Benjamin Aarava tidak pernah menyangka bahwa hubungan percintaanya akan jadi seperti ini
.
.
.
Get to Know Each Other
.
.
.
"Lya, bagaimana kalau mulai sekarang aku memanggilmu Bee?"
"Bee? Kenapa Bee?" Lya bertanya dengan alis tertekuk.
"Agar aku bisa jadi Honeymu~" jawab Ben lantang dan direspon cepat dengan keheningan di antara dua orang yang menyandang status pacaran ini.
Sudah dua minggu sejak Ben menyatakan perasaannya pada Lya yang sudah ditaksir sejak perkuliahan semester satu sampai sekarang, semester empat. Untuk sekarang mereka memutuskan untuk merahasiakan hubungan ini atas persetujuan dari kedua belah pihak. Sejak pacaran dengan Lya, setiap hari terasa menyenangkan bagi Ben. Ia akan lebih semangat pergi ke kampus untuk dapat melihat Lya yang semakin hari semakin manis di matanya. Ya, hanya melihat. Karena di tengah hubungan rahasia, tidak mungkin Ben menyapa Lya yang biasanya tak pernah ia ajak bicara di kelas. Jika Ben melakukannya maka hal itu akan menarik perhatian semua temannya di kelasnya. Ia tidak mau merepotkan Lya nantinya. Karena menurut Ben, pacarnya itu pasti tidak suka menjadi pusat perhatian.
Bahkan sekarang, Ben dan Lya rela pergi ke taman kota yang jauh dari kampus hanya untuk berduaan.
"Ehh, kenapa kamu tidak berkata apa-apa?" Setelah tidak sukses dengan gombalan yang ia ucapkan, Ben baru benar-benar merasa malu sekarang. Ia merasa wajahnya memanas.
Lya mendengus diam lantas mengacak surai Ben hingga tak rapi lagi. "Kalau begitu, saat kita berdua, aku akan memanggilmu dengan Honey, bagaimana?"
Selama menjalin hubungan selama dua minggu ini, Ben menyadari satu hal yang tidak sesuai dengan ekspetasinnya. Ia selalu bermimpi ketika menggoda Lya, perempuan itu akan tersipu malu hingga wajahnya semerah tomat dan salah tingkah lalu bertingkah gengsi. Tapi pada kenyataannya, di saat seperti ini justru Lya tampak tenang dan bahkan bersikap sangat perhatian pada Ben yang seharusnya seorang lelakilah yang memperhatikan perempuannya.
Yah, mungkin dia tipe yang jaga image di depanku.
Pikir Ben saat itu.
"Ehhh, Lya!" Merasa semakin malu dengan tindakan dan perhatian Lya sebelumnya, Ben pun spontan berteriak memanggil nama kekasihnya sambil berdiri tegak dari kursi taman.
"Ya... ya?" Lya menjawab dengan nada terkejut.
"Bagaimana kalau kita beli es krim? Aku ingin makan es krim! Di sana ada yang menjual es krim," sergah Ben sambil menunjuk asal penjual es krim yang tidak jauh dari tempat mereka duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ukeable Boyfriend
Genç KurguKata pacarnya, Aileen Benni Deolinda atau Lya, dia bukan cowok ganteng biasa. Dia punya potensi untuk menjadi seorang Uke !!! Nama dia Benjamin Aarava. Dia cuma cowok straight biasa yang punya hobi ngedance, kok. Tapi Lya memandang cowoknya lebih d...