Kata pacarnya, Aileen Benni Deolinda atau Lya, dia bukan cowok ganteng biasa. Dia punya potensi untuk menjadi seorang Uke !!!
Nama dia Benjamin Aarava. Dia cuma cowok straight biasa yang punya hobi ngedance, kok.
Tapi Lya memandang cowoknya lebih d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Benjamin Aarava tidak pernah menyangka bahwa hubungan percintaanya akan jadi seperti ini
.
.
.
Get to Know Each Other
.
.
.
“LYAAAAAAAA”
Malam itu terjadi sedikit keributan di kos Lulu.
“Aku akan jelaskan! Akan kujelaskan, sungguh! Tolooong jauhkan sikat kotor itu dari wajahkuuuu!”
Meski tidak rela, Lya menuruti perkataan Lulu dan melemparkan sikat toilet ke tempat asal ia mengambilnya. Lulu menghela nafas panjang. Merasa lega karena wajahnya selamat dari bencana sikat toilet. Cukup semburan busa pasta gigi saja yang Luli terima sebelumnya!
“Dasar sialan! Kau benar-benar tidak bercanda saat memberi ancaman.”
“Sebaiknya tutup mulutmu dan selesaikan urusanmu. Kau masih berhutang penjelasan padaku.” Perintah Lya sebelum dirinya keluar dari kamar mandi.
Lulu terperangah. “Wahh! Anak itu luar biasa. Seharusnya itu jadi kalimatku, brengs**!”
“Aku bisa mendengarmu, bedebah!”
Lulu segera mengatupkan bibirnya. Ia pun bergegas menyelesaikan urusannya di kamar mandi dan keluar untuk menghadapi rintangan hidup yang menantinya.
Begitu keluar dari kamar mandi, Lya sudah terlihat tengah duduk bersila sambil bersedekap. Sinar matanya tajam seperti hendak melahap Lulu. “Sial! Dia bersikap bahwa akulah yang salah di sini!” batin Lulu.
“Jelaskan bagaimana kau mengetahuinya?” tanpa basa-basi Lya menuntut jawaban.
Lulu menelan ludah. “Kau tidak akan marah?”
“Tidak akan, kok hehe.” Jawab Lya dengan cepat menunjukan senyum lebarnya.
“Hahhh wajahmu benar-benar berkata akan menggantungku setelah aku menjawab.”
“Tidak usah tanya kalau begitu.” Timpal Lya hanya direspon desisan dari Lulu. “Cepat jawab pertanyaanku.” Sambungnya.
“Ah, benar... jadi begini... si Vincent...” Lya mengepal tangannya begitu nama itu terlontar “Dia memberitahuku tadi, hehe.”
Benar saja.
“Breng***” Umpat Lya.
“Harusnya aku yang marah karena kau diam-diam pacaran dengan orang seganteng itu tanpa memberitahukannya padaku! Kau benar-benar membuatku kecewa.”