Benjamin Aarava tidak pernah menyangka bahwa hubungan percintaanya akan jadi seperti ini
.
.
.
Get to Know Each Other
.
.
.
"Ben, setelah ini jangan kemana-mana, ya? Ayo kita ambil beberapa foto dengan yang lain. Para penggemar juga pasti mau berfoto bersamamu." kata pemimpin dari grub dance Only 2. Ia biasa dipanggil dengan Vincent di grupnya. Dia benar-benar sosok laki-laki sejati, memiliki otot tubuh yang besar dan tinggi badan yang ideal. Wajahnya tampan bahkan terlihat sangat jantan. Hidungnya mancung dengan bibir tebal yang terukir sempurna. Alisnya tebal dan tulang-tulangnya menonjol. Pundaknya lebar dan pinggulnya ramping. Ia benar-benar memiliki proporsi tubuh yang sempurna.
"Baiklah, Kak Vincent."
Vincent tersenyum lantas mengusap surai Ben dengan lembut, "Bagus, bagus. Kau sangat penurut."
Ben sudah terbiasa diperlakukan hangat oleh seniornya itu. Jujur saja ia merasa sangat nyaman setiap seseorang mengusap kepalanya seperti ini dan Vincentlah satu-satunya yang suka mengusap kepala Ben. Yah, belakangan ini ada seorang lagi yang suka melakukannya. Orang itu tidak lain adalah Lya, kekasihnya.
"Kak, sudah hentikan... rambutku bisa berantakan sebelum sempat foto-foto."
"Ahaha, tapi rambutmu halus sekali. Aku suka menyentuhnya." Vincent semakin mempercepat usapannya yang membuat rambut Ben benar-benar berantakan sekarang. Ben cemberut lantas berdecak.
"Kak-
"Lepaskan."
Suara itu menyela. Membuat dua lelaki itu kompak menatap satu objek yang kini tengah mencengkeram tangan Vincent, menjauhkan tangan berurat tebal itu dari kepala Ben.
"Lya?" sebut Ben setengah tidak percaya "Apa yang kau lakukan di sini?"
Pertanyaan Ben tidak mendapat jawaban. Ia malah menerima tatapan tajam dari Lya. Membuat Ben mau tidak mau memasang ekspresi bingung juga takut. "Maaf, tapi anda siapa, nona?" tanya Vincent. Lya mengalihkan pandangannya ke laki-laki yang baru bicara itu.
"Pacar orang ini." jawab Lya tegas tanpa keraguan. Mendengar pengakuan itu sukses membuat jantung Ben berdegup kencang, ia merasa sangat senang dengan ketegasan Lya saat mengatakannya.
Wajah Vincent segera berubah saat itu juga. Seperti mimik tidak senang setelah mendengar jawaban Lya. Ia pun menepis tangan Lya dengan keras atas bukti dari ketidak sukaannya. Namun tak lama ia memasang kembali senyum ramahnya. "Pacarmu sepertinya sangat agresif ya, Ben? Dia bahkan berani menggenggam tangan laki-laki lain di depan pacarnya." Sindir Vincent dengan suara sehalus mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ukeable Boyfriend
Teen FictionKata pacarnya, Aileen Benni Deolinda atau Lya, dia bukan cowok ganteng biasa. Dia punya potensi untuk menjadi seorang Uke !!! Nama dia Benjamin Aarava. Dia cuma cowok straight biasa yang punya hobi ngedance, kok. Tapi Lya memandang cowoknya lebih d...