Wendi, seorang siswa yang memiliki 'keunikan' sendiri dari teman-teman satu sekolah lainnya.
Selain berbicara dengan kakunya, dia sering membantu para guru terutama tukang kebun, ibu kantin, maupun tukang bersih sekolah sekaligus.
Contohnya, saat isi galon sekolah sudah habis, biasanya bapak-bapak tukanglah yang bertugas mengganti galon.
Namun, Wendi berinisiatif melakukan itu.
Tidak hanya sering membantu, siswa pendiam itu kadang memiliki diluar kebiasaan para siswa normalnya.
Biasanya, anak-anak muda akan hang out di cafe atau mall saat weekend. Atau nonton bioskop, ataupun juga main-main bersama teman di rumah.
Berbeda dengan Wendi yang saat weekend tidak melakukan kegiatan di atas.
Kegiatan tersebut merupakan sebuah 'rahasia' antara dirinya, Tuhan, dan kucing yang selalu rebahan didepan garasi rumahnya.
Justru yang membuat teman-teman sekolahnya penasaran apa yang dilakukan.
Calvin, sahabat dari kelas 10 pun juga penasaran apa yang dilakukan temannya.
Kegiatan di weekend itu tidak diketahui oleh siapapun.
Bahkan....
Wendi bukan anak rumahan.
Bukan juga nerd.
Bukan juga wibu banget. Walaupun dia ngoleksi beberapa manga maupun anime. Itupun cuma benar-benar 1-3 judul saja.
Teman-teman di sekolah nganggap kalau Wendi itu freak.
Makanya mereka gak mau teman sama dia.
Kecuali Calvin.
Calvin tidak permasalahin kalau orang-orang ngomong yang aneh-aneh tentang hubungan pertemanan mereka.
Wendi takut jika Calvin ada apa-apa gara-gara dia, jadi dia memutuskan pertemanan mereka berdua secara diam-diam.
Ini kok jadi Backstreet.
Jadi Calvin menghubungi temannya untuk hang out bersama.
Wendi menolak ajakan itu karena lagi ada 'kerjaan'.
Dan berakhirnya dia hang out dengan teman-teman satu eskul tenis lapangan.
Minggu depannya, di weekend ini. Calvin hubungi Wendi untuk datang kerumahnya untuk main.
Dan sekali lagi dia nolak karena dia lagi di luar dan pulangnya sampai malam.
Bukannya sombong atau gimana. Wendi itu kalau ngajak main, dia mau-mau aja.
Itupun dia main sama temannya 1 bulan dua kali. Bahkan satu bulan pun dia tidak main sama Calvin.
Dan sekarang, Calvin menghampiri temannya di parkiran.
Hari ini, Wendi lagi bawa kendaraan motor ke sekolah.
Ini sangat jarang sekali bagi bagi Wendi Julian Prayetno ini membawa kendaraan motor.
Biasanya dari berangkat ke sekolah ataupun pulang ke rumah, dia selalu naik kendaraan umum.
Kalau uangnya tidak cukup, dia terpaksa jalan kaki berkilo-kilo meter menuju sekolah.
Tapi Calvin selalu memberikan tumpangan bagi temannya saat dirinya lagi krisis kekuangan.
"Wen, besok lo ada senggang tidak?"
Wendi yang lagi menuju motornya terdiam sejenak.
"Maaf, Vin. Saya benar-benar sibuk." Ucap Wendi meminta maaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Me
Teen FictionTiara, anak pindahan dari Surabaya menemukan kehidupan baru yang tidak dia dapatkan di tempat asalnya