang mau dibicarakan Naya?" Tanya Theo.Theo adalah adik pertama dari ayah Naya.
"Naya mau sekolah." Jawab Naya
"Bbwahhaaaahahahahh!!!" Semua orang tertawa mendengar jawaban Naya yang menurut mereka lucu.
"Kamu kan sudah sekolah sayang.." Balas Kakek pada cucunya.
"Naya emang udah sekolah..Tapi Naya penginnya sekolah yang sama kaya anak-anak seusia Naya.Sekolah yang umum,SMA..Bukan homeschooling.Mmm..Jadi boleh ya Kek?" Rengek Naya pada kakeknya.
"Kamu yakin Naya?" Tanya Kakek pada cucunya.Memastikan keputusan yang diambilnya benar-benar mantap.
"1000% yakin Kek!!" Jawab Naya bersemangat.
"Yasudah,kalau begitu Kakek izinkan.Kakek percaya cucu kakek ini sudah bisa mengambil keputusan sendiri." Kakek tersenyum penuh arti pada Naya.Ia cemas,senang,terharu melihat Naya yang sudah tumbuh besar saat ini.
"YEY! Makasi Kek." Naya memeluk Kakeknya erat.Baginya,Kakek adalah hal terindah dalam hidupnya.
"Eh Kek,Eric juga mau dong sekolah kaya Naya." Pinta Eric pada Kakeknya.
"Kamu itu hanya modus saja." Sindir Kakek pada Eric.
"Ketampanan Eric ini sayang Kek kalau disembunyikan.Jadi Eric juga mau sekolah supaya perempuan di luar sana tau kalau wajah Eric ini wajah langka.Tiada duanya." Balas Eric tak mau kalah.
"Ya..ya sudah terserah kamu Eric.Kepala Kakek pusing mendengar pidatomu itu.Kalian akan kakek tempatkan di sekolah yang sama.Supaya nanti Eric bisa menjaga Naya."
"Oke kekk!!!" Seru keduanya bersamaan.
"Nanti Kakek akan tugaskan kepada anak buah Kakek supaya mempersiapkan data dan berkas kalian yang diperlukan." Ucap Kakek
Hari itu Naya dan Eric telah memutuskan untuk membuka cerita baru dalam hidup mereka.Menaiki satu persatu anak tangga untuk mencapai puncak paling atas.
Naya,Eric,dan Theo akhirnya kembali ke kamarnya masing-masing.Sekarang hanya tersisa Kakek dan Daniel yang saling duduk berhadapan.
"Kakek,khawatir dengan Naya dan Eric." Ungkap Kakek pada Daniel.
"Cucu Kakek itu udah besar.Mereka pasti tau apa yang mereka pilih." Daniel berusaha untuk menenangkan Kakeknya.Berbeda dengan Eric, Daniel memang memiliki sifat yang bijaksana dan berwibawa.
"Daniel,ikut Kakek ke ruang kerja lama ayahmu." Ajak Kakek kepada Daniel.
Mereka berdua menuju ke ruang kerja Ilham--Ayah Naya yang sudah lama tidak ditempati.Debu yang melapisi seluruh furniture sangat terlihat.Disana juga masih terdapat satu laptop peninggalan Ilham yang sampai saat ini tak ada yang berani untuk membukanya.
"Kakek sudah lama tidak kesini.Kamu tahu Daniel,kenapa Papamu meminta Naya yang menjadi pewaris perusahaan?" Tanya kakek sambil melihat satu persatu foto Ilham di ruang kerjanya.
Daniel hanya menggelengkan kepala tanda tak mengetahui jawaban dari pertanyaan kakek.
"Karna Naya mempunyai kelebihan.Kakek dulu juga sama seperti Naya,memiliki kelebihan. Dan menurut papamu,Naya itu gadis yang berbeda dari gadis lainnya." Jawab Kakek
Kakek berjalan menghampiri satu foto keluarga yang terpampang di sana.Foto itu memang sudah kusam tapi kenangannya tak akan pernah padam.
"Ini foto anak-anak kakek dulu.Ini ayahmu,ini Paman Theo,dan ini Om Gilang.Om Gilang pindah bersama istrinya ke Jepang 5 tahun lalu.Dan dulu setelah ayahmu meninggal, sebenarnya Paman Theo yang menggantikan. Tapi perusahaan menjadi kacau.Akhirnya kakek pilih kamu untuk menggantikan Paman Theo." Ucap Kakek sambil menunjukkan foto kenangannya itu pada Daniel.
"Dulu papa dan mamamu menitipkan kalian pada Paman Theo sebelum mereka pergi.
Tapi Kakek meminta pada Paman Theo supaya Kakek saja yang merawat kalian sampai kalian tumbuh dewasa.Dan sekarang kalian sudah tumbuh dewasa.Kakek tidak tahu apakah Tuhan masih mau berbaik hati memberikan umur yang panjang pada Kakek.Kakek titip adik-adikmu pada kamu ya,Daniel.Jaga mereka." Lanjut Kakek penuh arti sambil menepuk satu pundak Daniel."Kakek ngga boleh bicara seperti itu.Tanpa diminta pun,Daniel pasti jaga mereka." Balas Daniel
"Kakek percaya padamu Daniel.." Kakek menunjukkan senyum kecil pada Daniel
UP LAGI UYEYYY ( ˘ ³˘)♥
KALO YANG RADA BINGUNG SM PART DIATAS,PART DIATAS ITU FLASHBACK SEBELUM NAYA MASUK SEKOLAH...
ITU LHO YANG NAYA ANGGAP 'RAPAT' (NAYAKA-1)KALO RADA PENDEK MAAF YA HUHU
SARAN DAN MASUKKAN BUAT CERITA NAYAKA 👉🏻
JANGAN LUPA VOTE & COMMENT HONEY
BUBAY,SALAM AUTHOR AMATIR 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayaka
RomanceNayaka Anastasia,gadis pewaris perusahaan terkenal malah menolak untuk menjadi pewaris.Ia lebih memilih kesederhanaan mewarnai hari-harinya. Arsenio Bratadikara,pria yang dingin dan nakal.Tapi siapa sangka jika itu bukan sifat aslinya. Ini kisah dim...