Pagi ini,Arsen telah siap dengan seragam putih abunya dan tentu saja tas ransel hitam miliknya.Jam dinding yang terpajang di kamarnya baru menunjukkan pukul 06.15.Masih sangat pagi bukan?
Jangan pikir hari ini ia sangat bersemangat untuk pergi ke sekolah.Tidak...tentu tidak.Ia hanya malas jika harus berhadapan dengan macetnya kendaraan ibukota yang bahkan sebenarnya itu sudah menjadi sarapannya setiap hari.Sebenarnya,ia ingin membolos hari ini.Pertandingan kemarin yang sangat melelahkan itu rasanya dapat dijadikan alasan.Tapi,jika harus terus berdiam diri di kamar dan membolos sekolah pasti akan sangat membosankan.
"Arsen berangkat." Pamitnya setelah menghabiskan satu gelas susu putih hangat dan satu potong roti tawar.Arsen pun tak lupa mencium kedua tangan orang tuanya. Ya...walaupun dalam keadaan terpaksa.Tapi usahanya kali ini perlu dihargai,kan?
.
.Kurang dari 30 menit,Arsen telah sampai di sekolahnya,SMA Harapan.Ia memang terbiasa datang ke sekolah sebelum bel berbunyi. Apalagi hari ini hari Senin.Upacara rutin yang melelahkan itu pasti akan diadakan,pikirnya.
"Woi Sen! Buruan ke lapangan.Pak Botak udah marah-marah tuh!" Ucap Jack yang berteriak di telinga Arsen.
Arsen yang tengah meletakkan kepalanya di atas meja pun hanya berdiri mengikuti ucapan Jack.Tak lupa,ia juga memakai topi yang tertera nama SMA Harapan disana.
Upacara yang berlangsung saat ini pun rasanya sangat lama.Untung saja tinggal pembacaan doa yang tersisa.
"Pengumuman kejuaraan." Bunyi suara yang berasal dari speaker dari berbagai penjuru itu pun terdengar setelah pembacaan doa dan upacara selesai.
"Selamat kepada tim basket putra SMA Harapan merah juara pertama dalam Gunadarma College Cup.Untuk ketua tim diharap maju ke depan." Lanjutnya.
Akhirnya,Arsen pun maju ke depan,menerima piala yang diberikan oleh kepala sekolah. Ucapan selamat tentunya banyak didapatnya hari ini.Entah itu lewat dirinya,ataupun lewat teman-teman basketnya yang lain.
Selesai upacara,akhirnya siswa-siswa SMA Harapan menuju kelasnya masing-masing. Begitu juga dengan Arsen,Jack,Devan,Galih, dan Arvin.
"Ah males banget gue.Mana hari ini pelajaran geografi.Denger namanya aja pusing otak gue." Celoteh Arvin yang tengah duduk di bangkunya.
Saat ini memang guru yang mengajar di kelas Arsen belum datang.Jadi,wajar saja jika kelas mereka masih cukup ramai.
"Kalo gitu bolos aja yok!!!!" Ajak Galih dengan semangatnya.
"Ngga usah ngide deh lo! Bolos jam segini. Kemaren aja gue kena point Pak Botak.Nyesel gue ikutin ucapan lo." Kata Arvin sambil menoyor kepala Galih.
"Ya lagian ucapan dia lo ikutin! Udah tau ucapannya ngga ada yang bener!" Kata Devan.
Arsen dan Jack tak menanggapi perkataan teman-temannya.Mereka hanya memainkan ponselnya sambil seringkali meletakkan kepala mereka pada mejanya masing-masing.
"Gais,guru-guru lagi pada rapat.Jadi kemungkinan,Bu Pipit telat masuk kali ini." Ucap salah seorang murid yang menjadi ketua kelas di kelas XI MIPA 4.
"AH! Napa ngga jamkos sekaliannnn!!" Teriak Arvin mengacak-acak rambutnya.
"Jamkos mulu yang ada di otak lo!" Balas Devan
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayaka
RomanceNayaka Anastasia,gadis pewaris perusahaan terkenal malah menolak untuk menjadi pewaris.Ia lebih memilih kesederhanaan mewarnai hari-harinya. Arsenio Bratadikara,pria yang dingin dan nakal.Tapi siapa sangka jika itu bukan sifat aslinya. Ini kisah dim...